Berapa Lama Waktu Mendaki Gunung Ciremai? Berikut Informasinya!
Gunung tinggi identik di Indonesia dengan Gunung Rinjani, Kerinci, atau Semeru. Ya memang sih gunung-gunung itu punya ketinggian yang gak main-main. Namun kalau kamu mau mendaki, tapi malas harus menempuh perjalanan jauh sampai ke Lombok, Jawa Barat juga punya Gunung Ciremai yang gak kalah menantang.
Gunung Ciremai berada di tiga kabupaten sekaligus yakni Kabupaten Majalengka, Kuningan, dan Cirebon. Gak tanggung-tanggung, gunung dengan ketinggian 3.078 mdpl ini menyandang status sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat, lho! Dengan ketinggian seperti itu, kamu penasaran gak kira-kira berapa lama waktu mendaki Gunung Ciremai dan mencapai puncaknya? Yuk, cari tahu informasinya di bawah ini!
1. Jalur pendakian Gunung Ciremai
Mencapai puncak Gunung Ciremai tentu gak semudah seperti mendaki gunung lain di Jawa Barat. Mengingat ketinggiannya yang berada di atas 3.000 mdpl, membuat perjalanan menuju puncak jadi semakin sulit. Gunung Ciremai sendiri memiliki total 5 jalur pendakian yang bisa digunakan untuk mencapai puncaknya. Buat para pendaki pemula, Jalur Apuy dan Palutungan adalah pilihan terbaik. Selain akses yang mudah, kondisi treknya sedikit lebih ramah dibandingkan dengan jalur lain.
Namun untuk Jalur Apuy, sebaiknya kamu membawa persediaan air yang lebih banyak karena di jalur ini, sumber air relatif minim. Buat yang suka tantangan, Jalur Linggarjati dan Linggasana bisa jadi pilihan. Selain karena merupakan jalur terpanjang di Gunung Ciremai, kedua jalur ini dikenal dengan kondisi jalur pendakian yang terjal, penuh tanjakan, dan ekstrim. Gak ketinggalan, ada Jalur Trisakti Sadarehe yang merupakan jalur baru di Gunung Ciremai. Jalur ini terkenal dengan pemandangannya yang luar biasa. Mulai dari Sunter dan sunrise yang memukau, hingga padang sabana yang akan kamu lewati di perjalanan menuju puncak.
2. Berapa lama waktu mendaki Gunung Ciremai?
Semakin tinggi sebuah gunung, waktu pendakiannya juga akan semakin lama. Untuk Gunung Ciremai sendiri, berapa lama waktu pendakian sangat ditentukan oleh jalur yang kita pilih, plus kondisi fisik pendaki. Setiap jalur memiliki estimasi waktu pendakian yang berbeda, karena kondisi treknya juga sangat berbeda. Di antara semuanya, Jalur Linggarjati adalah jalur terpanjang dan terjal, dengan waktu pendakian terlama. Untuk mencapai puncak melalui jalur ini, para pendaki menghabiskan waktu rata-rata sekitar 11-12 jam.
Jika kamu memilih Jalur Linggasana, maka kamu harus siap melakukan pendakian selama 10-11 jam dengan kondisi jalur yang gak jauh beda dengan Linggarjati. Jalur lain yang lebih bersahabat seperti Jalur Trisakti Sadarehe dan Palutungan memiliki estimasi waktu sekitar 9-10 jam pendakian. Terakhir, ada Jalur Apuy yang merupakan jalur tercepat dengan estimasi pendakian 8-9 jam perjalanan. Makanya gak heran kalau jalur ini menjadi jalur favorit banyak pendaki yang ingin menaklukkan puncak Ciremai.
3. Pendaftaran dan persyaratan mendaki Gunung Ciremai
Dulu pendaftaran pendakian dilakukan secara offline di mana para pendaki datang ke basecamp dan melakukan pendaftaran untuk mendapatkan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi atau SIMAKSI. Saat ini, hampir semua gunung di Indonesia sudah memberlakukan pendaftaran dan booking tanggal pendakian secara online melalui website http://bookingciremai.menlhk.go.id.
Selain itu, ada beberapa persyaratan khusus yang harus kamu patuhi. Mulai dari pendakian yang gak boleh lebih dari 2 hari 1 malam, pendakian harus dilakukan secara kelompok dengan anggota minimal sebanyak 4 orang dan maksimal 8 orang, hingga pendaki berusia minimal 17 tahun. Setelah tiba di basecamp, kamu juga akan mengikuti semua prosedur sebelum pendakian, termasuk melakukan cek kesehatan, cek kelengkapan, hingga safety talk dengan petugas di basecamp.
Gunung Ciremai memang bukan gunung yang mudah untuk ditaklukkan. Sayangnya dengan jalur yang cukup menguras mental dan perjalanan yang panjang, Gunung Ciremai bukan gunung yang cocok didaki oleh mereka yang baru pertama kali mendaki. Buat kamu yang pemula, kamu bisa mencoba pendakian ke gunung lain yang lebih rendah, lalu datang ke Ciremai ketika sudah memiliki lebih banyak pengalaman.
