Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Gunung Rinjani Bisa Tektok?

Suasana pelawangan Senaru Gunung Rinjani
Suasana pelawangan Senaru Gunung Rinjani (IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki)
Intinya sih...
  • Waktu tempuh yang panjang, membutuhkan 20 jam untuk pendakian tektok dari Sembalun ke Plawangan.
  • Risiko kelelahan dan cedera meningkat, suhu malam hari bisa menyebabkan hipotermia dan banyak pendaki berhenti di tengah jalan.
  • Aturan baru pendakian Gunung Rinjani, termasuk registrasi, surat keterangan sehat, asuransi jiwa, pengalaman pendakian, dan perlengkapan standar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gunung Rinjani yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu gunung favorit para pendaki di Indonesia maupun wisatawan mancanegara. Dengan ketinggian sekitar 3.726 meter di atas permukaan laut, Gunung Rinjani menjadi gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia.

Daya tarik utamanya terletak pada pemandangan spektakuler Danau Segara Anak, hamparan savana luas, dan panorama sunrise yang menakjubkan dari puncaknya. Namun, Gunung Rinjani dikenal memiliki jalur pendakian yang panjang, terjal, dan menantang fisik.

Biasanya, pendakian Rinjani membutuhkan waktu dua hingga empat hari untuk sampai ke puncak dan turun kembali. Nah, belakangan ini, muncul tren pendakian tektok, yakni mendaki dan turun gunung pada hari yang sama tanpa menginap.

Lantas, apakah Gunung Rinjani bisa dilakukan tektok? Yuk, cari tahu jawabannya dari penjelasan di bawah ini!

1. Waktu tempuh yang panjang

Pendakian Gunung Rinjani membutuhkan waktu tempuh yang panjang. Dari Pos Sembalun ke Plawangan membutuhkan waktu sekitar 10 jam. Artinya untuk bisa tektok, waktu tempuh yang dibutuhkan adalah 20 jam. Tentunya kamu harus memiliki persiapan maksimal dan fisik yang kuat untuk menaklukkan gunung ini.

2. Risiko kelelahan dan cedera

Suasana pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani
Suasana pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani (IDN Times/Ahmad Viqi)

Selain itu, pendakian tektok juga bisa meningkatkan risiko kelelahan dan cedera. Apalagi saat malam hari, suhu yang turun drastis bisa memicu hipotermia.

Bahkan, banyak pendaki yang nekat tektok dan akhirnya berhenti di tengah jalan. Dengan begitu, Gunung Rinjani gak cocok ditempuh dalam waktu sehari.

3. Aturan baru pendakian Gunung Rinjani

Para pendaki di Taman Nasional Gunung Rinjani
Para pendaki di Taman Nasional Gunung Rinjani (IDN Times/Ahmad Viqi)

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mengumumkan sejumlah aturan baru yang wajib dipatuhi para calon pendaki Gunung Rinjani.

  1. Calon pendaki wajib melakukan registrasi di aplikasi eRinjani. Jika kuota masih tersedia, maka kamu harus melakukan pembayaran untuk mendapatkan e-ticket.
  2. Calon pendaki wajib memiliki surat keterangan sehat yang berlaku maksimal H-1 sebelum keberangkatan. Hal ini untuk memastikan kondisi fisik pendaki benar-benar fit sebelum memulai pendakian.
  3. Calon pendaki wajib mengisi surat pernyataan dan wajib membeli tiket asuransi jiwa dari perusahaan asuransi yang telah ditunjuk oleh BTN Gunung Rinjani.
  4. Calon pendaki wajib berpengalaman, dibuktikan dengan sertifikat, foto, atau wawancara.
  5. Pendaki di bawah 17 tahun harus didampingi dan membawa bukti izin orangtua.
  6. Pendaki pemula wajib didampingi guide yang berpengalaman.
  7. Semua pendaki wajib mengikuti safety briefing sebelum memulai pendakian.
  8. Rasio guide (satu guide untuk lima pendaki) dan rasio porter (dua pendaki asing atau tiga pendaki lokal per porter).
  9. Pastikan memiliki perlengkapan pendakian yang memenuhi standar keamanan.
  10. Pendaki yang ingin melakukan perubahan jadwal wajib lapor, serta melampirkan alasan dan bukti pendukung.
  11. Dilarang membawa alat musik dan speaker aktif saat pendakian Gunung Rinjani.

Jadi, pendakian Gunung Rinjani memang bisa dilakukan tektok, tetapi sangat tidak disarankan bagi pemula atau orang yang belum terbiasa dengan pendakian berat. Apalagi dengan aturan baru yang harus kamu patuhi. Jangan lupa pertimbangkan keselamatan diri sebelum mendaki tektok, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us

Latest in Travel

See More

5 Tips Hemat Booking Hotel di Macau, Liburan Tetap Nyaman

28 Okt 2025, 08:20 WIBTravel