Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Hiking Boleh Pakai Sepatu Running? Ini Penjelasannya!

ilustrasi sepatu hiking
ilustrasi sepatu hiking (pexels.com/Maël BALLAND)
Intinya sih...
  • Sepatu running dan hiking punya desain yang berbeda fungsi, sehingga risiko besar jika dipakai untuk mendaki.
  • Boleh pakai sepatu running kalau medan hiking ringan, tapi lebih baik gunakan sepatu khusus mendaki gunung dengan grip kuat untuk jalur sulit.
  • Ada alternatif ringan, yakni sepatu trail running, yang dirancang buat berlari di medan off-road dan bisa digunakan untuk hiking ringan hingga sedang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kegiatan mendaki gunung kini sedang jadi tren. Banyak orang mengasah kemampuan mendakinya dengan hiking bukit yang dirasa mudah digapai. Gak mau asal, kini banyak pendaki pemula yang memperhatikan peralatan mendakinya, lho.

Buat kamu yang lagi suka naik gunung atau sekadar trekking santai, mungkin pernah kepikiran, “Apakah hiking boleh pakai sepatu running?” Pasalnya, sepatu lari terasa ringan, nyaman, dan lebih mudah didapat dibanding sepatu hiking khusus. Namun, apakah itu aman? Biar gak salah pilih sepatu dan tetap nyaman selama perjalanan, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya!

1. Sepatu running dan hiking punya desain yang berbeda fungsi

ilustrasi sepatu hiking
ilustrasi sepatu hiking (unsplash.com/Patrik László)

Sepatu running memang didesain untuk berlari di permukaan rata, seperti aspal atau treadmill. Solnya cenderung tipis dan fleksibel, biar langkahmu terasa ringan dan cepat.

Sementara itu, sepatu hiking dibuat untuk jalur tidak rata, berbatu, bahkan licin. Bagian solnya tebal dengan grip kuat dan punya stabilitas yang lebih baik supaya kaki kamu gak gampang tergelincir atau cedera.

Kalau kamu memaksa pakai sepatu running untuk hiking di medan sulit, risikonya bisa lumayan besar. Dari desainnya saja, sepatu running kurang tepat jika dipakai untuk mendaki.

2. Boleh pakai sepatu running kalau medan hiking ringan

ilustrasi mendaki gunung curam
ilustrasi mendaki gunung curam (unsplash.com/Pablo Guerrero)

Kalau kamu cuma jalan di jalur hiking yang sudah tertata rapi, misalnya, jalur wisata, seperti Bukit Panguk Kediwung atau Tebing Breksi di Jogja, sepatu running masih aman digunakan. Medan seperti itu biasanya gak terlalu curam dan permukaannya stabil, sehingga sepatu lari masih bisa menahan pijakan kamu dengan baik.

Namun, bebeda cerita kalau jalurnya licin, penuh batu, atau banyak tanjakan curam, lebih baik jangan ambil risiko. Kenakan sepatu khusus mendaki gunung dengan grip kuat saja.

3. Risiko pakai sepatu running untuk hiking berat

ilustrasi mendaki bersama guide lokal
ilustrasi mendaki bersama guide lokal (pexels.com/Kamaji Ogino)

Sepatu running gak punya traksi sekuat sepatu hiking. Jadi, kalau kamu menempuh jalur pendakian, seperti di Gunung Prau, Gunung Rinjani, atau bahkan Gunung Lawu, ada beberapa risiko yang perlu kamu tahu.

  1. Mudah tergelincir: sol sepatu running cenderung licin di tanah basah atau berbatu.
  2. Kaki cepat lelah: bantalan sepatu lari didesain untuk kecepatan, bukan beban berat atau medan tidak rata.
  3. Kurang melindungi kaki: bagian samping sepatu running gak sekuat sepatu hiking, jadi rawan keseleo.
  4. Daya tahan rendah: bahan sepatu lari bisa cepat rusak karena gesekan dengan batu, akar, dan lumpur.

Jadi, kalau kamu sering naik gunung, mending investasi di sepatu hiking yang sesuai.

4. Ada alternatif ringan, yakni sepatu trail running

ilustrasi mendaki gunung
ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Ali Kazal)

Nah, kalau kamu suka sensasi ringan seperti sepatu lari, tapi tetap pengin aman di jalur gunung, sepatu trail running bisa jadi solusi terbaik. Sepatu trail running dirancang buat berlari di medan off-road. Solnya punya grip kuat dengan bahan tahan air dan tetap fleksibel.

Sepatu jenis ini bisa kamu pakai untuk hiking ringan hingga sedang, seperti ke Gunung Andong atau Papandayan. Jadi, kamu gak perlu galau antara sepatu lari dan hiking, pilih saja trail running biar tetap nyaman dan aman.

5. Perhatikan juga faktor cuaca dan durasi hiking

ilustrasi mendaki gunung sendirian
ilustrasi mendaki gunung sendirian (pexels.com/Luke Miller)

Kalau kamu hiking sebentar di cuaca cerah, maka sepatu running masih bisa digunakan asal berhati-hati. Namun, kalau jalur becek atau kamu bakal mendaki seharian, sepatu hiking jelas lebih unggul. Selain sol yang kuat, sepatu hiking biasanya juga punya perlindungan dari air dan lebih kuat menahan tekanan dari beban tas yang berat.

Jadi, apakah hiking boleh pakai sepatu running? Jawabannya boleh, tapi tergantung medan dan durasinya. Kalau cuma trekking santai di jalur wisata yang rata dan kering, silakan pakai sepatu lari favoritmu. Namun, kalau kamu bakal melewati jalur curam, berlumpur atau penuh batu, sepatu hiking atau trail running jauh lebih aman. Ingat, kenyamanan penting, tapi keselamatan tetap nomor satu. Jadi, pilih sepatu sesuai kondisi jalur, ya!

Sepatu running memang praktis, tapi gak semua medan cocok buat dipakai hiking. Sebelum berangkat, selalu pertimbangkan kondisi medan dan cuaca. Kalau kamu suka hiking rutin, investasi di sepatu hiking atau trail running, karena akan jauh lebih hemat dalam jangka panjang. Pada akhirnya, bukan cuma soal gaya, tapi juga soal keamanan kaki kamu selama menikmati alam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Travel

See More

[QUIZ] Karakter KPop Demon Hunters Kesukaanmu Menentukan Wisata Akhir Tahunmu!

10 Nov 2025, 20:10 WIBTravel