Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cek 5 Hal Ini Saat Test Ride Motor Matik Bekas

ilustrasi mengendarai motor matik (vecteezy.com/Benis Arapovic)
ilustrasi mengendarai motor matik (vecteezy.com/Benis Arapovic)
Intinya sih...
  • Rasakan respons gas dan tarikan CVT-nya, apakah mulus atau tersendat
  • Cek suspensi depan dan belakang, jangan cuma lihat fisiknya
  • Pastikan rem pakem dan tidak bergetar saat ditekan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang tergoda beli motor matik bekas karena harganya yang jauh lebih ramah di kantong. Apalagi kalau tampilannya masih mulus dan suara mesinnya terdengar halus di awal. Tapi jangan buru-buru jatuh hati dulu, sebab kondisi luar yang kinclong belum tentu mencerminkan performa sebenarnya.

Saat test ride, ada banyak hal kecil yang sering luput diperhatikan calon pembeli. Padahal, bagian ini bisa jadi penentu apakah motor tersebut layak dibeli atau justru bikin kantong jebol setelah dibawa pulang. Nah, biar gak salah langkah, berikut beberapa bagian yang wajib kamu cek saat test ride motor matik bekas.

1. Rasakan respons gas dan tarikan CVT-nya, apakah mulus atau tersendat

ilustrasi mengendarai motor matik (vecteezy.com/Creative Stocks99)
ilustrasi mengendarai motor matik (vecteezy.com/Creative Stocks99)

Begitu motor dinyalakan dan mulai jalan, coba putar gas perlahan sambil rasakan responsnya. Motor matik yang sehat akan terasa halus, tanpa hentakan atau jeda aneh di awal. Kalau gas terasa berat atau tenaga muncul terlambat, bisa jadi ada masalah di sistem CVT seperti kampas ganda aus atau v-belt yang sudah kendur.

Selain itu, dengarkan suara dari area CVT. Bila terdengar dengungan atau getaran tak wajar saat akselerasi, itu bisa menandakan komponen di dalamnya perlu diservis. Perbaikan CVT memang gak murah, jadi deteksi sejak awal bisa menyelamatkan kamu dari biaya servis besar di kemudian hari.

2. Cek suspensi depan dan belakang, jangan cuma lihat fisiknya

ilustrasi shockbreaker motor (pexels.com/Quốc Bùi)
ilustrasi shockbreaker motor (pexels.com/Quốc Bùi)

Banyak pembeli terlalu fokus pada bodi dan cat motor, padahal suspensi juga berperan besar terhadap kenyamanan. Saat test ride, coba lewati jalan bergelombang atau polisi tidur. Kalau motor terasa menghentak keras atau bagian belakang terasa terlalu memantul, bisa jadi sokbreker sudah lemah.

Suspensi depan yang bocor juga mudah dikenali dari rembesan oli di batang shock. Kadang penjual membersihkannya agar tampak mulus, jadi perhatikan dengan teliti. Meski terlihat sepele, sokbreker bocor bisa bikin motor terasa gak stabil dan butuh biaya perbaikan yang lumayan.

3. Pastikan rem pakem dan tidak bergetar saat ditekan

ilustrasi mengendarai motor matik (vecteezy.com/Asih Wahyuni)
ilustrasi mengendarai motor matik (vecteezy.com/Asih Wahyuni)

Keamanan tetap nomor satu, apalagi buat motor matik yang sering dipakai stop-and-go di kota. Saat test ride, coba rem depan dan belakang bergantian. Kalau muncul suara aneh atau getaran di tuas, bisa jadi kampas rem aus atau piringan cakramnya sudah tak rata.

Rem yang terasa dalam juga patut dicurigai karena mungkin ada udara di sistem hidrolik. Rem yang pakem dan terasa mantap akan memberi rasa percaya diri saat berkendara. Hindari motor yang remnya terasa ngambang, karena bisa bikin panik di kondisi mendadak.

4. Perhatikan suara dan getaran mesin di berbagai kecepatan

ilustrasi mengendarai motor (unsplash.com/Surya Ahmad Pajar)
ilustrasi mengendarai motor (unsplash.com/Surya Ahmad Pajar)

Selain tarikan CVT, penting juga memperhatikan sumber suara dan getaran dari mesin. Kadang motor terasa normal di awal, tapi setelah mesin panas mulai terdengar bunyi kasar atau getaran dari dek tengah. Hal ini bisa menandakan ada masalah pada klep, bearing, atau bahkan piston.

Coba jalankan motor dengan kecepatan rendah lalu stabilkan gas di putaran menengah. Jika getaran terasa menjalar ke bodi, bisa jadi ada komponen yang aus. Sekilas mungkin tak mengganggu, tapi dalam jangka panjang bisa menurunkan kenyamanan dan mempercepat kerusakan mesin.

5. Tes handling dan posisi berkendara, pastikan nyaman buat kamu

ilustrasi perempuan naik motor (pexels.com/Stephen Leonardi)
ilustrasi perempuan naik motor (pexels.com/Stephen Leonardi)

Kadang motor secara teknis bagus, tapi posisi duduknya bikin cepat pegal. Saat test ride, rasakan posisi setang, tinggi jok, dan jarak pijakan kaki. Kalau terasa janggal atau sulit dikendalikan, bisa jadi motor tersebut memang tidak cocok dengan postur tubuhmu.

Handling yang berat atau terasa oleng juga perlu diwaspadai. Itu bisa jadi tanda komstir aus atau tekanan ban tidak seimbang. Motor bekas yang ideal bukan hanya soal performa mesin, tapi juga soal kenyamanan dan rasa percaya diri saat dikendarai.

Test ride bukan sekadar formalitas sebelum beli motor bekas, tapi cara paling jujur untuk mengenali kondisinya. Semakin teliti kamu mengamati bagian-bagian penting di motor, semakin kecil risiko salah pilih. Jadi sebelum deal, pastikan motor itu benar-benar nyaman dan siap menemani perjalanan tanpa drama di kemudian hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Lampu Masih Merah Tapi Polisi Menyuruh Maju, Harus Gimana?

25 Okt 2025, 14:05 WIBAutomotive