Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gempuran Mobil China Kalahkan Pabrikan Eropa dan Amerika di Indonesia

Wuling meramaikan acara GJAW 2024 (wuling)

Gempuran mobil-mobil China memang belum sanggup meruntuhkan dominasi pabrikan Jepang di Indonesia. Tapi setidaknya mereka berhasil mengalahkan panjualan pabrikan Eropa dan Amerika Serikat.

Saat ini mobil-mobil China menjadi brand terlaris kedua setelah brand Jepang di tanah air, mengalahkan brand asal Eropa dan Amerika Serikat. Sepak terjang pabrikan-pabrikan China ini tentu saja mengubah lanskap industri otomotif di Indonesia.

1. Data penjualan mobil sepanjang 2024

Kantor Nissan (nissan-global.com)

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) baru saja merilis data penjualan mobil di Indonesia sepanjang Januari-November 2024. Data tersebut menunjukkan kalau beberapa merek mobil asal China, seperti Wuling, BYD, dan Chery berhasil mencatat penjualan yang signifikan.

Wuling misalnya memimpin penjualan mobil di Indonesia dengan 18.667 unit, diikuti BYD dengan 13.866 unit, dan Chery dengan 7.742 unit. Angka penjualan ini dengan telak mengalahkan penjualan pabrikan asal Eropa seperti BMW yang hanya menjual 4.122 unit, Mercedes-Benz 2.049 unit, dan MINI 830 unit selama periode Januari–November 2024​.

2. Strategi harga tak mengorbankan kualitas

Kantor Nissan (nissan-global.com)

Keberhasilan pabrikan China di Indonesia tidak lepas dari strategi yang tepat. Pabrikan China berani memberikan harga yang jauh lebih murah tapi dengan kualitas yang tidak murahan. Model seperti Wuling Air EV menjadi favorit konsumen berkat harga kompetitif dan teknologi ramah lingkungan.

Selain itu, BYD yang baru masuk pasar Indonesia, juga berhasil menarik perhatian dengan mobil listrik BYD Atto 3 dan Dolphin yang menawarkan efisiensi tinggi dan fitur modern dengan harga terjangku.

Demikian juga dengan Chery juga memperkuat posisinya dengan SUV seperti Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro yang menyasar segmen premium dengan harga lebih terjangkau dibandingkan pesaing dari Eropa.

Sementara pabrikan Eropa masih bertahan dengan strategi mobil premium yang harganya tentu saja sangat mahal.

3. Pabrikan Eropa dan Amerika Serikat akan semakin tertekan

Ilustrasi truk pikap (ford.com)

Pabrikan China juga dikenal agresif dalam memperluas jaringan layanan purnajual dan menghadirkan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia. Ditambah dengan dukungan kebijakan pemerintah yang mendorong adopsi kendaraan listrik, merek-merek ini semakin kuat di pasar nasional.

Situasi ini membuat pabrikan Eropa seperti BMW dan Mercedes-Benz menghadapi tantangan dari segi harga dan segmentasi pasar. Dengan fokus pada segmen premium, mobil-mobil asal Eropa memiliki daya tarik terbatas di pasar massal. Di sisi lain, pabrikan China mampu menawarkan teknologi yang tidak kalah canggih dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

Perubahan tren ini mencerminkan meningkatnya minat konsumen Indonesia terhadap kendaraan ramah lingkungan dan inovasi teknologi yang ditawarkan pabrikan China. Dengan pertumbuhan ini, pabrikan mobil China diperkirakan akan terus memperluas pangsa pasarnya dan menjadi kompetitor serius bagi pabrikan lain di berbagai segmen.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us