Kenapa Mendaki Tidak Boleh Pakai Celana Jeans?

Mendaki gunung membutuhkan persiapan fisik dan mental yang matang, termasuk penggunaan outfit yang tepat supaya perjalanan terasa nyaman dan aman. Salah satu outfit yang kerapkali dipandang tak cocok untuk pendakian ialah celana jeans.
Walaupun tampak praktis dan nyaman untuk kegiatan sehari-hari, namun celana jeans mempunyai banyak kekurangan yang bisa mengganggu kenyamanan dan keselamatan selama mendaki. Dari segi fleksibilitas sampai dengan daya tahan terhadap cuaca, celana jeans bukanlah pilihan terbaik untuk aktivitas pendakian yang membutuhkan ketahanan fisik dan mobilitas tinggi.
Berikut ini beberapa alasan mengapa penggunaan celana jeans saat pendakian sebaiknya tidak dilakukan.
1. Kurang fleksibel dan membatasi gerakan

Celana jeans cenderung dibuat dengan menggunakan bahan denim yang kaku dan tak elastis, jadi tak akan mendukung gerakan tubuh dengan baik. Ketika mendaki, kaki kerapkali perlu bergerak dalam posisi yang tak biasa, seperti menanjak atau melompat.
Bahan jeans yang kaku dapat membatasi kelenturan dan kebebasan gerak, sehingga menjadikan kegiatan pendakian terasa lebih berat dan tak terasa nyaman. Di samping itu, gesekan antar bahan jeans dengan kulit juga dapat menyebabkan rasa kurang nyaman, terlebih dalam perjalanan panjang.
2. Kurang tahan terhadap kondisi cuaca

Celana jeans kurang tahan terhadap perubahan cuaca yang cepat di gunung. Bahan denim yang tebal biasanya akan dengan mudah menyerap kelembapan, baik dari hujan atau keringat, jadi bila terkena air, jeans akan menjadi basah dan terasa berat.
Hal tersebut tentunya sangat tak nyaman dan dapat memperlambat pergerakan. Saat cuaca dingin, jeans yang basah akan semakin sulit mengering sehingga bisa menyebabkan tubuh terasa kedinginan dan berisiko terkena hipotermia.
3. Lambat mengering

Salah satu masalah terbesar dengan celana jeans ialah kemampuannya yang sangat lambat dalam mengering apabila terkena air. Dalam keadaan pendakian, terlebih bila berjalan melalui sungai atau hujan, jeans yang basah akan memerlukan waktu lama untuk kering, bahkan dapat memberikan pengaruhi pada kenyamanan selama perjalanan.
Bahan jeans yang menyerap air bisa meningkatkan berat celana, sehingga menyebabkan pendakian menjadi lebih berat dan terasa lebih melelahkan. Sebagai alternatif, celana yang dibuat dengan memakai bahan sintetis seperti nylon atau polyester akan lebih cepat kering dan ringan.
4. Kurang dapat menyerap keringat

Pendakian umumnya membuat badan kita mengeluarkan banyak keringat, terlebih pada area kaki dan pinggang. Celana jeans tak dirancang untuk menyerap keringat dengan optimal, jadi kelembapan akan menumpuk di celana dan mengakibatkan rasa gerah atau tak nyaman.
Di samping itu, kelembapan yang tertahan juga dapat menimbulkan iritasi pada kulit. Celana yang lebih baik untuk mendaki ialah yang dibuat dari bahan yang dapat menyerap keringat, seperti bahan yang berbasis polyester, yang mampu melindungi tubuh tetap kering selama perjalanan.
5. Berisiko terkena lecet atau iritasi

Karena bahan jeans yang kasar dan berat, bila dipakai dalam pendakian yang panjang atau medan yang terjal, maka dapat menimbulkan iritasi atau lecet pada kulit. Gesekan antara celana dan kulit, terlebih pada area paha atau selangkangan, dapat memperburuk kenyamanan dan menyebabkan luka kecil.
Bahan yang lebih halus dan elastis, seperti yang dipakai dalam pakaian mendaki, bisa mengurangi risiko iritasi dan memberikan proteksi lebih baik selama perjalanan panjang.
Beberapa alasan di atas bisa kamu jadikan pertimbangan untuk tidak memilih celana jeans selama melakukan pendakian. Jangan sampai kenyamanan kamu terganggu saat perjalanan, ya!