Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tips Mengatur Keuangan saat Mencicil Rumah, Jangan Sampai Cekak!

Rumah tipe subsidi plus dari Grand Maja Residence
Intinya sih...
  • Cicilan kredit rumah harus menjadi prioritas utama dalam perencanaan pengeluaran sehari-hari.
  • Perhitungan suku bunga dan sistem cicilan berbeda-beda, perlu persiapan dana tambahan untuk mengantisipasi kenaikan cicilan.
  • Pemenuhan kebutuhan tersier harus bijak, dan mencari penghasilan tambahan dapat membantu memenuhi kebutuhan primer saat memiliki tanggungan cicilan kredit rumah.

Jakarta, IDN Times - Harga rumah semakin hari semakin tinggi tak diimbangi dengan kenaikan penghasilan pada sebagian besar masyarakat Indonesia. Jika harus menunggu hingga uang terkumpul untuk membeli rumah secara tunai, tentu akan membutuhkan waktu yang sangat panjang.

Di sinilah fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) terasa sangat membantu. Namun, banyak orang khawatir pengeluaran bulanan akan terasa berat saat kita membayar KPR alias mencicil rumah.

Yuk, simak tips agar keuanganmu tetap terjaga dan tidak mengalami kesulitan keuangan pascakredit rumah yang dilansir BPJS Ketenagakerjaan.

1. Cicilan kredit sebagai prioritas utama

Ilustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Saat membuat perencanaan pengeluaran, masukan cicilan kredit rumah ke dalam urutan pertama.

Jangan pernah menyepelekan pembayaran cicilan dan hingga akhirnya telat membayar dengan alasan apa pun. Sebab, perhitungan denda atas keterlambatan pembayaran cicilan tidaklah kecil, sehingga akan semakin membebani keuanganmu nantinya.

2. Persiapkan dana tambahan

Ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Setiap lembaga pembiayaan memiliki aturan yang berbeda terkait perhitungan suku bunganya. Ada yang menerapkan flat selama beberapa tahun dan selanjutnya sistem floating.

Saat memasuki sistem perhitungan floating, nominal cicilan bulananmu akan semakin meningkat. Dengan adanya dana tambahan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, kamu tidak lagi bingung menutup selisih nominal cicilan tersebut.

3. Kurangi pengeluaran kebutuhan tersier

Ilustrasi transaksi ekonomi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kebutuhan tersier adalah kebutuhan “mewah” atau kebutuhan yang sifatnya tidak wajib dan bisa dihindari. Namun, kenyataannya justru kebutuhan inilah yang cukup sering menghabiskan pemasukan seseorang.

Saat kamu memiliki tanggungan cicilan kredit rumah, bijaklah memilih kebutuhan tersier apa saja yang kira-kira masih bisa kamu lakukan tanpa membebani keuanganmu terlalu besar.

4. Cari penghasilan tambahan

Ilustrasi indeks ekonomi (IDN Times/Sukma Shakti)

Bagi kamu yang memiliki banyak pengeluaran untuk kebutuhan primer, atau kebutuhan yang sifatnya wajib, ada baiknya mencoba mencari penghasilan tambahan selama periode kredit.

Misalnya dengan bekerja freelance atau berjualan online. Hal ini umumnya terjadi pada orang yang telah berkeluarga maupun generasi sandwich yang memiliki banyak tanggungan.

Perlu dicatat, batas nominal cicilan kredit rumah yang disarankan adalah 40 persen dari total penghasilanmu. Dalam kondisi pengeluaran yang normal, sisa 60 persen penghasilan tersebut seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us