5 Hal Ini Bikin Harga Mobil Terjun Bebas

- Mobil bekas tabrakan berat dianggap berisiko dari segi keamanan dan kenyamanan, membuat harga anjlok hingga puluhan juta rupiah.
- Kelengkapan dan keabsahan dokumen kendaraan adalah faktor krusial dalam menjaga nilai mobil, masalah dokumen bisa membuat harga turun drastis.
- Mobil bekas banjir cenderung dijual dengan harga sangat rendah karena potensi masalah besar di dalam dan takut biaya perbaikan jangka panjang yang mahal.
Kalau kamu sedang menjual mobil bekas, kamu pasti menginginkan harga setinggi-tingginya. Sayangnya, kebanyakan mobil bekas sering kali ditawar rendah. Ada banyak alasan kenapa mobil bekas ditawar murah, bahkan jauh di bawah harga pasar.
Nah, berikut beberapa kondisi yang membuat harga mobilmu terjun bebas saat dijual. Salah satunya, karena terendam banjir.
1. Pernah mengalami kecelakaan atau tabrakan parah

Salah satu hal pertama yang akan membuat calon pembeli berpikir dua kali adalah jika mobil pernah mengalami kecelakaan berat. Mobil bekas tabrakan, terutama yang sampai merusak struktur utama seperti rangka atau sasis, dianggap berisiko dari segi keamanan dan kenyamanan.
Sekalipun sudah diperbaiki, kualitas perbaikannya belum tentu setara dengan standar pabrikan. Riwayat tabrakan ini bisa terdeteksi dari laporan servis, kondisi fisik tertentu, hingga ketidaksempurnaan dalam handling saat test drive. Hal ini membuat harga mobil bisa anjlok hingga puluhan juta rupiah tergantung tingkat kerusakannya.
2. Dokumen kendaraan yang tidak lengkap atau bermasalah

Satu hal yang bisa langsung mematikan niat beli adalah dokumen kendaraan yang tidak lengkap atau tidak sesuai. STNK mati bertahun-tahun, BPKB tidak ada, atau nama pemilik terakhir tidak sesuai KTP pemilik sekarang, semuanya menimbulkan pertanyaan besar soal legalitas dan kepemilikan.
Bahkan jika mobil dalam kondisi bagus, masalah dokumen bisa membuat calon pembeli mundur atau menawar dengan harga sangat rendah. Hal ini juga berisiko menyulitkan pembeli saat ingin memperpanjang pajak atau menjualnya kembali nanti. Maka dari itu, kelengkapan dan keabsahan dokumen adalah faktor krusial dalam menjaga nilai mobil.
3. Pernah terendam banjir

Mobil bekas banjir bisa tampak normal di luar, tapi punya potensi masalah besar di dalam. Air bisa merusak sistem kelistrikan, ECU, karpet dasar, dan membuat interior cepat berjamur atau berbau tidak sedap. Masalah ini seringkali tidak muncul langsung, melainkan baru terasa beberapa bulan kemudian.
Itulah kenapa mobil bekas banjir cenderung dijual dengan harga sangat rendah, bahkan kadang hanya laku separuh dari harga normal. Banyak pembeli yang menghindari mobil jenis ini karena takut menanggung biaya perbaikan jangka panjang yang mahal dan terus-menerus.
4. Kilometer tinggi dan perawatan tidak teratur

Mobil dengan jarak tempuh tinggi sebenarnya masih bisa bernilai jika perawatannya konsisten dan rapi. Namun ketika jarak tempuh sudah sangat tinggi dan tidak dibarengi dengan bukti servis berkala atau catatan perawatan yang memadai, harga mobil bisa langsung terjun bebas.
Calon pembeli akan berpikir ulang karena takut harus menghadapi banyak penggantian komponen vital dalam waktu dekat. Kilometer tinggi tanpa riwayat servis ibarat misteri yang tak ingin dipecahkan oleh pembeli.
5. Warna atau modifikasi ekstrem yang tidak umum

Meskipun terlihat sepele, warna mobil yang terlalu mencolok atau modifikasi yang berlebihan juga bisa membuat harga mobil turun drastis. Cat warna neon, velg berukuran tidak proporsional, atau audio yang merusak dashboard asli justru membuat mobil tidak lagi sesuai dengan selera umum. Semakin jauh mobil dari tampilan atau spesifikasi standar pabrik, semakin kecil juga minat pasar. Efeknya, mobil jadi sulit dijual dan nilai jualnya menurun tajam.