Indonesia Jadi Negara Setir Kanan Pertama yang Terapkan SHS Chery
- Indonesia menjadi negara setir kanan pertama yang mengadopsi teknologi Super Hybrid System (SHS) dari Chery.
- Tiggo 8 CSH diproduksi secara lokal di pabrik Chery di Bekasi, Jawa Barat, dan akan dicoba konsumen setelah Lebaran 2025.
- Chery berencana mengekspor Tiggo 8 CSH ke negara lain karena pasar Indonesia dinilai sangat penting, dengan klaim konsumsi BBM mencapai 76 kilometer per liter.
Jakarta, IDN Times - Indonesia menjadi negara setir kanan pertama yang mengadopsi teknologi Super Hybrid System (SHS) dari Chery. Teknologi itu dipasang di Tiggo 8 CSH (Chery Super Hybrid) yang diperkenalkan di Jakarta Pusat pada akhir Maret 2025.
Mobil ini akan diproduksi secara lokal pada pabrik Chery di Bekasi, Jawa Barat. Rencananya, Chery Tiggo 8 CSH dapat dicoba konsumen di seluruh dealer Chery setelah Lebaran 2025.
1. Akan diekspor?
Meski diproduksi secara lokal, Chery juga berencana mengekspor Tiggo 8 CSH ke negara-negara lain.
"Betul, Indonesia menjadi negara pertama. Kalau untuk ekspor tentu, saat ini kami sedang usahakan penuhi kebutuhan domestik terlebih dahulu yang mana ini belum selesai, tetapi yang pasti ekspor adalah salah satu rencana kami nanti," ujar Country Director PT Chery Sales Indonesia, Zheng Shuo, Kamis (27/3/2025).
2. Alasan Indonesia jadi negara pertama
Zheng Shuo menjelaskan alasan Chery memilih Indonesia menjadi negara setir kanan pertama memproduksi teknologi hybrid canggih itu. Menurutnya, Chery menilai pasar Indonesia sangat penting.
"Karena Indonesia kita lihat adalah salah satu strategi pasar paling penting. Jadi untuk teknologi super hybrid ini yang versi setir kanan memang Indonesia jadi pertama, selanjutnya mungkin Malaysia, Afrika Selatan, Australia, dan British (UK)," lanjut dia.
3. Konsumsi BBM sangat irit
Salah satu nilai yang menarik dari dari teknologi hybrid Chery ialah konsumsi BBM yang sangat irit. Chery mengeklaim konsumsinya mencapai 76 kilometer per liter.
"Itu berdasarkan standar NEDC yang ada di China, khusus untuk pengujian plug-in hybrid," jelas pria yang sudah fasih berbahasa Indonesia ini.
