Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bolehkah Tidur Semalaman di Bandara? Ini Penjelasannya!

ilustrasi tidur di bandara (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Intinya sih...
  • Keamanan bandara menentukan boleh tidaknya tidur semalamanTidak semua bandara mengizinkan penumpang bermalam di area publik. Banyak bandara besar yang punya protokol keamanan ketat, termasuk patroli rutin, pemeriksaan tiket, hingga batas waktu akses ke area tertentu.
  • Fasilitas bandara mempengaruhi kenyamanan tidurTidur di bandara bukan soal diizinkan atau tidak saja, tapi juga soal fasilitas yang tersedia. Beberapa bandara di dunia memang sengaja menyediakan ruang istirahat, kursi tanpa sandaran tangan, hingga capsule hotel dalam area terminal.
  • Tiket penerbangan bisa jadi alasan untuk tetap di dalam bandara

Bandara sering kali jadi tempat persinggahan yang serba tanggung. Jadwal penerbangan terlalu pagi atau transit yang terlalu lama membuat banyak orang memilih tidur di bandara semalaman. Ini jadi opsi praktis ketika keluar bandara terasa ribet atau menginap di hotel terlalu mahal. Namun pertanyaannya, bolehkan tidur semalaman di bandara?

Kondisi tiap bandara berbeda, begitu pula aturannya. Ada yang membolehkan penumpang bermalam, tetapi ada juga yang melarang dengan alasan keamanan. Namun, tetap saja banyak traveler memilih menggelar jaket di kursi tunggu, menyandarkan punggung ke koper, dan berharap bisa tidur meski suasana tak nyaman.

Bagi kamu yang sedang mempertimbangkan opsi ini, ada baiknya memahami beberapa hal penting sebelum memutuskan. Berikut ini jawaban dari pertanyaan boleh atau tidak tidur semalaman di bandara!

1. Keamanan bandara menentukan boleh tidaknya tidur semalaman

ilustrasi keamanan bandara (pexels.com/Israel Torres)

Tidak semua bandara mengizinkan penumpang bermalam di area publik. Banyak bandara besar yang punya protokol keamanan ketat, termasuk patroli rutin, pemeriksaan tiket, hingga batas waktu akses ke area tertentu. Jika kamu tidur di area yang dianggap tidak seharusnya, petugas bisa saja membangunkan dan meminta kamu keluar.

Namun, ada pula bandara yang ramah terhadap traveler yang ingin tidur semalaman, terutama jika masih berada dalam zona transit. Biasanya, hal ini berlaku jika kamu memiliki bukti tiket penerbangan berikutnya. Tetap pastikan kamu tahu aturan masing-masing bandara, baik lewat situs resmi atau pengalaman traveler lain.

2. Fasilitas bandara mempengaruhi kenyamanan tidur

ilustrasi kursi di bandara (pexels.com/Nikita Grishin)

Tidur di bandara bukan soal diizinkan atau tidak saja, tapi juga soal fasilitas yang tersedia. Beberapa bandara di dunia memang sengaja menyediakan ruang istirahat, kursi tanpa sandaran tangan, hingga capsule hotel dalam area terminal. Ini sangat membantu saat kamu harus menunggu penerbangan dini hari atau transit panjang.

Namun, banyak juga bandara yang minim fasilitas. Kursi keras, pencahayaan terang, dan pengumuman suara yang terus-menerus bisa membuat tidur jadi tantangan. Dalam situasi seperti ini, penting membawa perlengkapan seperti penutup mata, earplug, atau bantal leher untuk bantu kamu istirahat meskipun dalam kondisi kurang ideal.

3. Tiket penerbangan bisa jadi alasan untuk tetap di dalam bandara

ilustrasi tiket penerbangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu cara untuk bisa tidur di bandara tanpa masalah adalah menunjukkan bahwa kamu memang punya alasan sah untuk tetap di sana. Tiket pesawat yang menunjukkan keberangkatan dini hari atau transit panjang biasanya cukup sebagai bukti untuk kamu tunjukkan. Petugas keamanan umumnya lebih toleran jika kamu memang masih dalam proses perjalanan.

Di beberapa bandara, kamu bahkan hanya diperbolehkan bermalam jika berada di zona keberangkatan. Jadi, penting memastikan kamu sudah check-in atau masuk ke area yang sesuai. Selain itu, jangan lupa simpan boarding pass atau e-ticket dalam bentuk cetak atau digital untuk berjaga-jaga saat diminta menunjukkan bukti oleh petugas.

4. Waktu dan tempat tidur berpengaruh pada etika bermalam di bandara

ilustrasi menunggu di bandara (pexels.com/Kenneth Surillo)

Meski tidur di bandara bisa jadi solusi praktis, tetap ada etika yang perlu dijaga. Hindari tidur di tempat yang menghalangi lalu lintas penumpang, seperti di depan pintu boarding atau area sempit. Pilih lokasi yang tidak mengganggu orang lain, misalnya, kursi kosong di ujung terminal atau sudut ruang tunggu.

Waktu juga menentukan. Tidur saat malam atau dini hari biasanya lebih bisa ditoleransi dibanding siang hari ketika bandara sedang sibuk. Selain itu, jaga barang bawaan tetap dekat, usahakan tidak terlihat terlalu "berkemah," dan jangan meninggalkan sampah atau jejak tidak menyenangkan setelah pergi. Ini bisa menentukan bagaimana petugas memperlakukan kamu selama di sana.

5. Persiapan sebelum tidur di bandara membuat pengalaman lebih aman dan nyaman

ilustrasi menunggu di bandara (pexels.com/Gustavo Fring)

Kalau kamu sudah tahu akan bermalam di bandara, persiapkan diri sejak awal. Pilih pakaian yang nyaman tapi tetap sopan, bawa jaket untuk antisipasi suhu dingin, dan siapkan power bank untuk jaga-jaga baterai habis. Makanan ringan dan air minum juga sebaiknya ada dalam tas, mengingat toko bisa tutup malam hari.

Jangan lupakan keamanan. Simpan dompet dan dokumen penting di tempat yang mudah dijangkau tapi tidak mudah diambil orang. Banyak traveler memilih tidur dengan posisi memeluk tas atau menggunakan tas sebagai bantal agar barang tetap aman. Meskipun tidak bisa tidur nyenyak, setidaknya kamu tetap bisa beristirahat tanpa khawatir berlebihan.

Tidur di bandara semalaman sebenarnya mungkin saja dilakukan, asalkan kamu tahu aturan dan bersikap bijak. Tidak semua bandara memperbolehkan, dan kenyamanan pun tidak selalu bisa diharapkan. Namun, dengan persiapan yang tepat, kamu bisa menjalani transit panjang atau menunggu penerbangan dini hari tanpa perlu merasa terburu-buru atau stres.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us