5 Teknologi Ini Ternyata Warisan dari Mobil Formula 1

Kalau kamu mengira Formula 1 atau F1 hanya ajang adu cepat, kamu salah besar. Sebab ajang Formula 1 bukan semata soal balapan mobil, tapi juga soal kompetisi teknologi. Sebab setiap tim yang berkompetisi di F1 akan berlomba menciptakan mobil tercepat dan paling efisien melalui pengembangan teknologi canggih.
Menariknya, banyak teknologi yang awalnya dikembangkan untuk F1 kemudian diturunkan ke mobil produksi massal, memberikan manfaat nyata bagi konsumen di seluruh dunia. Nah, berikut beberapa teknologi warisan Formula 1 yang kini telah diterapkan di mobil produksi massal.
1. Sistem hybrid dan regenerasi energi

Salah satu kontribusi terbesar F1 pada mobil produksi adalah teknologi hybrid. Sistem hybrid pada mobil F1 memanfaatkan Energy Recovery System (ERS), yang terdiri dari dua komponen utama: Motor Generator Unit-Kinetic (MGU-K) dan Motor Generator Unit-Heat (MGU-H). MGU-K menangkap energi yang dihasilkan saat pengereman, sementara MGU-H mengonversi panas dari turbocharger menjadi listrik.
Teknologi ini menginspirasi sistem hybrid pada mobil seperti Toyota Prius dan Honda Insight, di mana energi pengereman disimpan dalam baterai untuk digunakan kembali. Hasilnya adalah peningkatan efisiensi bahan bakar dan pengurangan emisi karbon.
2. Aerodinamika dan desain bodywork

Di F1, aerodinamika adalah kunci untuk mencapai kecepatan tinggi dan stabilitas. Tim F1 menghabiskan jutaan dolar untuk mengembangkan desain sayap, difuser, dan aliran udara. Konsep ini kemudian diterapkan pada mobil jalanan, terutama mobil sport seperti Ferrari, McLaren, dan Porsche.
Sebagai contoh, desain rear diffuser yang meningkatkan aliran udara di bawah mobil dan menciptakan gaya tekan ke bawah (downforce) telah diadaptasi ke beberapa mobil sport. Bahkan, mobil biasa seperti Toyota Supra atau Honda Civic Type R menggunakan elemen aerodinamika untuk meningkatkan efisiensi dan performa.
3. Rem keramik

Teknologi pengereman di F1 sangat maju, menggunakan material seperti karbon-keramik yang tahan terhadap suhu ekstrem. Material ini awalnya terlalu mahal untuk mobil produksi massal, tetapi seiring waktu, biaya produksinya menurun, memungkinkan penggunaannya di mobil sport seperti Audi RS dan BMW M Series.
Rem karbon-keramik memiliki keunggulan berupa daya tahan tinggi dan performa optimal dalam kondisi ekstrem, membuatnya cocok untuk pengemudi yang mencari pengalaman berkendara dinamis.
4. Transmisi paddle shift

Transmisi paddle shift pertama kali digunakan di mobil F1 untuk memungkinkan perpindahan gigi yang lebih cepat tanpa kehilangan momentum. Teknologi ini sekarang banyak ditemukan di mobil sport dan bahkan sedan premium.
Sebagai contoh, merek seperti Mercedes-Benz, BMW, dan Volkswagen menawarkan opsi paddle shift pada transmisi otomatis mereka, memberikan pengalaman berkendara yang lebih sporty dan efisien.
5. Bahan ringan dan komposit

Formula 1 menggunakan material seperti serat karbon untuk menciptakan sasis yang ringan namun sangat kuat. Meskipun mahal, material ini mulai digunakan di mobil produksi, terutama mobil premium dan sport.
Penggunaan material ringan membantu mengurangi berat kendaraan, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan memberikan performa yang lebih baik. Contoh mobil dengan sasis serat karbon adalah BMW i8 dan Lamborghini Aventador.