Kenapa Truk dan Bus Kompak Menggunakan Sistem Penggerak Roda Belakang?

Kalau mobil penumpang kini banyak yang beralih menggunakan sistem penggerak roda depan (FWD), maka mobil-mobil besar seperti truk dan bus masih setia menggunakan sistem penggerak roda belakang (RWD).
Penggunaan sistem RWD pada bus dan truk ini bukan tanpa alasan, melainkan berdasarkan kebutuhan operasional dan keunggulan teknis yang sesuai dengan fungsi kendaraan tersebut.
Nah, berikut beberapa alasan mengapa truk dan bus masih mengandalkan sistem penggerak roda belakang.
1. Kemampuan menahan dan mengangkut beban berat

Truk dan bus dirancang untuk membawa beban yang sangat berat, baik dalam bentuk barang maupun penumpang. Dengan menggunakan penggerak roda belakang, distribusi beban dapat dikelola dengan lebih baik. Sebab, pada kendaraan RWD, tenaga mesin disalurkan ke roda belakang yang langsung menopang beban utama kendaraan.
Saat kendaraan membawa muatan berat, roda belakang yang berada di bawah bagian kendaraan yang paling berat memiliki traksi lebih baik. Hal ini memaksimalkan efisiensi tenaga dari mesin, memastikan kendaraan dapat berjalan lancar meskipun dalam kondisi penuh muatan. Sistem ini sekaligus juga mengurangi tekanan pada roda depan yang bertugas untuk mengarahkan kendaraan.
2. Performa lebih optimal di tanjakan

Kendaraan berat seperti truk dan bus sering kali harus melintasi jalan menanjak. Sistem penggerak roda belakang memberikan daya dorong yang lebih besar karena tenaga mesin disalurkan ke roda belakang. Ketika kendaraan mendaki, beban kendaraan cenderung bergeser ke belakang, sehingga roda belakang memiliki lebih banyak traksi dibandingkan roda depan.
Sistem RWD lebih unggul di tanjakan dibandingkan sistem penggerak roda depan. Sebab, saat menanjak, mobil dengan penggerak roda depan akan cederung kehilangan traksi karena berat kendaraan akan berpindah ke belakang. Namun dengan sistem RWD justru akan mendapatkan traksi yang lebih baik saat menanjak karena beban berpindah ke belakang.
3. Desain yang cocok untuk kendaraan berukuran besar

Ukuran truk dan bus yang besar memerlukan tata letak drivetrain yang sesuai untuk menjaga efisiensi ruang dan keseimbangan kendaraan. Pada sistem RWD, mesin biasanya ditempatkan di bagian depan atau tengah kendaraan, dengan poros penggerak yang menghubungkannya ke roda belakang.
Desain ini memungkinkan distribusi bobot yang lebih merata, menjaga stabilitas kendaraan saat bermanuver. Selain itu, penggunaan penggerak roda belakang memungkinkan roda depan fokus pada fungsi kemudi, sehingga mempermudah pengendalian kendaraan di berbagai kondisi jalan.
4. Daya tahan dan kemudahan perawatan

Truk dan bus sering beroperasi dalam kondisi ekstrem, seperti membawa beban berat atau melintasi jalan yang tidak rata. Sistem RWD dikenal lebih tahan lama untuk kondisi seperti ini karena komponen drivetrain, seperti poros penggerak dan gardan, dirancang untuk menangani beban besar.
Selain itu, desain RWD lebih mudah diperbaiki karena komponen drivetrain utama tidak terintegrasi dengan roda kemudi. Hal ini mengurangi kompleksitas saat melakukan perawatan atau penggantian suku cadang, menjadikannya pilihan yang ekonomis dan praktis untuk kendaraan komersial.
5. Stabilitas dan traksi lebih baik

Penggerak roda belakang memberikan stabilitas yang lebih baik pada kendaraan berat, terutama saat bermanuver di jalan lurus atau tikungan tajam. Dengan traksi utama berada di roda belakang, kendaraan dapat mempertahankan keseimbangan meskipun membawa muatan besar.
Hal ini sangat penting untuk mencegah risiko tergelincir atau kehilangan kendali, terutama pada kecepatan tinggi atau di jalan yang licin. Stabilitas yang lebih baik juga membantu meningkatkan keamanan pengemudi, penumpang, dan pengguna jalan lainnya.