Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Motor Harus Istirahat Teratur saat Touring

ilustrasi touring motor (unsplash.com/Kat Sazonova)
ilustrasi touring motor (unsplash.com/Kat Sazonova)
Intinya sih...
  • Motor butuh istirahat agar mesin tidak kepanasan dan performanya tetap normal
  • Istirahat rutin membantu mencegah kerusakan komponen motor dan mengurangi risiko mogok di tengah perjalanan
  • Istirahat sejenak juga mempengaruhi efisiensi bahan bakar, kenyamanan berkendara, dan keselamatan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah melihat video touring yang viral di media sosial? Jalanan berliku dengan latar pegunungan atau motor melaju mulus dijalur bebas hambatan dan rider terlihat menikmati perjalanan. Tampak seru banget, bukan?

Tapi, yang tidak terlihat di kamera adalah realitas di balik layar, misalnya seperti mesin motor yang kepanasan karena komponennya bekerja ekstra keras atau ban yang mulai kehilangan cengkeraman. Touring itu bukan hanya perkara jarak tempuh dan destinasi yang dituju, tetapi juga tentang bagaimana cara mempertahankan kondisi motor agar tetap prima di sepanjang perjalanan. Kalau manusia butuh istirahat biar tetap fokus dan kuat, motor juga sama. Memberi jeda secara rutin tidak hanya membuat perjalanan lebih nyaman, tetapi juga mencegah risiko mogok di tempat yang tidak terduga.

1. Mencegah mesin kepanasan

ilustrasi sepeda motor untuk touring (unsplash.com/Hans Ripa)
ilustrasi sepeda motor untuk touring (unsplash.com/Hans Ripa)

Saat touring, mesin motor akan bekerja dalam waktu yang lebih lama dibandingkan pemakaian harian. Hal ini akan menyebabkan suhu mesin meningkat drastis, terutama jika melewati jalur menanjak atau macet panjang. Jika dibiarkan terus menerus tanpa jeda, risiko kepanasan menjadi lebih besar dan performa mesin jadi turun drastis. Atau, yang terburuk motor bisa mogok di tengah perjalanan.

Pada kasus motor manual, kopling yang terus digunakan juga bisa mengalami tekanan berat dan membuatnya cepat aus. Sementara itu, pada motor matic, proses pendinginan CVT juga bisa terganggu akibat suhu yang terlalu panas. Memberi jeda tiap beberapa jam perjalanan akan memastikan suhu mesin kembali stabil dan kinerjanya tetap normal.

2. Mengurangi keausan komponen

ilustrasi sepeda motor (unsplash.com/Maarten van den Heuvel)
ilustrasi sepeda motor (unsplash.com/Maarten van den Heuvel)

Mesin yang terus bekerja tanpa henti akan membuat komponen di dalamnya lebih cepat aus. Oli mesin yang seharusnya melumasi bagian-bagian bergerak juga bisa kehilangan efektivitasnya akibat panas yang berlebihan. Jika tidak diberi kesempatan untuk mendingin, gesekan antar komponen akan meningkat, mempercepat keausan, dan berpotensi menyebabkan kerusakan parah dikemudian hari. Selain mesin, komponen seperti kampas rem dan rantai pada motor manual juga perlu diperhatikan. Touring sering kali melibatkan pengereman yang lebih sering, terutama di jalur berliku atau menurun. Jika tidak diberi jeda istirahat, suhu tinggi pada cakram atau tromol rem bisa menyebabkan risiko rem blong.

3. Menjaga efisiensi bahan bakar

ilustrasi fuel meter (freepik.com/freepik)
ilustrasi fuel meter (freepik.com/freepik)

Motor yang terus-menerus dipacu dalam waktu lama tanpa istirahat cenderung mengalami penurunan efisiensi bahan bakar. Hal ini terjadi karena mesin yang terlalu panas membuat proses pembakaran menjadi kurang optimal. Akibatnya, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros sehingga kamu mungkin harus lebih sering mengisi ulang bensin. Dengan memberi motor kesempatan untuk mendingin sejenak, suhu kerja mesin bisa kembali ke tingkat ideal sehingga pembakaran bahan bakar tetap efisien. Ini tentu menguntungkan bagi perjalanan jauh, terutama di daerah yang minim SPBU atau memiliki harga bahan bakar lebih mahal.

4. Mencegah keletihan pada suspensi dan ban

ilustrasi suspensi sepeda motor (unsplash.com/Hans Ripa)
ilustrasi suspensi sepeda motor (unsplash.com/Hans Ripa)

Selain mesin, suspensi dan ban juga bekerja keras saat touring. Jalanan yang tidak selalu mulus, banyak lubang atau berbatu, akan memberikan tekanan ekstra pada suspensi. Jika tidak diberi waktu untuk beristirahat, suspensi bisa kehilangan kelenturannya. Hal ini akan membuat perjalanan terasa lebih tidak nyaman.

Hal yang sama berlaku untuk ban. Saat motor terus berjalan dalam jarak jauh, tekanan dan suhu ban akan meningkat, meningkatkan risiko ban menjadi lebih cepat aus atau bahkan pecah jika tidak dikontrol. Berhenti sesekali memungkinkan kamu mengecek tekanan ban dan memastikan kondisinya tetap aman.

5. Memberi kesempatan untuk mengecek kendala teknis

ilustrasi menganalisa kondisi fisik sepeda motor (pexels.com/Sir Lodi)
ilustrasi menganalisa kondisi fisik sepeda motor (pexels.com/Sir Lodi)

Touring jarak jauh bisa memberikan tantangan tersendiri bagi motor. Kadang-kadang, ada saja masalah kecil yang mungkin tidak terasa saat berkendara, tetapi bisa berkembang menjadi lebih serius jika diabaikan. Beristirahat secara berkala memungkinkan kamu melakukan pengecekan ringan, seperti memastikan baut-baut tidak kendor, oli tidak bocor, atau lampu dan klakson berfungsi dengan baik. Pengecekan ini cukup penting untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan di jalan. Lebih baik meluangkan waktu sejenak untuk inspeksi daripada harus mengalami kendala di tengah perjalanan, apalagi jika jauh dari bengkel atau tempat bantuan.

Memberi motor istirahat teratur saat touring baik untuk menjaga performanya tetap prima dan demi keamanan dan kenyamanan berkendara. Jangan ragu untuk mengambil jeda sejenak, nikmati pemandangan sekitar, dan pastikan motor tetap dalam kondisi terbaik sebelum melanjutkan perjalanan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us