Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Targetkan 80 Persen Mobil Listrik dan Hybrid pada 2040!

penggerak BYD Sealion 7 (byd.com)
penggerak BYD Sealion 7 (byd.com)
Intinya sih...
  • CSAE menargetkan lebih dari 80 persen mobil baru di China pada 2040 adalah New Energy Vehicles (NEV), termasuk BEV, HEV, PHEV, dan FCEV.
  • Roadmap ini menempatkan kendaraan otonom sebagai pilar utama masa depan transportasi China dengan target penggunaan luas pada 2040.
  • China menekankan teknologi produk dan manufaktur cerdas untuk transformasi industri otomotif ke era digital yang berkelanjutan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

China kembali menunjukkan ambisi besarnya untuk memimpin revolusi otomotif global. Melalui dokumen baru bertajuk Energy-Saving and New Energy Vehicle Technology Roadmap 3.0, negara tersebut menegaskan komitmennya untuk mengarahkan industri otomotif menuju era kendaraan listrik penuh dan otonomi tinggi. Peta jalan ini disusun oleh China Society of Automotive Engineers (CSAE) dan menjadi panduan strategis untuk tiga dekade ke depan.

Rencana besar itu mencakup transformasi menyeluruh, mulai dari elektrifikasi, konektivitas cerdas, hingga manufaktur digital. Dengan target utama menurunkan emisi karbon lebih dari 60 persen pada 2040, China juga berambisi menjadikan kendaraan listrik dan otonom sebagai tulang punggung transportasi nasional yang efisien, aman, dan ramah lingkungan.

1. Fokus pada elektrifikasi dan emisi rendah

Puluhan jurnalis diajak mencoba BYD Seal 2025 (BYD)
Puluhan jurnalis diajak mencoba BYD Seal 2025 (BYD)

CSAE menargetkan bahwa pada tahun 2040, lebih dari 80 persen kendaraan baru yang dijual di China merupakan kendaraan energi baru atau New Energy Vehicles (NEV), yang meliputi mobil listrik murni (BEV), hibrida (HEV), hibrida plug-in (PHEV), dan sel bahan bakar hidrogen (FCEV). Langkah ini diharapkan dapat mempercepat transisi menuju mobilitas rendah karbon dan memperkuat ketahanan energi nasional.  

Puncak emisi karbon industri otomotif diproyeksikan terjadi pada 2028, dua tahun lebih cepat dari target nasional. Setelah itu, industri diarahkan menuju penurunan emisi secara signifikan, dengan dukungan dari peningkatan teknologi baterai, efisiensi motor listrik, serta integrasi energi terbarukan.  

Selain itu, China juga menyiapkan infrastruktur pendukung seperti jaringan pengisian daya cepat dan sistem transportasi berbasis data, agar kendaraan listrik dapat digunakan secara luas di seluruh wilayah, termasuk di daerah terpencil.

2. Revolusi kendaraan otonom dan sistem cerdas

interior BYD Sealion 7 (byd.com)
interior BYD Sealion 7 (byd.com)

Selain elektrifikasi, roadmap ini menempatkan kendaraan otonom sebagai pilar utama masa depan transportasi China. Pada 2040, kendaraan dengan kemampuan mengemudi otomatis Level 4 (L4) ditargetkan sudah digunakan secara luas, sedangkan Level 5 (L5) — kendaraan yang sepenuhnya tanpa pengemudi — mulai diperkenalkan ke pasar.  

Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah dan industri otomotif akan membangun ekosistem cerdas yang menghubungkan kendaraan, jalan, dan sistem cloud. Infrastruktur digital ini akan memungkinkan sistem transportasi mencapai konsep “nol kecelakaan, nol korban jiwa, dan efisiensi tinggi.”  

Dalam lima hingga lima belas tahun mendatang, kendaraan listrik diperkirakan menjadi arus utama, dengan BEV menguasai sekitar 80 persen pangsa pasar kendaraan listrik penumpang. Untuk kendaraan komersial, teknologi elektrifikasi akan merambah dari rute perkotaan ke jalur menengah dan jarak jauh, sementara kendaraan otonom memasuki fase pertumbuhan pesat.

3. Industri otomotif digital dan berkelanjutan

Ilustrasi pabrik mobil. (unsplash.com/carlos aranda)
Ilustrasi pabrik mobil. (unsplash.com/carlos aranda)

Ketua CSAE, Zhang Jinhua, menjelaskan bahwa Roadmap 3.0 kali ini menekankan dua hal penting: teknologi produk dan manufaktur cerdas. Artinya, selain fokus pada pengembangan kendaraan, industri juga diarahkan untuk melakukan transformasi menyeluruh dalam proses produksinya.  

Pabrik otomotif masa depan akan didorong menuju sistem produksi digital yang terintegrasi — mulai dari riset, pengembangan, rantai pasok, hingga layanan purnajual. Teknologi baterai solid-state juga diperkirakan mulai digunakan secara terbatas pada 2030, sebelum meluas ke pasar global pada 2035.  

Dengan strategi jangka panjang ini, China tak hanya berusaha mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga ingin memperkuat posisinya sebagai pusat inovasi otomotif dunia. Jika semua target dalam roadmap ini tercapai, 2040 bisa menjadi era di mana China benar-benar memimpin dunia dalam kendaraan listrik dan teknologi otonom.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Ini Alasan Hyundai All-New SANTA FE Jadi SUV 7-Seater Teraman

27 Okt 2025, 09:05 WIBAutomotive