3 Cara Adaptasi Berkendara saat Beralih ke Motor Listrik

Tren motor listrik makin ramai di jalanan, dan banyak pengendara mulai tertarik untuk beralih dari motor bensin. Tapi, perpindahan tersebut bukan cuma soal mengganti kendaraan, melainkan juga menyesuaikan cara berkendara. Pasalnya, karakter motor listrik cukup berbeda, baik dari segi tenaga maupun pengendaliannya di jalan.
Buat kamu yang baru mencoba, adaptasi bisa terasa agak aneh di awal. Motor listrik terasa sunyi dan tarikan awalnya instan. Nah, biar transisinya lebih mulus dan aman, ada cara adaptasi berkendara saat beralih ke motor listrik supaya pengalaman berkendara tetap nyaman.
1. Kenali karakter tenaga dan respons motor listrik yang instan

Motor listrik memiliki karakter torsi instan yang langsung terasa begitu gas diputar. Buat pengendara yang terbiasa dengan motor bensin, hal ini bisa mengejutkan karena motor langsung melesat tanpa jeda. Maka dari itu, biasakan memutar gas secara halus agar laju motor lebih terkendali, terutama di area padat atau saat baru mulai jalan.
Selain itu, kamu akan merasakan tenaga motor listrik terasa merata tanpa perlu menunggu putaran mesin tinggi. Ini bikin akselerasi di kecepatan rendah terasa sangat responsif, tapi juga berpotensi bikin motor seperti narik sendiri kalau tidak dikontrol. Usai itu, biasakan juga menjaga posisi tubuh agar stabil karena karakter torsi yang cepat ini bisa membuat motor terasa lebih sensitif dibanding motor konvensional.
2. Pelajari sistem pengereman regeneratif yang bikin motor terasa menahan sendiri

Beberapa motor listrik sudah dilengkapi fitur pengereman regeneratif, yaitu sistem yang mengubah energi deselerasi menjadi listrik untuk mengisi baterai. Efeknya, motor akan melambat otomatis begitu kamu melepas gas, seolah-olah sedang melakukan engine brake. Bagi yang baru pertama mencoba, sensasi ini bisa terasa janggal karena motor melambat tanpa menekan rem.
Cobalah melepas gas secara bertahap agar peralihan dari akselerasi ke deselerasi lebih halus. Dengan begitu, kamu bisa menjaga keseimbangan motor dan menghindari hentakan mendadak di roda belakang. Setelah beberapa kali berkendara, kamu akan mulai memahami kapan harus melepas gas dan kapan perlu menekan rem manual. Ini tujuannya agar laju tetap stabil, terutama saat berkendara di jalan menurun atau lalu lintas padat.
3. Atur strategi perjalanan dan pengisian baterai agar tidak kehabisan daya di jalan

Salah satu hal yang paling berbeda dari motor listrik adalah jarak tempuhnya yang terbatas oleh kapasitas baterai. Jadi, kamu perlu membiasakan diri memperhitungkan jarak sebelum berangkat dan memastikan baterai cukup untuk pulang-pergi. Kebiasaan seperti ini penting agar tidak panik ketika indikator baterai mulai menipis di tengah perjalanan.
Jika motor listrikmu mendukung sistem baterai swap, manfaatkan fasilitas penukaran baterai di stasiun yang tersedia. Cara ini lebih praktis ketimbang menunggu pengisian daya penuh di rumah. Kendati begitu, pastikan kamu tahu lokasi swap station di rute harianmu agar tidak repot mencari saat baterai hampir habis. Seiring waktu, pengaturan jarak tempuh dan kebiasaan isi daya ini akan terasa alami, layaknya kamu tahu kapan waktunya isi bensin.
Cara adaptasi berkendara saat beralih ke motor listrik tidak sesulit yang dibayangkan, hanya butuh waktu dan pemahaman terhadap karakter barunya. Dari cara menarik gas hingga mengatur gaya rem, semua bisa dipelajari seiring pengalaman. Setelah terbiasa, kamu bakal menikmati sensasi berkendara yang lebih halus, efisien, dan tentu saja ramah lingkungan.


















