8 Culture Shock Liburan di Bandung, Bikin Ingin Menetap

Jarang ada yang menyalakan klakson kendaraan

Intinya Sih...

  • Masyarakat Bandung memiliki intonasi bahasa yang pelan dan lembut serta sangat sopan dan ramah.
  • Cuaca di Bandung cenderung sejuk karena dikelilingi pegunungan, membuat penggunaan AC dan kipas angin tidak terlalu dibutuhkan.
  • Di Bandung, jarang ada orang yang menyalakan klakson kendaraan, mereka akan menunggu dengan sabar dalam kondisi macet atau lampu merah.

Bandung, kota metropolitan terbesar di Jawa Barat ini terkenal dengan keindahan alamnya, beragam kuliner yang nikmat, hingga budaya yang menarik. 

Bagi orang yang datang dari luar kota atau bahkan luar negeri, liburan ke Bandung bisa menjadi petualangan budaya yang menarik. Namun, di balik pesonanya, terdapat beberapa hal yang bisa menjadi culture shock bagi wisatawan.

Berikut beberapaculture shock yang mungkin kamu alami saat liburan di Bandung, yang ternyata bisa bikin betah, lho. 

1. Intonasi bahasa yang pelan dan lembut

8 Culture Shock Liburan di Bandung, Bikin Ingin Menetapilustrasi ramah pada teman (pexels.com/Zen Chung)

Masyarakat Bandung memiliki intonasi bahasa yang pelan dan lembut. Mereka juga terkenal sangat sopan dan ramah. Bahkan, para penjaga parkir di pinggir jalan saja banyak yang ramah. 

Kalau kamu berbicara dengan nada tinggi, justru dianggap marah atau ngegas. Jadi, usahakan berbicara lebih halus dan lembut saat bertemu orang Bandung. 

2. Cuaca cenderung sejuk

8 Culture Shock Liburan di Bandung, Bikin Ingin MenetapKawasan Dago (Dok Humas Pemkot Bandung)

Cuaca di Bandung cenderung sejuk, karena dikelilingi pegunungan. Meski di kota, suhu dan cuacanya terasa sejuk. Apalagi jika kamu berada daerah yang dekat dengan dataran tinggi, udaranya lebih dingin dan sejuk.

Alhasil, kamu gak akan kepanasan saat naik motor atau angkot. Banyak kos-kosan yang tidak menggunakan AC dan kipas angin, karena suhu alaminya sudah cukup dingin. 

3. Banyak anak muda yang berpenampilan menarik

8 Culture Shock Liburan di Bandung, Bikin Ingin Menetapilustrasi anak muda sedang makan bersama (123rf.com/tomwang)

Banyak anak muda yang berpenampilan menarik, bahkan tampak natural meski tanpa makeup. Tak hanya pelajar atau anak muda kantoran, penjual kaki lima yang masih muda pun banyak yang berpenampilan rapi dan menarik saat berjualan. 

4. Orang Bandung senang foto studio

8 Culture Shock Liburan di Bandung, Bikin Ingin MenetapIlustrasi foto dstudio (instagram.com/veronicapratiwy)

Orang-orang Bandung paling suka foto studio. Mereka bisa berfoto setiap bertemu, baik foto satu circle, kepanitiaan, organisasi, hingga foto setelah buka puasa bersama.

Tak heran jika banyak studio foto di sana. Harganya pun bervariasi, mulai dari yang bayar seikhlasnya hingga paling mahal dengan perabotan proper.

Baca Juga: 10 Culture Shock Liburan di Malaysia, Kamu Pernah Merasakannya?

5. Jarang ada yang menyalakan klakson kendaraan

8 Culture Shock Liburan di Bandung, Bikin Ingin MenetapIlustrasi jalanan di Bandung (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Jika kamu sedang berkendara di Bandung, jarang ada orang yang menyalakan klakson kendaraan. Sekali pun dalam kondisi macet atau menunggu lampu merah dalam waktu yang cukup lama.

Jika di Jakarta banyak orang yang tidak sabar saat ada kendaraan yang berhenti sebentar, di Bandung justru sebaliknya, mereka akan menunggu kamu dengan sabar. Jadi, hindari menyalakan klakson di jalanan, terutama saat sedang berada di lampu merah, karena kamu akan dianggap marah dan gak sabar. 

6. Pengamen jalanan memiliki alat musik dan suara yang bagus

8 Culture Shock Liburan di Bandung, Bikin Ingin MenetapIlustrasi musisi jalanan (Dok. Kemenparekraf)

Di Bandung, banyak pengamen yang memiliki alat musik dan suara yang bagus. Mereka tampak seperti sedang konser mini di pinggir jalan.

Biasanya beberapa pengamen akan memainkan gitar, biola, drum, hingga memasang sound system. Menariknya, mereka akan menyelesaikan lagu terlebih dahulu sebelum menerima uang. 

7. Banyak street food yang inovatif

8 Culture Shock Liburan di Bandung, Bikin Ingin MenetapIlustrasi batagor pangsit goreng. (SHUTTERSTOCK/KRISTINA ISMULYANI)

Kota Kembang ini juga terkenal dengan street food atau jajanan kaki lima yang enak. Jika kamu ingin membeli siomay, cuanki, atau batagor di tempat yang random pun, rasanya tetap enak. Selain enak, jajanan di Bandung juga banyak yang inovatif. Wah, bikin betah pencinta kuliner, nih! 

8. Banyak kafe dan harga kopi yang murah

8 Culture Shock Liburan di Bandung, Bikin Ingin MenetapIlustrasi kafe di Bandung (instagram.com/utaracafe)

Bandung terkenal dengan kafe-kafe kekinian. Jadi, kamu gak akan sulit menemukan kafe yang menarik dan nyaman untuk nongkrong. Hal ini dikarenakan hiburan andalan masyarakat Bandung adalah nongkrong di kafe.

Berbeda dengan di Jakarta yang menjadikan kafe sebagai tempat bekerja. Di Bandung, kamu akan lebih banyak menemukan orang yang nongkrong daripada work from cafe. 

Harga kopi di Bandung juga lebih murah dibandingkan Jakarta. Mencari kafe dengan rasa kopi yang enak di Bandung pun bukan perkara sulit. 

Dengan pesona dan keindahannya, tak dapat dimungkiri bahwa ada beberapa hal yang bisa menjadi culture shock saat liburan di  Bandung. Namun, melalui hal-hal ini, kamu akan semakin memahami dan menghargai keunikan dari Bandung. 

Baca Juga: 10 Culture Shock di Australia, Anak Rantau Bakal Happy

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu
  • Mayang Ulfah Narimanda
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya