Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Kawah Gas Darvaza di Turkmenistan, Dijuluki Pintu Neraka! 

potret Kawah Gas Darvaza (commons.wikimedia.org/flydime)
Intinya sih...
  • Kawah Gas Darvaza terbentuk akibat reaksi berantai dari pengeboran gas alam di Turkmenistan lebih dari 50 tahun yang lalu.
  • Pemerintah Turkmenistan kembali menyerukan pemadaman api pada awal 2022, tetapi sulit karena kobaran api dan aliran gas beracun yang tak ada habisnya.
  • George Kourounis menjadi orang pertama yang turun ke dasar lubang Kawah Gas Darvaza pada tahun 2013, membutuhkan perlengkapan khusus untuk bertahan dari kobaran api.

Ketika tim eksplorasi Soviet mengebor gas alam di Turkmenistan lebih dari 50 tahun yang lalu, mereka memicu reaksi berantai yang menciptakan Kawah Gas Darvaza. Fenomena ini disebabkan oleh api berbahan bakar metana yang keluar dari sejumlah lubang di sepanjang dasar dan dinding kawah.

Terletak di tengah Gurun Karakum, Kawah Gas Darvaza memiliki lebar sekitar 230 kaki (70 m) dan dalam 100 kaki (30 m), dengan dinding vertikal yang menukik tajam ke dalam puing-puing batu yang tersebar di dasar. Pada tahun 2018, pagar pengaman dipasang untuk mencegah pengunjung terlalu dekat dengan lubang pembuangan yang menyala-nyala tersebut.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam lagi tentang salah satu wisata unik yang dijuluki sebagai 'Pintu Neraka' ini. Yuk, simak fakta tentang Kawah Gas Darvaza!

1. Banyak upaya dilakukan untuk memadamkannya

Seseorang sedang memotret Kawah Gas Darvaza. (commons.wikimedia.org/David Stanley)

Selama 50 tahun Kawah Gas Darvaza terbakar, berbagai upaya telah dilakukan untuk memadamkannya, tetapi tidak ada yang berhasil. Pada awal tahun 2022, pemerintah Turkmenistan kembali menyerukan agar api dipadamkan, tetapi tidak jelas bagaimana cara melakukannya, dilansi The Travel.

Ada dua masalah besar yang harus diatasi oleh setiap upaya untuk menutup kawah tersebut, yaitu kobaran api dan aliran gas beracun yang hampir tak ada habisnya yang terus-menerus keluar.

2. Hanya ada satu orang yang berhasil memasuki lubang apinya

potret dasar Kawah Gas Darvaza (commons.wikimedia.org/Benjamin Goetzinger)

Pada tahun 2013, George Kourounis menjadi orang pertama yang berhasil turun ke dasar lubang Kawah Gas Darvaza dan kembali, sebagaimana dicatat oleh CNN. Sebagai bagian dari ekspedisi National Geographic, Kourounis memasuki lubang dan mengumpulkan sampel tanah. Ia menceritakan pengalamannya kepada majalah Smithsonian dan mencatat bahwa api akan muncul di tempat ia baru saja menggali dasar kawah.

Korounis membutuhkan perlengkapan khusus untuk memasuki ngarai dengan aman. Setelan tahan kepala dan sabuk pengaman pendakian Kevlar membantu Kourounis bertahan dari kobaran api.

3. Ada kehidupan di dalam apinya

potret Kawah Gas Darvaza dari udara (commons.wikimedia.org/flydime)

Sumber dari The Travel menyebutkan bahwa mikroorganisme yang dikenal sebagai ekstremofil mampu bertahan hidup di Kawah Gas Darvaza karena kemampuan mereka untuk tumbuh subur di lingkungan yang ekstrem. Para ilmuwan menemukan bahwa mereka beradaptasi dengan sangat baik terhadap kehidupan di kawah ini sehingga mereka benar-benar tumbuh subur dalam suhu tinggi dan kondisi nutrisi rendah.

4. Salah satu tempat terpanas di Bumi

potret Kawah Gas Darvaza di malam hari (commons.wikimedia.org/miketnorton)

Sebagaimana diungkapkan oleh The Travel, api yang terus menyala membuat lubang ini sekitar enam kali lebih panas daripada suhu udara terpanas yang pernah tercatat di Bumi, yaitu 134 derajat Fahrenheit yang terik di Death Valley, California. Dengan suhu 752 derajat, Kawah Darvaza mengalahkan rekor Death Valley beberapa kali lipat. Panas ekstrem ini membuat mempelajari bagian dalam kawah menjadi sangat sulit.

5. Ada salah satu tempat perkemahan teraneh di Bumi

ilustrasi perkemahan (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Pengunjung Kawah Gas Darvaza ditampung di tenda dan tidur di sekitar tepi kawah yang menghadap ke arah angin, terbuai oleh cahaya jingga yang berkilauan dari dalam, menurut The Travel. Karena angin yang sangat panas bertiup dari kawah ini, pengunjung hanya dapat tinggal di bagian tepi kawah yang lebih layak huni.

Suhu gurun turun saat matahari terbenam dan menjaga kehangatan menjadi fokus utama di malam hari, sehingga menjadikan kawah ini sebagai salah satu tempat perkemahan terunik yang pernah ada.

Kawah Gas Darvaza di Turkmenistan adalah keajaiban alam yang luar biasa yang menjadi bukti kekuatan dan ketidakpastian alam. Meskipun lingkungan di sekitarnya tidak bersahabat, spot ini juga merupakan kesempatan bagimu untuk menyaksikan keindahan Gurun Karakum dan mempelajari sejarah serta budaya masyarakat Turkmenistan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us