Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Komdigi Kirim Satelit dan Starlink ke Wilayah Terisolir di Aceh

IMG-20250915-WA0016.jpg
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria (IDN Times/Misrohatun)
Intinya sih...
  • Banjir di Aceh menyebabkan gangguan telekomunikasi akibat putusnya jalur transmisi
  • Komdigi mendistribusikan perangkat telekomunikasi berbasis satelit untuk akses internet darurat
  • 18 titik akses internet darurat dengan koneksi satelit Satria-1 dan 88 perangkat Starlink didistribusikan ke wilayah terisolir
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bencana banjir yang melanda Provinsi Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat menyebabkan gangguan layanan telekomunikasi akibat kendala pasokan listrik atau putusnya jalur transmisi.

Hingga Rabu (10/12/2025) pukul 00.00 WIB, Aceh menjadi wilayah yang paling banyak mengalami gangguan menara base transceiver station (BTS), yaitu sebanyak 2.287 BTS dari total 3.414 BTS atau sebanyak 66,99 persen.

Untuk memastikan warga terdampak banjir dapat berkomunikasi, Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) telah mendistribusikan perangkat telekomunikasi berbasis satelit untuk digunakan sebagai akses internet darurat.

Fasilitas internet yang sangat dibutuhkan

Seorang warga asal Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh mengatakan bantuan akses internet dari Komdigi bermanfaat bagi warga untuk berkomunikasi dengan keluarga.

"Orang-orang di sini bisa mengakses internet untuk mengetahui keadaan keluarganya di luar," ujarnya saat berbincang secara virtual dengan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patri, dikutip dalam keterangan resmi.

Menurutnya, warga sangat membutuhkan fasilitas internet karena lokasi mereka terisolir pasca putusnya jembatan yang menghubungkan Kecamatan Juli dengan wilayah sekitar.

Buka akses daerah yang terisolir

Ilustrasi layanan Starlink (X/@Starlink)
Ilustrasi layanan Starlink (X/@Starlink)

Wamenkomdigi Nezar menegaskan Komdigi berupaya memperluas titik layanan akses internet darurat, terutama untuk membuka akses komunikasi di daerah-daerah yang masih terisolir.

"Kita coba pulihkan akses telekomunikasi dulu. Tanpa telekomunikasi kita tidak bisa mengetahui keadaan warga di titik-titik yang terdampak banjir paling parah," katanya.

Hingga Selasa (09/12/2025), Komdigi telah menyediakan 18 titik akses internet darurat dengan menggunakan koneksi satelit Satria-1 dan mendistribusikan 88 perangkat Starlink ke wilayah-wilayah yang membutuhkan, yaitu untuk Provinsi Aceh sebanyak 27 unit, Sumatra Utara 27 unit dan Sumatra Barat 34 unit.

"Nanti kita coba perluas untuk titik Starlink-nya untuk daerah-daerah yang belum tersentuh. Kalau ada daerah yang jaringannya sudah normal mungkin Starlink-nya bisa digeser dulu ke daerah lain," lanjut Nezar.

Perangkat Starlink ini didistribusikan langsung kepada pemerintah daerah, BNPB/BPBD, serta organisasi/relawan yang menangani bencana untuk dipasang di titik-titik strategis, seperti kantor pemerintah, posko relawan dan bantuan, lokasi warga terisolasi serta titik kegiatan masyarakat.

Pemerataan pasokan listrik

Wamen Nezar menegaskan Komdigi terus berupaya memastikan pasokan listrik tersedia di wilayah-wilayah yang sangat membutuhkan konektivitas.

"Kami berkolaborasi dengan sejumlah lembaga, terutama untuk pasokan listrik, karena kita tidak bisa mengandalkan genset di tengah keterbatasan BBM. Jika tidak ada BBM, komunikasi juga terputus," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Tech

See More

Kenapa iPad Cenderung Lebih Murah dari iPhone?

11 Des 2025, 18:22 WIBTech