Mengulik e-Power Nissan, Bukan Hybrid Biasa!

- Teknologi e-Power Nissan memberikan pengalaman berkendara mirip mobil listrik dengan akselerasi instan dan efisiensi tenaga.
- Cocok untuk kondisi stop-and-go di kota besar, konsumsi bahan bakar lebih efisien, dan pengisian daya baterai dilakukan oleh mesin bensin.
- Meski memiliki keunggulan, teknologi e-Power juga memiliki kekurangan seperti konsumsi bensin yang lebih boros di jalan tol dan harga yang lebih mahal.
Dalam beberapa tahun terakhir, Nissan membawa teknologi baru yang mereka sebut sebagai e-Power. Sekilas mirip dengan mobil hybrid, tapi sebenarnya punya cara kerja yang berbeda.
Teknologi ini mulai banyak digunakan pada model-model seperti Nissan Kicks dan X-Trail e-Power. Nah, biar makin paham, yuk kita bahas keunggulan dan kekurangannya!
1. Apa itu teknologi e-Power?

Sebelum masuk ke kelebihan dan kekurangannya, penting untuk tahu dulu bagaimana e-Power bekerja. Berbeda dari hybrid biasa, di mana mesin bensin dan motor listrik bekerja bergantian atau bersamaan untuk menggerakkan roda, sistem e-Power hanya menggunakan motor listrik untuk menggerakkan mobil. Mesin bensin hanya bertugas sebagai generator untuk mengisi daya baterai.
Artinya, pengalaman berkendara yang kamu dapat terasa seperti naik mobil listrik murni lengkap dengan tarikan instan, suara lebih senyap, dan efisiensi tenaga yang lebih baik di kecepatan rendah. Tapi, kamu tetap tidak perlu repot ngecas ke colokan listrik karena pengisian daya dilakukan oleh mesin bensinnya sendiri.
2. Keunggulan teknologi e-Power

Kelebihan utama teknologi ini ada pada akselerasinya yang spontan mirip mobil listrik murni. Saat kamu menginjak pedal gas, akselerasinya akan terasa instan tanpa jeda. Karakter ini akan membuat pengalaman menyetir jadi lebih nyaman dan responsif
Nissan juga mengklaim teknologi ini sangat cocok untuk kondisi stop-and-go di kota besar. Karena mesin bensin bekerja di putaran optimal sebagai generator, konsumsi bahan bakar bisa lebih efisien dibanding mobil bensin konvensional.
Asyiknya lagi, dengan teknologi ini, kamu tidak perlu colokan listrik untuk isi daya baterai seperti mobil listrik. Sebaliknya, cukup isi bensin seperti biasa dan sistem akan otomatis mengisi baterai. Praktis banget buat yang belum punya akses charging station.
3. Kekurangan teknologi e-Power

Meski menawarkan sejumlah keunggulan, teknologi e-Power juga memiiki kekurangan. Nah, di antara kekurangan itu antara lain konsumsi bensinnya lebih boros saat melaju di jalan tol. Sebab, saat melaju di jalan tol, biasanya mobil berjalan dengan kecepatan konstan tinggi, efisiensinya bisa turun. Pasalnya, mesin bensin akan terus bekerja keras untuk menyuplai listrik ke motor, tanpa bantuan tenaga dari putaran mesin langsung ke roda.
Kekurangan lainnya adalah mobil dengan teknologi e-POWER umumnya dijual lebih mahal dibandingkan mobil bensin biasa. Ini karena teknologi yang digunakan cukup kompleks, dan komponen seperti baterai dan motor listrik menambah biaya produksi.
Selain itu ada lagi kekurangan lainnya, yakni mesin bensin hanya aktif saat baterai butuh daya, membuat mesin terkadang tiba-tiba menyala dalam kondisi mobil lagi diam atau jalan pelan. Buat sebagian orang, ini bisa terasa agak aneh karena tidak sesuai dengan kebiasaan mobil konvensional. Selebihnya teknologi e-Power cukup membuat berkendara jadi fun to drive!