L'Oreal Memukau di CES 2025 Lewat Inovasi Cell BioPrint

- L'Oréal meluncurkan Cell BioPrint, perangkat tabletop yang mampu memberikan analisis kulit personal dalam 5 menit dengan teknologi berbasis proteomik.
- Cell BioPrint menawarkan pendekatan baru dalam perawatan kulit yang lebih mendalam dan akurat, serta solusi untuk ketidaksesuaian antara klaim produk dengan bahan yang tercantum pada kemasan.
- Perangkat ini merupakan hasil kerja sama L'Oréal dengan startup Korea, NanoEntek, dan memiliki proses kerja cepat, non-invasif, dan berbasis sains untuk memahami kondisi kulit secara ilmiah.
Perusahaan kosmetik ternama asal Prancis, L'Oréal, mencuri perhatian dalam gelaran pameran CES 2025 dengan meluncurkan Cell BioPrint. Ini adalah perangkat tabletop yang mampu memberikan analisis kulit personal hanya dalam 5 menit.
Menggunakan teknologi canggih berbasis proteomik, perangkat ini mengungkap usia biologis kulit, memprediksi respons terhadap bahan aktif tertentu, serta menawarkan wawasan proaktif mengenai potensi masalah kulit di masa depan. Ia hadir dengan desain modern dan proses analisis non-invasif. Cell BioPrint menjadi salah satu inovasi paling mencolok di pameran teknologi tersebut sekaligus menghadirkan solusi revolusioner bagi industri kecantikan.
Selama ini, banyak orang mengandalkan rekomendasi produk skincare dari media sosial atau menggunakan metode coba-coba untuk menemukan perawatan kulit yang cocok. Sayangnya, pendekatan ini sering kali tidak efektif karena tidak memperhatikan kebutuhan spesifik kulit.
Atas dari itu, Cell BioPrint hadir di CES 2025 untuk menjawab tantangan tersebut. Inovasi baru dari L'Oréal ini digadang-gadang akan mengubah cara kita dalam merawat kulit. Penasaran seperti apa teknologi canggih yang ditawarkan? Simak ulasannya berikut!
1. Cell BioPrint dari L'Oreal dirancang untuk kebutuhan klinis kulit

Dalam industri kecantikan yang terus berkembang, banyak alat perawatan kulit yang dirancang untuk penggunaan di rumah, sering kali mengandalkan teknologi sederhana dengan hasil yang terbatas. Namun, Cell BioPrint dari L'Oréal menawarkan pendekatan yang berbeda. Alat ini dirancang khusus untuk penggunaan klinis, memberikan analisis kulit yang lebih mendalam dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Apalagi, kalau kamu melihat kondisi pasar skincare di Indonesia sekarang ini, sering kali terdapat ketidaksesuaian antara klaim produk dengan bahan yang tercantum pada kemasan. Hal ini membuat konsumen sering kebingungan dan cenderung memilih produk berdasarkan tren, bukan berdasarkan kebutuhan kulit yang sebenarnya. Cell BioPrint hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini lewat analisis berbasis data yang membantu pengguna memahami kondisi kulit secara ilmiah, bukan hanya berdasarkan dugaan.
Pendekatan ini menghasilkan hasil yang lebih dapat diandalkan karena perangkat ini dioperasikan oleh para ahli yang terlatih dalam menganalisis data dan memberikan rekomendasi yang tepat. Dengan demikian, Cell BioPrint bukan sekadar alat, melainkan bagian dari ekosistem kecantikan berbasis sains yang menawarkan solusi yang lebih personal. Perangkat ini juga memberikan kesempatan bagi konsumen untuk lebih memahami kebutuhan kulit mereka dan memilih produk yang benar-benar sesuai. Langkah tersebut tentu akan mengurangi dampak risiko menggunakan produk yang tidak efektif bahkan berbahaya.
2. Cell BioPrint merupakan hasil kolaborasi antara L'Oreal dan startup Korea, NanoEntek

Cell BioPrint bukan sekadar inovasi dari L’Oréal, melainkan hasil kerja sama dengan startup Korea, NanoEntek, yang dikenal unggul dalam teknologi mikrofluidik. Kolaborasi ini mengintegrasikan lebih dari 100 paten milik NanoEntek ke dalam perangkat Cell BioPrint sehingga menghasilkan alat yang mampu menganalisis biomarker protein pada kulit dengan tingkat akurasi yang tinggi. Sinergi ini mencerminkan visi bersama untuk menggabungkan keahlian ilmiah dan teknologi canggih dalam menciptakan solusi kecantikan yang lebih efektif.
Barbara Lavernos, Wakil CEO L’Oréal, menekankan bahwa kemitraan ini merupakan langkah signifikan dalam memahami bagaimana mekanisme tubuh manusia memengaruhi kesehatan kulit, sekaligus memperkenalkan pendekatan baru dalam perawatan kulit berbasis data.
"Di L'Oréal, kami selalu berorientasi pada masa depan kecantikan, menggabungkan inovasi terkini dengan keahlian kami yang telah teruji selama bertahun-tahun. Karena kulit adalah organ terbesar dan memainkan peran penting dalam kesejahteraan manusia, kami sangat antusias memperkenalkan Cell BioPrint, teknologi eksklusif lab-on-a-chip mikrofluidik yang didukung oleh keunggulan kami dalam ilmu kulit selama satu abad. Dengan perangkat Cell BioPrint, kami memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memahami kulit mereka lebih dalam melalui biomarker spesifik dan secara proaktif menjaga kecantikan serta kesehatan kulit mereka," ujar Barbara Lavernos pada 6 Januari 2025 melalui pernyataan resmi L’Oréal.
3. Cara kerja Cell BioPrint menganalisis kulit secara personal hanya dalam waktu 5 menit

Keajaiban Cell BioPrint terletak pada proses kerjanya yang cepat dan akurat. Hanya dalam waktu 5 menit, perangkat ini mampu memberikan wawasan lebih dalam tentang kondisi kulit. Prosesnya dimulai dengan pengambilan sampel kulit menggunakan strip tape yang ditempelkan pada pipi untuk mengangkat sel kulit mati. Sampel ini kemudian dimasukkan ke dalam larutan buffer yang berfungsi memisahkan protein biomarker penting.
Larutan ini dimuat ke dalam cartridge yang terhubung dengan teknologi lab-on-a-chip, sebuah perangkat mikrofluidik canggih yang mampu menganalisis protein dengan detail tinggi. Setelah cartridge dimasukkan ke mesin Cell BioPrint, perangkat bekerja selama beberapa menit untuk memproses data. Dalam waktu singkat, hasil analisis muncul melalui antarmuka digital yang memberikan informasi tentang usia biologis kulit, potensi masalah kulit di masa depan, serta bahan aktif yang paling cocok untuk kebutuhan spesifik kulit si pengguna. Prosesnya cepat, non-invasif, dan berbasis sains, Cell BioPrint menawarkan pengalaman baru dalam memahami dan merawat kulit. Perangkat ini tidak hanya membantu pengguna mengenali kondisi kulit saat ini, tetapi juga memungkinkan mereka mengambil langkah proaktif untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit di masa yang akan datang.
4. L'Oreal merencanakan uji coba pertama Cell BioPrint pada akhir 2025

Kabarnya, L'Oréal berencana melakukan uji coba pertama Cell BioPrint dengan salah satu merek mereka di Asia pada akhir 2025. Jika berhasil, inovasi ini bisa menjadi terobosan baru dalam personalisasi perawatan kulit sehingga mengubah cara orang memahami dan merawat kulit mereka. Cell BioPrint ini merupakan komitmen L'Oréal untuk menggabungkan keahlian kecantikan dengan teknologi canggih dan membawa konsumen lebih dekat pada masa depan kecantikan berbasis sains.
Nah, bagaimana menurutmu? Apakah inovasi L'Oréal ini benar-benar dapat mengubah gaya hidup dan rutinitas perawatan kulit? Pendekatan berbasis data bikin Cell BioPrint tidak hanya memberikan wawasan tentang kondisi kulit saat ini, tetapi juga menawarkan prediksi tentang masalah kulit yang mungkin muncul di masa depan. Ini memungkinkan kamu mengambil langkah proaktif, bukan reaktif dalam merawat kesehatan kulit.
Jika inovasi ini berhasil diterapkan secara luas, kemungkinan besar konsumen akan menyaksikan perubahan besar dalam cara orang memilih produk perawatan kulit. Kamu pun tidak perlu lagi bergantung pada percakapan coba-coba atau rekomendasi dari media sosial, melainkan berdasarkan analisis ilmiah yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Makin tidak sabar menantikan gebrakan dan inovasi dari gadget kecantikan L'Oréal ini yang akan segera hadir di hadapan publik, bukan?