Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Roblox Rilis Cube, AI yang Bisa Buat Objek 3D dari Teks  

tampilan laman Roblox. (unsplash.com/veryinformed)
tampilan laman Roblox. (unsplash.com/veryinformed)
Intinya sih...
  • Roblox merilis Cube, model AI open source untuk membuat objek 3D di dalam dan di luar platform Roblox.
  • Cube menggunakan autoregressive transformers dan memungkinkan pengembang membuat fitur tambahan serta melatih AI dengan data baru.
  • Roblox akan merilis tiga fitur AI baru, termasuk text generation, text-to-speech, dan speech-to-text. Ini akan membantu para pembuat game menghemat waktu.

Roblox baru saja meluncurkan Cube, sebuah model  kecerdasan buatan (AI) yang bisa membuat objek tiga dimensi (3D). Inovasi terbaru ini tidak hanya bisa dipakai di platform Roblox, tetapi juga tersedia sebagai open source. Siapa saja bisa menggunakannya, baik di dalam maupun di luar platform Roblox.

Cube akan menjadi dasar pengembangan berbagai fitur AI Roblox di masa depan. Keunikan sistem ini terletak pada cara kerjanya yang revolusioner, yaitu memahami bentuk 3D seperti AI memahami teks. Sistem ini berbeda dari teknologi serupa yang biasanya hanya mengubah gambar 2D menjadi bentuk 3D. Penasaran dengan Cube dari Roblox ini? Yuk, baca artikel ini sampai habis!

1. Cube hadirkan cara baru membuat objek 3D

Bayangkan sebuah set film balap mobil. Dari layar kaca, trek balap terlihat lengkap dengan tribun dan pit stop. Namun, saat didatangi, semua bangunan hanya berupa papan datar seperti di teater. Nah, objek yang dibuat Cube berbeda. Objek buatannya benar-benar 3D dan bisa digunakan, mirip bangunan sungguhan yang bisa dieksplorasi dari segala arah.

Cara kerja Cube mirip model bahasa AI yang bisa melanjutkan kalimat kita. Bedanya, alih-alih memprediksi kata berikutnya, Cube memprediksi bentuk 3D selanjutnya dari sebuah objek. AI ini belajar dari data 3D asli yang ada di platform Roblox, bukan dari kumpulan gambar 2D seperti kebanyakan teknologi serupa.

Cube menggunakan sistem canggih bernama autoregressive transformers. Sistem ini memungkinkan Cube memproses berbagai jenis data seperti teks, gambar, suara, dan data 3D. Roblox juga merilis Cube secara open source. Artinya, siapa saja bisa memodifikasi atau mengembangkan Cube sesuai kebutuhan. Para pengembang bisa menyesuaikan cara kerja AI, membuat fitur tambahan, atau melatih Cube dengan data baru.

2. Fitur dan kemampuan Cube saat ini

Minggu ini, Roblox merilis fitur pertama Cube bernama Mesh Generation API dalam versi uji coba. Pembuatan model 3D yang dulunya rumit kini jadi sangat sederhana. Jika ingin membuat model sepeda motor 3D, kreator tidak perlu lagi menggambar dan memodelkan secara manual. Sekarang cukup ketik perintah "buat sepeda motor", Cube akan membuatkan modelnya dalam hitungan detik.

Roblox tidak berhenti di situ. Mereka akan merilis tiga fitur AI baru dalam beberapa bulan ke depan. Pertama, text generation yang membuat karakter komputer (NPC) bisa mengobrol dengan pemain. Kedua, text-to-speech yang mengubah teks menjadi suara untuk narasi. Ketiga, speech-to-text yang memungkinkan pemain mengendalikan game lewat perintah suara, dilansir TechCrunch.

Roblox berharap alat-alat ini akan membantu para pembuat game. Mereka tidak perlu lagi menghabiskan waktu berjam-jam membuat model sederhana seperti kerucut pembatas jalan. Waktu yang dihemat bisa dipakai membuat hal lebih penting seperti mengatur alur permainan atau memperbaiki kontrol game.

Nantinya, para pemain Roblox juga diharapkan akan bisa memanfaatkan Cube. Roblox memiliki visi agar pemain bisa membuat objek sesuai keinginan langsung dalam game. Contohnya, seorang pemain akan bisa mengetik "mobil futuristik bersayap merah" atau "jaket kulit hitam" untuk membuat objek tersebut. Kemampuan ini diharapkan akan membuat pengalaman bermain jadi lebih personal dan menarik.

3. Rencana pengembangan Cube ke depannya

objek 3D yang dihasilkan Cube. (dok. Roblox)
objek 3D yang dihasilkan Cube. (dok. Roblox)

Roblox punya mimpi besar bernama "4D creation". Mereka ingin objek 3D buatan Cube tidak hanya bagus dilihat, tetapi juga bisa berinteraksi dengan objek lain, lingkungan, dan pemain. Ini mirip dunia nyata di mana segala sesuatu saling terhubung dan berinteraksi.

Di masa depan, Cube akan bisa membuat scene atau pemandangan lengkap. Developer mungkin akan bisa mengubah suasana dengan mudah. Misalnya, mengubah daun hijau di hutan menjadi kuning kecokelatan untuk menggambarkan musim gugur. Melihat pesatnya perkembangan AI, kemunculan game yang sepenuhnya dibuat oleh AI semakin mungkin untuk terjadi.

Peluncuran Cube juga hadir di tengah diskursus tentang dampak AI dalam industri kreatif, termasuk game. Survei Game Developers Conference (GDC) menunjukkan 30 persen pengembang game merasa AI generatif berdampak negatif pada industri. Sementara penelitian CVL Economics memproyeksikan 13,4 persen pekerjaan di bidang game bisa terdampak atau tergantikan AI pada 2026. Apakah menurutmu AI akan mematikan kreatifitas manusia? Atau justru sebaliknya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us