Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kebiasaan Ini Bikin Seal Shockbreaker Motor Cepat Rusak

Kawasaki Z900 SE dibekali suspensi belakang Ohlins (KMI)
Intinya sih...
  • Suspensi motor memegang peran penting dalam kenyamanan dan keamanan berkendara
  • Jalan rusak, beban berlebih, dan kotoran dapat merusak seal shockbreaker
  • Penting untuk menghindari kebiasaan buruk dan melakukan perawatan rutin suspensi untuk mencegah kerusakan yang tidak perlu

Suspensi motor memegang peran dalam memberikan kenyamanan dan keamanan selama berkendara. Salah satu komponen utama pada sistem suspensi adalah seal shockbreaker. Komponen ini berfungsi untuk mencegah kebocoran oli dari dalam shockbreaker. Jika seal mengalami kerusakan, suspensi motor akan kehilangan performa, membuatnya menjadi tidak stabil, dan pengalaman berkendara jadi kurang menyenangkan.

Seal shockbreaker yang rusak sering kali diawali oleh kebiasaan berkendara yang tidak tepat. Dari cara melewati jalan berlubang hingga perawatan yang diabaikan, ada beberapa faktor yang dapat mempercepat ausnya seal shockbreaker.

1. Sering melewati jalan rusak dengan kecepatan tinggi

ilustrasi sistem suspensi motor (dok. Unsplash/Artem Beliaikin)

Jalan yang penuh dengan lubang, polisi tidur, atau bebatuan dapat memberikan tekanan berlebih pada shockbreaker. Saat motor melaju dengan kecepatan tinggi dan menghantam permukaan yang tidak rata, tekanan hidrolik dalam shockbreaker akan meningkat drastis. Hal ini bisa membuat seal bekerja lebih keras dalam menahan tekanan oli, yang lama-kelamaan dapat menyebabkan kebocoran.

Cara mencegahnya cukup sederhana, turunkan kecepatan saat melewati jalan rusak dan hindari menghantam lubang secara langsung. Jika memungkinkan, pilih jalur yang lebih halus atau berdiri sedikit saat melewati rintangan untuk mengurangi beban pada suspensi.

2. Sering membawa beban melebihi kemampuan motor

Ilustrasi barang bawaan pada sepeda bermotor (unsplash.com/Leon Andov)

Sering membawa beban berlebih, baik penumpang maupun barang, bisa membuat suspensi bekerja di luar kapasitas normalnya. Beban yang terlalu berat meningkatkan tekanan pada seal suspensi, sehingga oli lebih mudah bocor. Motor yang dipaksa membawa beban berat dalam waktu lama akan berisiko mengalami perubahan geometri suspensi yang mempercepat keausan komponen.

Untuk menghindari kerusakan akibat beban berlebih, selalu periksa batas maksimal beban yang dapat ditanggung oleh motor kamu. Jika memang harus sering membawa barang berat, pertimbangkan untuk memodifikasi shockbreaker agar menjadi lebih kuat atau menggunakan suspensi dengan spesifikasi lebih tinggi.

3. Jarang membersihkan shockbreaker dari debu dan kotoran

Ilustrasi Suspensi Motor Honda XRE 190 (honda.com.br)

Seal shockbreaker bekerja dalam kondisi tertutup, tetapi bukan berarti terlindungi sepenuhnya dari kotoran. Debu, lumpur, dan pasir yang menempel pada batang shockbreaker bisa masuk ke dalam seal dan menyebabkan aus lebih cepat. Akibatnya, oli shockbreaker dapat bocor karena permukaan seal yang terkikis oleh partikel kotoran.

Sering-seringlah membersihkan batang shockbreaker dengan kain bersih setelah berkendara, terutama jika habis melewati jalan berdebu atau berlumpur. Kamu juga bisa menggunakan pelumas khusus untuk menjaga karet seal tetap elastis dan tidak mudah rusak.

4. Memodifikasi suspensi tanpa perhitungan tepat

Ilustrasi sepeda motor (unsplash.com/Maksym Tymchyk 🇺🇦)

Beberapa pengendara suka mengganti atau memodifikasi suspensi motor mereka, baik dengan mengganti per, menurunkan atau menaikkan ketinggian motor, atau menggunakan shockbreaker aftermarket. Sayangnya, jika hal ini tidak dilakukan dengan perhitungan yang tepat, perubahan ini bisa menyebabkan tekanan tidak merata pada seal shockbreaker, dan dapat mempercepat kerusakan.

Jika ingin melakukan modifikasi suspensi, pastikan untuk berkonsultasi dengan mekanik berpengalaman atau mengikuti spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan motor. Jangan asal mengganti shockbreaker hanya karena ingin tampilan lebih keren, karena bisa berdampak buruk pada umur seal shockbreaker dan kenyamanan berkendara.

5. Menggunakan oli shockbreaker yang tidak sesuai

sektor kaki-kaki QJMotor SRV 250 (dok. QRJ INDONESIA)

Oli dalam shockbreaker berfungsi sebagai peredam kejut yang menjaga kenyamanan berkendara. Jika oli terlalu kental atau terlalu encer, kinerja suspensi menjadi tidak optimal, yang pada akhirnya berdampak pada seal shockbreaker. Selain itu, oli yang sudah terlalu lama tidak diganti bisa mengandung kotoran dan endapan yang merusak seal.

Untuk menghindari masalah ini, lakukan penggantian oli shockbreaker ketika sudah saatnya. Umumnya, penggantian dilakukan setiap 10.000 hingga 20.000 km, atau 1 sampai 2 tahun tergantung pemakaian motor. Gunakan oli dengan kekentalan yang sesuai agar shockbreaker dapat bekerja maksimal dan seal tetap dalam kondisi baik.

Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas, kamu bisa memperpanjang umur seal shockbreaker dan menjaga performa suspensi tetap normal. Selalu berkendara dengan bijak dan melakukan perawatan rutin adalah trik sederhana untuk menghindari kerusakan yang tidak perlu pada motor. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us