Sebelum Jakarta, 9 Kota ini Sudah Punya Sistem Kereta Layaknya MRT
Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta segera beroperasi pada Maret 2019. MRT Jakarta akan memiliki panjang 15 km mulai dari Lebak Bulus - Bundaran HI. Kemudian, pembangunan MRTdilanjutkan mulai dari Bundaran HI - Ancol. Keberadaan MRT diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang terjadi di ibu kota sekaligus alternatif transportasi bagi warga Jakarta.
Namun, banyak kota-kota di dunia yang sudah memiliki sistem MRT. Sistemnya serupa, namun mempunyai nama yang berbeda. Berikut ini adalah 9 kota yang memiliki sistem transportasi massal serupa MRT terbaik menurut cnn.com.
1. Hong Kong

Hongkong telah memiliki MRT yang dinamakan Mass Transit Railway (MTR). MTR mulai beroperasi sejak tahun 1975 dan menjadi andalan warga Hongkong. Hal ini dikarenakan kecepatan, kebersihan, dan jangkauannya yang luas. Dalam sehari, kereta ini dapat mengangkut 5,8 juta penumpang dan sudah memiliki 10 jalur kereta.
Stasiun kereta di Hong Kong semuanya sudah terpasang WiFi, lho! MTR juga terkoneksi dengan sistem kereta Tiongkok daratan. Hebatnya, tingkat ketepatan waktunya 99,99% lho!
2. Seoul

Pada 1974, Seoul pertama kali mengoperasikan sistem MRT yang dinamakan Seoul Metro. Seoul Metro memiliki 9 jalur yang memiliki panjang lintasan sebesar 237 km dan melayani 294 stasiun. Setiap harinya, kereta ini melayani 7 juta penumpang.
Akses teknologi adalah keunggulan Seoul Metro. Kereta ini memiliki jaringan seluler dan Wi-Fi di setiap gerbongnya. Wah, bisa internetan sepuasnya nih! Namun, Seoul Metro dikelola oleh 3 perusahaan, lho. Hmm, agak ribet ya.
3. Singapura

Singapura telah memiliki jaringan kereta sejak tahun 1987 yang terdiri dari MRT dan Light Rapid Transit (LRT). Mungkin MRT dan LRT Jakarta terinspirasi dari Singapura ya? MRT dan LRT Singapura memiliki 6 jalur yang memiliki panjang 150 km dan melayani lebih dari 90 stasiun. Sebanyak 3,1 juta penumpang menaiki MRT dan LRT setiap harinya.
Kereta pun muncul sekitar 2-3 menit sekali saat jam sibuk dan 5-7 menit di luar jam sibuk. Wah, gak perlu lama-lama nunggu kereta ya! Selain itu, kereta ini full-AC, lho.
4. London

London memiliki jaringan kereta bawah tanah tertua di dunia yaitu London Underground (London Tube) yang telah dibuka sejak tahun 1863. Ini nih kereta yang ikonik dengan lambang "Underground" warna merah-nya!
London Tube memiliki panjang lintasan sejauh 402 km dan melayani 270 stasiun. Dalam sehari, kereta ini mengangkut sekitar 5 juta penumpang. Meskipun sudah tua, tapi tetap perkasa. Kereta ini dilengkapi dengan AC dan jaringan Wi-Fi pada seluruh gerbongnya. Bahkan, London Tube beroperasi 24 jam pada beberapa jalur, lho.
5. Paris

Paris telah memiliki jaringan kereta bawah tanah sejak tahun 1900. Jaringan tersebut bernama Paris Metro. Jaringan kereta ini memiliki panjang 219 km yang terdiri dari 303 stasiun dan 14 jalur. Dalam setahun, Paris Metro mengangkut lebih dari 1,5 miliar penumpang. Luar biasa!
Menariknya, tidak ada satup un daerah di Paris yang tidak terjangkau stasiun pada jarak 500 m. Wah, dekat ya ke stasiun! Sayangnya, Paris Metro tidak mempunyai pintu otomatis. Jadi para penumpang membuka pintu keretanya sendiri. Merepotkan ya!
6. Madrid

Sistem MRT telah diterapkan Madrid sejak 1919 dengan nama Metro de Madrid. Sistem ini memiliki 294 km jalur kereta bawah tanah, 21 jalur, dan 396 stasiun. Panjang ini tidak termasuk lintasan kereta di atas tanah sepanjang 386 km yang menjangkau hingga pinggiran kota di sekitarnya. Cukup panjang ya jalurnya?
Stasiun-stasiun di Madrid relatif luas dan banyak yang memiliki eskalator. Wah enak ya nggak perlu capek-capek naik turun tangga. Selain itu, keretanya terlihat modern dan bersih. Memang sebelum krisis yang melanda Eropa tahun 2008, sempat terjadi renovasi dan penambahan jalur besar-besaran di Madrid. Wajarlah masih bagus!
7. New York City

New York City memiliki jaringan kereta bawah tanah (subway) yang telah beroperasi sejak tahun 1904. Wah, sudah tua sekali ya? Perlu diketahui bahwa New York Subway memiliki armada kereta yang paling banyak dibandingkan jaringan subway lain di dunia.
Jumlah penumpang harian kereta ini sebesar 8 juta orang. Jelas saja, moda transportasi ini merupakan yang termurah. Selain itu, subway beroperasi selama 24 jam, lho! Sayangnya, usia kereta dan stasiun yang sudah tua kurang diimbangi oleh upaya perawatan yang baik.
8. Tokyo

Masyarakat Tokyo memakai kereta sebagai moda transportasi utama mereka. Terdapat 2 sistem kereta subway Tokyo, yaitu Tokyo Metro dan Toei Subway. Apabila kedua sistem digabungkan, panjang lintasannya mencapai 324,9 km. Wow panjang sekali ya!
Selain itu, terdapat 8,66 juta penumpang pada kedua sistem tersebut setiap harinya. Sistem kereta Tokyo terkenal akan kebersihan, keteraturan, dan ketepatan waktunya. Dijamin kamu bakal betah naik kereta!
Bagi kamu yang pertama ke Tokyo, nampaknya membingungkan melihat jalur kereta api Tokyo yang rumit bagai benang kusut. Hal ini disebabkan tak hanya 2 sistem yang ikutan beroperasi, ada jaringan kereta Japan Railway (JR) yang menghubungkan antar kota (termasuk shinkansen) dan jaringan-jaringan kereta lain yang dikelola swasta. Apalagi kereta moda transportasi utama di Tokyo. Hmm...
9. Guangzhou
Guangzhou baru saja membangun sistem MRT pada 1997 yang dinamakan Guangzhou Metro. Saat ini, jaringan kereta ini memiliki panjang lintasan 478 km, 297 stasiun, dan 14 jalur kereta, 6 diantaranya terletak di bawah tanah.
Pada tahun 2016, Guangzhou Metro merupakan jaringan kereta yang memiliki daya tahan paling baik di dunia. Dari segi ketepatan waktu, jaringan ini menduduki peringkat ke-3. Pertumbuhan yang cepat dan adanya kereta cepat menuju Hong Kong dan Beijing membuat sistem kereta Guangzhou patut dipertimbangkan.
Bagaimana menurutmu? Ternyata Jakarta relatif terlambat mengembangkan sistem MRT dibanding kota-kota besar lain di dunia. Namun, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali! Semoga MRT mampu menjadi solusi transportasi bagi warga Jakarta.