8 Culture Shock Liburan ke Korea Selatan yang Kerap Dialami Turis

- Budaya minum bersama rekan kerja di Korea Selatan merupakan kewajiban sosial.
- Kehidupan malam yang nonstop di Korea Selatan memerlukan keamanan khusus dari pemerintah.
- Fasilitas internet gratis, K-Fashion, dan transportasi umum yang menuntut berjalan kaki menjadi bagian dari culture shock di Korea Selatan.
Berencana liburan ke Korea Selatan dalam waktu dekat? Selain menyiapkan biaya, ada hal-hal lain yang gak kalah penting untuk disiapkan, yakni mental dalam menghadapi culture shock selama di sana.
Culture shock adalah hal wajar yang dirasakan wisatawan, karena memang budaya masing-masing negara berbeda. Apalagi Korea Selatan masih sangat menjunjung tinggi budaya dan norma kesopanan.
Berikut beberapa hal yang memungkinkan para wisatawan mengalami culture shock saat mengunjungi Korea Selatan. Cek ya, apakah kamu pernah mengalaminya juga?
1. Minum bersama rekan kerja

Salah satu kultur atau budaya yang berlaku di dunia perkantoran di Korea Selatan adalah kegiatan minum bersama rekan kerja. Biasanya dilakukan sembari makan atau karaoke bersama sepulang kerja.
Mungkin bagi sebagian orang, aktivitas tersebut dianggap negatif. Namun, di Korea Selatan, budaya minum bersama rekan kerja merupakan suatu kewajiban sosial yang harus dijalani. Justru jika ada seseorang yang menolak, maka orang tersebutlah yang akan dipandang negatif.
2. Dunia malam nonstop

Kehidupan sosialisasi penduduk lokal di Korea Selatan tampaknya tak pernah berhenti bergerak, terutama saat malam hari. Mulai dari hangout hingga party, aktivitas tersebut banyak dilakukan para anak muda Korea Selatan.
Dunia malam yang nonstop ini biasanya ditemukan di sejumlah kota besar. Kondisi seperti itu bisa saja membahayakan, lantaran bisa mengundang para pelaku kejahatan untuk melakukan berbagai macam aksi kriminal.
Nah, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, pemerintah Korea Selatan menyediakan security atau pihak keamanan secara khusus yang ditempatkan di setiap distrik.
Jadi, jangan heran kalau kamu akan melihat banyak polisi bertugas menjaga setiap jalan di sepanjang perkotaan. Langkah bijak pemerintah tersebut terbukti bisa membuat Korea Selatan sebagai negara minim tindak kejahatan, meski aktivitas dunia malam terus berjalan.
3. Koneksi internet gratis

Seperti yang kita tahu, Korea Selatan merupakan salah satu negara maju di Asia. Jadi, jangan heran jika pemerintah menyediakan fasilitas internet gratis selama 24 jam penuh di setiap sudut kota di Korea Selatan, tak terkecuali di tempat-tempat umum.
Hal tersebut memberikan dampak positif bagi penduduk lokal, wisatawan, maupun orang asing yang tinggal di negara ini. Mereka jadi mudah terkoneksi satu sama lain melalui sambungan internet. Alhasil, pekerjaan atau aktivitas lain yang sifatnya online menjadi lebih mudah dilakukan.
4. Fashion di mana-mana

Gaya berpakaian ala Korea Selatan atau dikenal sebagai K-Fashion telah menjadi kiblat fashion banyak orang. Jika kamu termasuk yang peduli akan penampilan, berlibur ke Korea Selatan pasti akan menjadi aktivitas menyenangkan.
Melihat gaya berpakaian penduduk lokal yang berlalu-lalang diharapkan bisa memberikan inspirasi kamu dalam berbusana. Selain penampilan, mayoritas penduduk Korea Selatan juga sangat peduli dengan kecantikan tubuh dan wajah.
Jadi, saat berlibur ke negara ini, selain mengunjungi tempat-tempat wisata yang indah, kamu juga jadi semakin termotivasi untuk menunjukkan the best version of you.
5. Lebih banyak orang berjalan kaki

Sebagai negara maju, tentunya tidak sulit untuk menemukan transportasi umum di Korea Selatan dengan fasilitas mumpuni. Namun, meski tersedia berbagai macam alat transportasi umum, penduduk lokal Korea Selatan tetap dituntut terbiasa berjalan kaki.
Terutama saat memasuki jalan-jalan atau gang kecil menuju ke kafe, tempat tinggal, atau tempat sejenis lainnya. Pasalnya, transportasi umum tidak menjangkau tempat-tempat tersebut.
Jika tak terbiasa, berjalan kaki ke mana-mana tentu sangat melelahkan. Apalagi mayoritas negara ini terdiri dari lahan perbukitan, sehingga jalan yang ditemui lebih banyak berupa tanjakan atau tangga yang cukup tinggi.
Kamu harus bisa melakukannya jika liburan ke Korea Selatan. Pastikan sepatu yang kamu kenakan super nyaman dan bisa mendukung aktivitas jalan jauhmu.
6. Penduduknya jarang yang bisa Bahasa Inggris

Bagi kamu yang ingin liburan di Korea Selatan, sangat disarankan belajar Bahasa Korea terlebih dahulu. Tak harus sampai fasih, belajar dasar-dasarnya saja juga tidak apa-apa.
Minimal bisa kamu gunakan untuk berkomunikasi sehari-hari dengan penduduk lokal. Hal tersebut dikarenakan penduduk Korea Selatan banyak yang tidak bisa Bahasa Inggris.
7. Berisik saat makan

Di Indonesia, kita diajarkan untuk makan dengan tenang sebagai bentuk kesopanan. Tak boleh ada suara dari mulut ketika makan, alias mengecap.
Hal ini sangat berbanding terbalik dengan Korea Selatan. Orang Korea Selatan biasa berisik saat makan sebagai tanda rasa makanan yang disajikan sangat lezat.
Selain itu juga sebagai bentuk apresiasi terhadap orang yang sudah memasak makanan tersebut. Jadi, jangan heran jika kamu memasuki tempat makan atau restoran di Korea Selatan, lantas mendengar suara orang-orang berdecak atau mengecap pada saat makan, ya.
8. Harga buah sangat mahal

Di Korea Selatan, buah dianggap sebagai barang mewah, karena harganya sangat mahal. Penyebabnya, sebagian besar buah-buahan di Korea Selatan harus didatangkan dari tempat yang jauh dengan cara diterbangkan. Jadi, biaya transportasinya cukup mahal.
Jika ingin mendapatkan harga buah yang murah selama di Korea Selatan, disarankan untuk membeli buah-buahan lokal, misalnya kesemek, melon khas Korea, dan pir dari Asia. Harganya juga bisa lebih murah lagi jika kamu pandai menawar kepada pedagang lokal.
Itulah dia culture shock yang akan kamu hadapi ketika liburan ke Korea Selatan. Meski beberapa hal sangat berbeda dengan budaya Indonesia, sebaiknya kita tetap harus menghormati budaya setempat, ya.