BYD Recall Ribuan Mobil karena Isu Keselamatan, Indonesia Aman

- BYD melakukan recall lebih dari 100 ribu mobil listrik karena masalah keselamatan
- Masalah ditemukan pada sistem pengontrol motor penggerak dan komponen segel baterai
- Unit mobil BYD di Indonesia tidak termasuk dalam daftar recall, perusahaan menegaskan langkah ini demi keselamatan pengguna
Produsen mobil listrik asal Tiongkok, BYD, mengumumkan penarikan atau recall terhadap lebih dari seratus ribu unit mobil karena potensi masalah keselamatan. Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap keamanan dan kepuasan pengguna.
Meski begitu, masyarakat Indonesia yang sudah memiliki mobil BYD tak perlu khawatir. PT BYD Motor Indonesia memastikan bahwa unit yang ditarik di Tiongkok tidak termasuk dalam jajaran produk yang dijual di Tanah Air. Penegasan ini datang langsung dari Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, seperti dikutip dari ANTARA.
1. Penarikan massal akibat potensi masalah teknis

Berdasarkan laporan Carnewschina, BYD telah mengajukan recall kepada otoritas China State Administration for Market Regulation (SAMR) untuk memperbaiki masalah pada dua model kendaraan, yaitu Tang dan Yuan Pro. Total unit yang terdampak mencapai 115.783 kendaraan. Permasalahan ditemukan pada sistem pengontrol motor penggerak dan komponen segel baterai yang berpotensi menimbulkan risiko keselamatan.
Model pertama yang ditarik adalah BYD Tang 2015 sebanyak 44.535 unit. Kendaraan yang diproduksi antara Maret 2015 hingga Juli 2017 ini mengalami cacat pada desain dan pemilihan komponen di pengontrol motor. Masalah tersebut dapat menyebabkan pelepasan muatan aktif yang tidak normal dan berisiko menimbulkan kebakaran pada papan sirkuit jika dibiarkan.
2. Perbaikan perangkat lunak dan komponen baterai

Untuk mengatasi masalah itu, BYD akan memperbarui perangkat lunak serta mengubah metode pelepasan muatan menjadi pelepasan muatan motor. Sementara itu, pada model Yuan Pro sebanyak 71.248 unit, ditemukan cacat produksi pada paking segel baterai yang tidak terpasang sempurna. Akibatnya, air dapat masuk ke dalam baterai ketika kendaraan melaju di genangan atau hujan deras, berpotensi merusak sistem insulasi dan menurunkan daya baterai.
Pihak BYD akan menggunakan segel khusus guna memperkuat casing baterai pada kendaraan yang terdampak. Dengan langkah ini, perusahaan berharap fungsi kedap air dapat pulih sepenuhnya dan menghindari potensi kecelakaan.
3. Unit di Indonesia aman dari program recall

Menanggapi kabar tersebut, BYD Indonesia memastikan bahwa tidak ada satu pun unit yang dijual di Indonesia masuk dalam daftar recall. Model dan tipe yang terdampak di Tiongkok berbeda dengan produk yang saat ini dipasarkan di Tanah Air. Luther Panjaitan menegaskan bahwa langkah recall tersebut dilakukan semata-mata demi keselamatan pengguna serta menjaga kepercayaan publik terhadap merek BYD.
Langkah cepat BYD dalam menangani potensi bahaya ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keamanan dan kualitas produknya. Meskipun tidak berdampak langsung pada pasar Indonesia, kasus ini menjadi pengingat penting bahwa industri kendaraan listrik tetap memerlukan pengawasan dan peningkatan berkelanjutan untuk memastikan keamanan konsumen.