Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Campuran Etanol dalam BBM Membuat Tangki Karatan?

ilustrasi mengisi BBM (unsplash.com/Dawn McDonald)
ilustrasi mengisi BBM (unsplash.com/Dawn McDonald)
Intinya sih...
  • Etanol ditambahkan ke bensin agar pembakaran lebih bersih dan efisien, serta membantu menekan ketergantungan pada minyak bumi.
  • Risiko korosi muncul jika etanol menyerap air berlebihan, terutama pada sistem lama yang tidak dirancang untuk bioetanol.
  • Gunakan BBM yang mengandung etanol dengan bijak agar tangki tetap awet, hindari penyimpanan terlalu lama dan pastikan material sistem bahan bakar kompatibel.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semakin banyak negara, termasuk Indonesia, mulai mendorong penggunaan bahan bakar campuran etanol seperti E10. Langkah ini sejalan dengan target menuju energi bersih dan pengurangan emisi karbon dari sektor transportasi. Selain lebih ramah lingkungan, etanol juga bisa menekan ketergantungan pada minyak bumi yang kian langka.

Namun, muncul pertanyaan yang cukup sering dibicarakan di kalangan pengguna kendaraan, apakah campuran etanol dalam bensin bisa bikin tangki bahan bakar berkarat? Topik ini memang sempat bikin bingung, karena di satu sisi etanol dianggap ramah lingkungan, tapi di sisi lain disebut-sebut bisa memicu korosi. Mari kita bahas faktanya berdasarkan penelitian dan panduan resmi.

1. Etanol ditambahkan ke bensin agar pembakaran lebih bersih dan efisien

ilustrasi pom bensin (unsplash.com/Dawn McDonald)
ilustrasi pom bensin (unsplash.com/Dawn McDonald)

Etanol berfungsi sebagai bahan bakar "oksigenasi" yang membantu pembakaran berlangsung lebih sempurna. Hasil riset dari berbagai laboratorium menunjukkan bahwa emisi karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) bisa berkurang hingga 30 persen pada campuran etanol rendah seperti E10–E30. Efek ini membuat udara lebih bersih sekaligus menjaga performa mesin tetap optimal.

Keunggulan lainnya, etanol berasal dari sumber nabati seperti tebu dan jagung, yang berarti ia termasuk energi terbarukan. Banyak peneliti, seperti Gajewski (2025), juga menilai bahwa penggunaan etanol bisa jadi langkah transisi menuju transportasi rendah emisi tanpa harus langsung beralih ke kendaraan listrik. Tak pelak, etanol punya peran penting dalam strategi dekarbonisasi bahan bakar masa depan.

2. Risiko korosi muncul jika etanol menyerap air berlebihan

ilustrasi tangki motor matik (dok. Youtube/Suhaimi Bolot Channel)
ilustrasi tangki motor matik (dok. Youtube/Suhaimi Bolot Channel)

Walau ramah lingkungan, etanol punya satu sifat unik, yaitu higroskopis, alias mudah menyerap air dari udara atau uap di dalam tangki. Masalahnya, air yang ikut terbawa bisa mempercepat proses karat pada komponen logam, terutama bila bahan bakar disimpan terlalu lama. Di kondisi lembap, air dan etanol bisa terpisah membentuk dua lapisan. Fenomena ini disebut phase separation, dan bisa mengganggu sistem bahan bakar.

Menurut panduan dari U.S. Environmental Protection Agency (EPA) dan laporan National Renewable Energy Laboratory (NREL), kasus korosi pada bahan bakar etanol memang pernah ditemukan, terutama di tangki bawah tanah atau sistem lama yang tidak dirancang untuk bioetanol. Namun, tangki baja modern yang sudah dilapisi pelindung dan sistem kendaraan keluaran baru umumnya tahan terhadap campuran E10 hingga E30. Jadi, bukan etanolnya yang bikin karat, melainkan efek air dan kondisi penyimpanan yang buruk.

3. Gunakan BBM yang mengandung etanol dengan bijak agar tangki tetap awet

ilustrasi mengisi BBM (unsplash.com/engin akyurt)
ilustrasi mengisi BBM (unsplash.com/engin akyurt)

Buat kamu yang pakai kendaraan modern, BBM campuran etanol rendah seperti E10 bisa dipakai tanpa rasa khawatir. Hanya saja, hindari membiarkan kendaraan terlalu lama parkir dengan tangki penuh karena air bisa terakumulasi. Jika memang harus disimpan lama, tambahkan aditif anti-karat atau gunakan bahan bakar tanpa etanol bila tersedia.

Selain itu, pastikan sistem bahan bakar menggunakan material yang kompatibel, seperti selang non-logam atau tangki dengan lapisan anti-korosi. Untuk kendaraan lawas, pengecekan berkala penting dilakukan agar tidak muncul endapan karat di dasar tangki. Edukasi seperti ini jadi langkah krusial supaya transisi menuju bahan bakar bioetanol berjalan aman, efisien, dan tentu saja berkelanjutan.

Campuran etanol dalam BBM terbukti membantu menekan emisi dan meningkatkan efisiensi pembakaran. Tapi benar, ada potensi korosi jika air berlebih masuk ke sistem bahan bakar. Jadi, bukan etanolnya yang bikin tangki karatan, melainkan kelembapan yang tidak dikendalikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

4 Tanda Velg Mobil Bermasalah yang Wajib Diperhatikan

12 Okt 2025, 18:42 WIBAutomotive