Jam yang Tepat untuk Mendaki Gunung agar Kamu Gak Mudah Lelah

Mendaki gunung memang seru, tapi tahu gak kalau waktu berangkat juga bisa menentukan kenyamanan dan keselamatan kamu selama pendakian? Banyak pendaki pemula yang asal pilih jam berangkat, padahal kondisi cuaca, tenaga tubuh, dan durasi pendakian bisa sangat bergantung pada waktu mulai.
Nah, agar kamu gak salah waktu dan bisa menikmati pendakian tanpa drama, yuk simak penjelasan tentang jam yang tepat untuk mendaki gunung berikut ini.
1. Subuh adalah waktu paling ideal buat mulai mendaki

Kalau kamu tanya jam berapa sebaiknya mulai mendaki, jawabannya adalah sekitar pukul 04.00–06.00 pagi. Kenapa? Karena udara di jam-jam ini masih sejuk, matahari belum terlalu terik, dan tubuh masih dalam kondisi segar setelah istirahat malam.
Selain itu, memulai pendakian pagi hari juga memberi kamu waktu panjang buat menempuh jalur sebelum malam tiba. Kamu gak perlu terburu-buru dan bisa menikmati pemandangan dengan tenang.
2. Hindari mulai mendaki saat siang hari

Mulai mendaki di atas jam 10.00 pagi bukanlah ide yang baik. Di waktu ini, matahari sudah cukup terik dan bisa bikin kamu cepat lelah, apalagi kalau jalurnya terbuka tanpa banyak pepohonan. Selain itu, suhu tubuh yang terlalu panas bisa meningkatkan risiko dehidrasi.
Jadi, kalau kamu baru sampai basecamp siang hari, lebih baik istirahat dulu, makan siang, dan mulai mendaki sore menjelang matahari turun, tapi tetap perhatikan estimasi waktu sampai pos perkemahan, ya.
3. Sore bisa jadi alternatif, tapi harus perhitungkan waktu tempuh

Bagi sebagian pendaki yang gak sempat berangkat pagi, waktu 16.00–17.00 sore kadang jadi pilihan. Tapi kamu harus pastikan estimasi waktu tempuhnya. Kalau butuh lebih dari tiga jam buat sampai ke pos pertama, mending tunda dulu pendakian. Jalur gunung saat malam bisa gelap dan berisiko, terutama buat pendaki pemula.
Kamu juga perlu peralatan seperti headlamp dan jaket tebal karena suhu mulai turun drastis di malam hari.
4. Perhatikan waktu matahari terbit dan terbenam

Setiap gunung punya kondisi dan zona waktu yang berbeda, jadi penting banget buat cek jam matahari terbit dan terbenam sebelum mendaki. Tujuannya supaya kamu bisa menghitung waktu istirahat, waktu makan, dan waktu ideal buat mendirikan tenda sebelum malam.
Misalnya, di sebagian besar gunung di Jawa, matahari biasanya terbit sekitar pukul 05.30 pagi dan terbenam pukul 17.45 sore. Nah, dari data ini, kamu bisa memperkirakan waktu aman buat jalan dan berhenti.
5. Sesuaikan dengan kondisi fisik dan cuaca

Gak semua pendaki punya stamina dan kecepatan yang sama. Jadi, walau waktu idealnya pagi, tetap sesuaikan dengan kondisi tubuh dan perkiraan cuaca. Kalau badan lagi kurang fit atau cuaca terlihat mendung tebal, lebih baik tunda pendakian dulu. Cuaca ekstrem di gunung bisa bikin situasi jadi berbahaya.
Gunakan juga aplikasi prakiraan cuaca seperti BMKG atau Windy supaya kamu tahu apakah akan ada hujan, kabut tebal, atau angin kencang di jalur pendakian.
6. Pastikan cukup waktu buat turun sebelum malam

Bukan cuma saat naik, kamu juga perlu perhitungkan jam ideal untuk turun gunung. Umumnya, waktu terbaik turun adalah antara pukul 06.00–14.00, tergantung jarak ke basecamp. Kalau terlalu sore baru turun, kamu bisa kehabisan cahaya dan jalur jadi makin licin serta berisiko. Jadi, pastikan kamu gak terlalu lama di puncak, ya. Nikmati sunrise secukupnya, lalu segera bersiap buat perjalanan turun sebelum sore menjelang.
Jam yang tepat buat mendaki gunung umumnya adalah pagi hari antara pukul 04.00–06.00 karena udara masih segar dan kamu punya waktu panjang sebelum malam. Hindari berangkat siang atau terlalu sore supaya gak kehabisan tenaga atau tersesat di jalur gelap.
Dengan perencanaan waktu yang pas, kamu bisa menikmati pendakian dengan aman, nyaman, dan pastinya lebih menyenangkan. Jadi, sebelum mulai naik gunung, pastikan dulu jamnya sudah sesuai, ya!


















