Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Alasan Pabrikan Enggan Memproduksi Motor Hybrid

Ilustrasi mesin motor (bmwgroup-werke.com)

Mobil bermesin hybrid kini mulai banyak berkeliaran di jalanan tanah air. Mesin hybrid antara lain dipopulerkan oleh pabrikan asal Jepang, seperti Toyota dan Honda, beberapa tahun lalu. Konsumsi bensin yang lebih irit serta akselerasi yang lebih spontan menjadi keunggulan mobil hybrid. 

Sayangnya kesuksesan mesin hybrid di mobil tak diikuti di sepeda motor. Sebab saat ini sangat sedikit produsen otomotif yang mau memproduksi motor listrik. Padahal, dengan tambahan komponen hybrid, konsumsi bensin pasti bakalan lebih irit.

Berikut beberapa beberapa alasan utama kenapa pabrikan sepeda motor enggan memproduksi motor bermesin hybrid.

1. Pengembangan teknologi hybrid untuk motor cukup rumit

Ilustrasi mesin motor (bmwgroup-werke.com)

Sepeda motor memiliki ukuran dan bobot yang jauh lebih kecil dibandingkan mobil. Hal ini membuat penerapan teknologi hybrid lebih sulit, karena sistem hybrid, seperti motor listrik dan baterai, membutuhkan ruang yang cukup besar. Menambahkan komponen ini ke motor tanpa mengorbankan ergonomi, desain, atau performa merupakan tantangan besar bagi produsen.

Selain itu, sepeda motor dirancang untuk efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi dibandingkan mobil. Banyak motor konvensional sudah memiliki konsumsi bahan bakar rendah, sehingga keuntungan dari sistem hybrid dalam hal efisiensi tidak terlalu signifikan. Misalnya, motor hybrid yang lebih berat akibat baterai justru bisa menurunkan efisiensi saat digunakan di jalan.

2. Harga motor hybrid kurang kompetitif

Ilustrasi mesin motor (bmwgroup-werke.com)

Biaya produksi sepeda motor hybrid lebih mahal karena memerlukan dua sistem tenaga, yakni mesin pembakaran internal dan motor listrik. Selain itu juga diperlukan komponen baterai yang canggih. Akibatnya, harga jual motor hybrid menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan motor konvensional.

Padahal pasar sepeda motor sangat sensitif terhadap harga. Kalau motor hybrid dijual dengan harga yang mendekati atau bahkan lebih mahal dari motor listrik murni, konsumen pasti akan lebih memilih motor listrik yang bebas emisi dan menawarkan pengoperasian lebih sederhana dibandingkan motor hybrid.

3. Permintaan terhadap motor hybrid masih rendah

Ilustrasi mesin motor (bmwgroup-werke.com)

 Sebagian besar konsumen motor saat ini masih belum terlalu peduli dengan teknologi hybrid, karena motor konvensional sudah dianggap cukup memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu, kesadaran akan dampak lingkungan dari kendaraan roda dua belum sebesar pada roda empat, sehingga adopsi teknologi hijau seperti hybrid lebih lambat.

Infrastruktur untuk mendukung teknologi hybrid pada motor, seperti stasiun pengisian daya, juga belum memadai di banyak negara. Padahal, ketersediaan infrastruktur sangat penting untuk mendorong popularitas teknologi ini. Dalam kondisi ini, produsen motor lebih memilih fokus pada motor listrik murni yang dianggap lebih relevan dengan kebutuhan masa depan dibandingkan motor hybrid.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us