Kenapa Getaran Mesin Mobil Lebih Kencang Saat AC Dinyalakan?

- Kompresor AC menambah beban mesin
- Engine mounting mulai lemah
- Putaran idle terlalu rendah
Pernahkah kamu merasakan getaran mesin mobil jadi lebih terasa saat AC dihidupkan? Mungkin setir atau jok terasa sedikit bergetar, terutama ketika mobil sedang diam di posisi idle. Banyak orang mengira hal ini adalah tanda mesin rusak, padahal tidak selalu begitu. Getaran yang muncul saat AC menyala bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari beban tambahan mesin hingga komponen penahan getar yang mulai aus.
Mesin mobil sebenarnya bekerja cukup keras setiap kali AC diaktifkan. Kompresor AC yang berputar akan menambah beban kerja mesin, terutama pada mobil kecil atau yang sudah berumur. Kalau sistem peredam getaran tidak lagi optimal, efeknya akan langsung terasa di kabin. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa penyebab utama kenapa mesin mobil terasa lebih bergetar saat AC dinyalakan.
1. Kompresor AC menambah beban mesin

Saat AC dinyalakan, kompresor mulai berputar dan mengambil tenaga dari mesin melalui sabuk penggerak. Proses ini membuat beban mesin meningkat secara signifikan, terutama saat mobil dalam posisi diam atau idle. Pada kondisi ini, putaran mesin biasanya turun sedikit, dan sistem harus menyesuaikan pasokan bahan bakar serta udara agar tetap stabil.
Kalau sistem idle control tidak bekerja dengan baik atau kotor, mesin bisa kehilangan keseimbangan sesaat sehingga terasa bergetar. Ini wajar terjadi pada mobil yang sudah berumur atau jarang diservis bagian throttle body-nya. Untuk mencegahnya, pastikan sistem idle control dan saluran udara selalu bersih agar mesin bisa menyesuaikan beban tambahan dari kompresor dengan halus.
2. Engine mounting mulai lemah

Engine mounting adalah karet atau dudukan yang berfungsi meredam getaran mesin agar tidak terasa ke bodi mobil. Jika komponen ini sudah mulai aus, getaran yang muncul dari mesin akan langsung terasa di kabin, terutama saat mesin mendapat beban ekstra seperti ketika AC dinyalakan.
Ciri khas engine mounting lemah biasanya terlihat dari getaran yang hanya muncul di kondisi tertentu, misalnya saat berhenti di lampu merah atau saat AC aktif. Selain itu, terkadang terdengar bunyi “duk” halus ketika transmisi berpindah dari posisi D ke R pada mobil matic. Jika tanda-tanda ini muncul, sebaiknya segera periksa ke bengkel untuk memastikan apakah mounting masih layak pakai.
3. Putaran idle terlalu rendah

Getaran juga bisa disebabkan oleh putaran idle yang terlalu rendah. Saat AC hidup, sistem akan menaikkan sedikit putaran mesin agar tidak mati mendadak karena beban tambahan. Namun, jika sensor idle atau sistem injeksi tidak bekerja optimal, putaran mesin bisa turun terlalu banyak sehingga timbul getaran.
Pada mobil modern, masalah ini bisa diatasi dengan melakukan engine scan untuk mengecek apakah ada sensor yang bermasalah. Sementara pada mobil lama, penyesuaian putaran idle bisa dilakukan secara manual oleh teknisi. Idealnya, putaran mesin saat AC hidup berada di kisaran 800–900 rpm untuk menjaga keseimbangan tenaga dan kenyamanan.
Jadi, getaran mesin saat AC dinyalakan tidak selalu menandakan kerusakan berat. Namun, kalau getarannya makin kuat atau disertai suara aneh, ada baiknya segera periksa ke bengkel. Dengan perawatan rutin dan pembersihan sistem udara, mobil bisa tetap halus dan nyaman meski AC menyala sepanjang perjalanan.