Konten Edukasi 14 Kali Lebih Diminati, TikTok Luncurkan STEM Feed

- Indonesia menjadi pasar strategis bagi TikTok, dengan kehadiran STEM Feed untuk menginspirasi generasi muda dalam bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika.
- TikTok mencatat lonjakan konsumsi konten berita, sosial, dan olahraga di Indonesia, menandakan bahwa platform ini tidak hanya ruang hiburan tetapi juga sumber informasi.
- TikTok mendukung kreator lewat ekosistem terintegrasi yang mencakup peningkatan jangkauan audiens, percepatan distribusi konten, dan peluang monetisasi.
Untuk pertama kalinya, TikTok menggelar Southeast Asia Growth Summit 2025 di Jakarta pada Rabu (30/7). Forum ini dirancang sebagai ruang kolaborasi yang mempertemukan kreator dan publisher dari berbagai penjuru Asia Tenggara untuk mendiskusikan dinamika konten digital serta strategi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Melalui inisiatif ini, TikTok menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem digital yang lebih inklusif dan berdampak. Hal ini dilakukan dengan Indonesia sebagai fokus utama berkat besarnya jumlah pengguna dan tingginya konsumsi konten di platform tersebut.
1. Indonesia menjadi pasar strategis

Dijelaskan oleh Angga Anugrah Putra, General Manager Content Operations, Southeast Asia, TikTok melihat Indonesia sebagai salah satu kunci pertumbuhan ekosistem digitalnya di Asia Tenggara. Dengan jumlah pengguna yang besar dan antusiasme tinggi terhadap berbagai jenis konten, negara ini menjadi tempat ideal untuk pengembangan fitur dan inisiatif baru.
Salah satunya adalah kehadiran STEM Feed, yang ditujukan untuk menginspirasi generasi muda dalam bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika. Langkah ini sejalan dengan target nasional dalam mencetak jutaan talenta digital pada 2030.
Selain hiburan, konten edukatif pun menunjukkan peningkatan signifikan dalam interaksi dan distribusi, menjadikan TikTok sebagai wadah potensial untuk pembelajaran modern.
"TikTok adalah tempat di mana hiburan dan edukasi bertemu. STEM Feed kini tersedia di Indonesia dengan tujuan menginspirasi jutaan pengguna," jelasnya.
2. Lonjakan konsumsi konten berita dan sosial

Di tengah meningkatnya permintaan terhadap informasi yang relevan dan aktual, TikTok mencatat tren signifikan dalam konsumsi konten berita di Indonesia. Sekitar 72% dari platform ini menonton setidaknya satu video berita serius setiap harinya, dan lebih dari setengahnya menonton tiga atau lebih.
Tak hanya berita nasional, isu-isu sosial lokal juga mendapatkan perhatian besar. Dilaporkan sebanyak 94% pengguna mengonsumsi konten bertema sosial. Fakta ini menandakan bahwa TikTok tidak lagi sekadar menjadi ruang hiburan, melainkan juga berkembang menjadi sumber informasi.
Tak hanya itu, konten olahraga mencatat kenaikan 57% di Asia Tenggara, dengan lonjakan adanya lonjakan publisher sebanyak 365% dalam penayangan video olahraga sepanjang 2024.
3. Mendukung kreator lewat ekosistem terintegrasi

Untuk menjaga momentum pertumbuhan ini, TikTok menghadirkan pendekatan menyeluruh yang mencakup peningkatan jangkauan audiens, percepatan distribusi konten, dan peluang monetisasi. Melalui strategi Growth, Acceleration, and Monetisation, platform ini ingin memastikan bahwa para kreator bisa merasakan dampak ekonomi yang nyata.
Dukungan ini menjadi bagian dari upaya TikTok membangun ekosistem konten yang sehat dan berkelanjutan di Asia Tenggara.
Lewat Southeast Asia Growth Summit 2025, TikTok menunjukkan peran aktifnya dalam membentuk masa depan ekosistem digital regional. Dengan kolaborasi lintas negara dan fokus pada penguatan kreator lokal, platform ini mencoba memperluas akses terhadap informasi, edukasi, dan peluang digital di Asia Tenggara.