Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Harga Bagasi Pesawat Mahal Banget? Ini Alasannya!

ilustrasi bagasi pesawat (unsplash.com/Dimitri Karastelev)

Bepergian dengan naik pesawat terbang jadi hal yang wajar bagi kebanyakan orang. Pesawat memudahkan mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat. Fasilitas yang diberikan pesawat pun nyaman, tergantung jenis maskapainya.

Dari sekian banyak fasilitas yang diberikan maskapai penerbangan, bagasi jadi hal yang paling sering dibicarakan. Pasalnya, harga bagasi bisa dibilang sangat mahal. Dilansir dari CNN Travel, ada lima maskapai penerbangan Amerika Serikat yang menaikkan harga bagasinya sejak Januari 2024.

Sebenarnya, tidak hanya maskapai penerbangan luar negeri saja yang harga bagasinya melejit. Di Indonesia, harga bagasi pun cukup mencekik.

Hhmmm...kira-kira kenapa harga bagasi pesawat bisa mahal banget, ya? Berikut beberapa alasannya!

1. Strategi maskapai untuk menghemat biaya pajak

ilustrasi tempat klaim bagasi (unsplash.com/Rach Teo)

Penerapan biaya bagasi pada maskapai penerbangan bermula pada 2008. Saat itu, American Airlines mengenakan biaya bagasi pada penumpang sebenar US$15 atau sekitar Rp228 ribuan. American Airlines jadi maskapai penerbangan besar pertama yang menerapkan biaya bagasi.

Dilansir dari View from the Wing, seorang ahli industri penerbangan bernama Gary Leff mengatakan bahwa biaya bagasi penerbangan secara terpisah jadi cara maskapai memindahkan sebagian harga dari harga tiket pesawat dasar untuk pembayaran pajak.

Seperti diketahui, setiap penjualan tiket pesawat domestik dikenakan pajak cukai federal sebesar 7,5 persen. Pajak ini dikenakan pada harga tiket dasar penumpang. Pajak tersebut tidak diterapkan pada biaya tambahan, seperti biaya bagasi dan biaya pemilihan kursi.

2. Penjualan bagasi jadi sumber pendapatan maskapai

ilustrasi baggage claim di bandara (unsplash.com/chrishardy)

Biaya bagasi menjadi bagian dari pendapatan operasional maskapai penerbangan. Angkanya selalu berkembang, biaya bagasi pada 2020 merupakan 4 persen dari pendapatan maskapai penerbangan besar. Sedangkan. pada maskapai penerbangan bertarif rendah, angkanya sampai 21 persen, seperti dilansir dari U.S. Department of Transportation.

Maka dari itu, biaya bagasi bisa dibilang sebagai salah satu sumber pendapatan maskapai penerbangan paling besar. Masih dilansir dari U.S. Department of Transportation, angka keuntungan penjualan biaya bagasi naik 17 persen pada 2022 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Maskapai penerbangan tidak takut untuk menaikkan harga bagasi mereka. Sebab, mereka yakin jika penumpang tidak akan berganti maskapai hanya karena harga biaya bagasi, terlebih jika maskapai tersebut memiliki track record yang baik.

3. Mengimbangi biaya penerbangan yang meroket

ilustrasi pilot di pesawat (unsplash.com/blakeguidry)

Kenaikan biaya tenaga kerja dan bahan bakar menjadi pengeluaran terbesar sebuah maskapai penerbangan. Maka dari itu, salah satu cara untuk tetap bisa memberi upah dan membeli bahan bakar adalah dengan menaikkan biaya bagasi.

Harga bahan bakar pesawat terbang naik lebih dari 10 persen sejak awal 2024. Maskapai penerbangan lantas memilih menaikkan harga bagasi demi bisa terbang tepat waktu tanpa adanya hambatan.

JetBlue, maskapai penerbangan asal Amerika Serikat, menyatakan menaikkan harga bagasi pesawat menjadi salah satu cara untuk mengembalikan keuntungan perusahaan. Namun, hal tersebut diimbangi dengan fasilitas terbaik, seperti WiFi hingga layanan TV.

Bagasi menjadi salah satu fasilitas penting yang dibutuhkan penumpang saat naik pesawat. Sayangnya, harga yang mahal membuat para penumpang memilih memanfaatkan kabin semaksimal mungkin.

Gimana, kamu termasuk tim beli bagasi atau kabin saja sudah cukup, nih?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maya Arunika
Dewi Suci Rahayu
Maya Arunika
EditorMaya Arunika
Follow Us