Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Pabrikan China Beralih ke Hybrid?

ilustrasi mobil hybrid (pexels.com/Mike Bird)
ilustrasi mobil hybrid (pexels.com/Mike Bird)

Setelah beberapa tahun fokus pada pengembangan mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV), kini banyak pabrikan asal China mulai melirik teknologi hybrid. Pergeseran ini tidak sekadar tren, tetapi juga bagian dari strategi besar untuk menyesuaikan diri dengan pasar global yang memiliki regulasi beragam dan infrastruktur kendaraan listrik yang belum merata di semua negara.

Langkah menuju teknologi hybrid ini dianggap sebagai jembatan yang realistis antara kendaraan konvensional dan kendaraan listrik penuh. Dengan menggabungkan mesin bensin dan motor listrik, mobil hybrid menawarkan efisiensi bahan bakar lebih baik, emisi yang lebih rendah, serta jarak tempuh yang lebih panjang tanpa ketergantungan total pada stasiun pengisian daya. Inilah yang membuat banyak konsumen dan produsen melihat hybrid sebagai solusi transisi yang ideal.

1. Dorongan dari pasar global

ilustrasi mobil hybrid (pexels.com/Ed Harvey)
ilustrasi mobil hybrid (pexels.com/Ed Harvey)

Salah satu alasan utama pabrikan China mulai beralih ke hybrid adalah tekanan dari regulasi dan tarif ekspor di pasar luar negeri, terutama Eropa. Uni Eropa memberlakukan tarif impor lebih tinggi untuk mobil listrik murni (BEV) asal China karena dianggap mendapat subsidi besar dari pemerintah. Namun, mobil hybrid tidak termasuk dalam kategori tersebut sehingga lebih mudah dipasarkan. Akibatnya, sejumlah produsen seperti BYD, Geely, dan SAIC mulai memperkuat lini hybrid mereka untuk menembus pasar Eropa dengan risiko ekonomi lebih rendah.

Selain itu, permintaan di pasar domestik juga mendorong tren ini. Di banyak wilayah China, terutama di luar kota besar, jaringan pengisian daya belum merata. Konsumen pun masih khawatir soal jarak tempuh dan waktu pengisian baterai. Dengan hadirnya teknologi hybrid dan plug-in hybrid (PHEV), pengguna dapat menikmati tenaga listrik dalam perjalanan pendek dan tetap mengandalkan bensin untuk perjalanan jauh, tanpa khawatir kehabisan daya.

2. Strategi teknologi

ilustrasi mobil hybrid (pexels.com/Philippe WEICKMANN)
ilustrasi mobil hybrid (pexels.com/Philippe WEICKMANN)

Bagi pabrikan China, beralih ke hybrid juga membuka peluang baru dalam penguasaan teknologi mesin pembakaran internal yang efisien. BYD, misalnya, kini mengembangkan sistem hybrid “DM-i” yang diklaim mampu menempuh jarak hingga 1.200 km dalam satu kali pengisian dan pengisian bahan bakar penuh.

Geely dan Chery juga tidak ketinggalan dengan meluncurkan varian plug-in hybrid yang menyasar pasar ekspor. Investasi ini menunjukkan bahwa hybrid bukan sekadar alternatif sementara, tetapi strategi jangka menengah untuk memperluas pasar sambil tetap mendukung target emisi karbon rendah.

Secara ekonomi, biaya produksi mobil hybrid juga lebih rendah dibandingkan mobil listrik murni karena tidak membutuhkan baterai berkapasitas besar. Hal ini membuatnya lebih mudah dijangkau oleh konsumen kelas menengah, baik di China maupun di negara berkembang seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

3. Masad depan transisi otomotif China

ilustrasi logo mobil hybrid (unsplash.com/Markus Spiske)
ilustrasi logo mobil hybrid (unsplash.com/Markus Spiske)

Melihat tren yang berkembang, transisi pabrikan China ke teknologi hybrid tampaknya akan semakin kuat dalam beberapa tahun ke depan. Analis industri memprediksi bahwa penjualan mobil hybrid di China bisa melampaui mobil listrik murni pada 2026, seiring meningkatnya permintaan di segmen menengah. Namun, langkah ini bukan berarti meninggalkan BEV sepenuhnya, melainkan memperluas pilihan agar sesuai dengan kondisi pasar global yang berbeda-beda.

Dengan pendekatan yang fleksibel dan agresif, pabrikan mobil China kini bukan hanya menantang dominasi merek Barat, tetapi juga menetapkan standar baru dalam efisiensi dan inovasi kendaraan masa depan. Dalam waktu dekat, kita mungkin akan melihat lebih banyak model hybrid buatan China di jalan-jalan Asia maupun Eropa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Apa Itu Oli Gardan? Ini Fungsi dan Manfaatnya untuk Motor

25 Okt 2025, 10:30 WIBAutomotive