Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Jenis Turbulensi Pesawat yang Wajib Kamu Ketahui, Tak Perlu Cemas

ilustrasi pesawat terbang sedang mengudara (Pexels.com/Busalpa Ernest)
Intinya sih...
  • Turbulensi mekanis disebabkan gangguan aliran udara oleh objek seperti pegunungan atau gedung tinggi, menyebabkan pesawat bergoyang.
  • Turbulensi konvektif diakibatkan aktivitas konvektif di atmosfer seperti badai petir atau awan kumulonimbus yang besar.
  • Clear Air Turbulence terjadi di wilayah udara bersih dan tak berawan, tidak dapat dideteksi mata telanjang atau radar cuaca.

Naik pesawat terbang dan turbulensi adalah dua hal yang yang tak bisa dipisahkan. Bagi sebagian orang, turbulensi adalah mimpi buruk, meski hanya berupa guncangan kecil. Tentu saja hal ini menjadi momen yang menimbulkan kecemasan bagi banyak orang.

Turbulensi adalah peristiwa alami dari penerbangan. Turbulensi, berupa getaran ringan hingga guncangan cukup kuat, adalah fenomena yang sering terjadi saat penerbangan. Hal yang bisa dihindarkan selama penerbangan.

Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa jenis turbulensi yang dapat terjadi selama penerbangan? Yuk, cari tahu berbagai jenis turbulensi pesawat dan apa saja penyebabnya!

1. Turbulensi mekanis

ilustrasi pesawat di pegunungan (pexels.com/Peter de Vink)

Turbulensi mekanis terjadi ketika aliran udara terganggu suatu objek, seperti pegunungan atau gedung tinggi. Saat angin bertiup di atas dan di sekitar objek-objek ini, aliran udara yang biasanya halus menjadi tidak teratur. Hal ini pun menyebabkan pesawat bergoyang dan bagian dalamnya terguncang, meski tak selalu besar.

2. Turbulensi konvektif

Ilustrasi kondisi cuaca buruk (unsplash.com/@noaa)

Jenis turbulensi ini disebabkan aktivitas konvektif di atmosfer, seperti badai petir atau awan kumulonimbus yang besar. Udara hangat naik dengan cepat, menciptakan arus udara yang kuat dan tak menentu. Pilot sering berusaha menghindari wilayah ini, karena bisa menciptakan turbulensi yang sangat kuat dan membahayakan.

3. Turbulensi udara jernih

ilustrasi memilih duduk dekat jendela saat penerbangan (freepik.com/DC Studio)

Turbulensi udara jernih atau Clear Air Turbulence (CAT) terjadi di wilayah udara bersih dan tak berawan. Hal ini disebabkan adanya perubahan cepat dalam kecepatan angin atau arus udara di atmosfer. Namun, turbulensi ini tidak dapat dideteksi mata telanjang atau radar cuaca, sehingga termasuk jenis turbulensi yang paling tidak terduga.

4. Turbulensi wake

ilustrasi pesawat take off (unsplash.com/Pascal Meier)

Turbulensi wake terjadi ketika pesawat akan takeoff atau bergerak melalui udara, sehingga meninggalkan jejak pusaran udara di belakangnya. Jika ada pesawat yang mengikuti terlalu dekat di belakangnya, terutama pesawat besar, bisa akan merasakan efek ini. Alhasil, dapat mengakibatkan goncangan yang cukup kuat.

5. Turbulensi shear

ilustrasi dua pesawat terbang (pexels.com/Martin Dickson)

Turbulensi shear terjadi ketika ada perbedaan kecepatan atau arah angin dalam jarak yang sangat dekat. Perbedaan ini menciptakan aliran udara yang tidak stabil dan bergolak. Jenis turbulensi ini sering ditemukan di dekat jet stream, yang merupakan arus udara cepat yang bergerak di atmosfer.

6. Turbulensi termal

ilustrasi mengalihkan turbulensi dengan membaca buku di pesawat (Pexels.com/Berkalp Turper)

Turbulensi termal disebabkan pemanasan tidak merata di permukaan bumi. Pada siang hari, permukaan yang lebih hangat memanaskan udara di atasnya, yang kemudian naik dan menciptakan arus udara vertikal. Hal tersebut dapat menciptakan turbulensi yang dirasakan pada ketinggian lebih rendah.

Dengan mengetahui jenis-jenis turbulensi ini, semoga bisa membantu kamu memahami apa yang terjadi ketika pesawat mengalami goncangan di udara, ya. Meskipun turbulensi membuat tidak nyaman, tetapi pesawat dirancang untuk menahan turbulensi dengan aman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Dhiya Awlia Azzahra
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us