Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Lakukan 5 Hal Ini Saat Motor Masih Inreyen

Yamaha Gear (PT YIMM)
Yamaha Gear (PT YIMM)
Intinya sih...
  • Selama masa inreyen, hindari mengendarai motor dengan kecepatan tinggi agar komponen mesin dapat menyesuaikan diri dengan baik.
  • Jangan membawa beban berlebih atau boncengan dua orang dewasa selama masa inreyen untuk menghindari kerusakan pada sistem suspensi dan kenyamanan berkendara.
  • Cari jalur alternatif yang tidak memiliki tanjakan curam, ganti oli pertama, dan hindari tarikan gas tiba-tiba serta rem mendadak selama masa inreyen.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membeli motor baru pasti menjadi momen yang menyenangkan. Tapi euforia itu kadang bikin kita lupa bahwa motor masih dalam masa “inreyen” alias penyesuaian. Di masa ini, motor sedang beradaptasi agar semua komponen mesinnya bisa bekerja dengan baik.

Nah, supaya motor kamu tetap awet dan performanya maksimal, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari selama masa inreyen. Yuk, simak bareng!

1. Jangan langsung gaspol

Ilustrasi lampu merah (Pexels/Diana)
Ilustrasi lampu merah (Pexels/Diana)

Motor baru memang menggoda untuk langsung dipacu di jalan raya. Tapi justru ini yang harus kamu hindari. Selama masa inreyen, bagian dalam mesin seperti piston, ring piston, dan silinder masih dalam proses saling menyesuaikan.

Kalau langsung digeber dengan kecepatan tinggi, gesekan antar komponen bisa jadi terlalu besar dan menimbulkan keausan dini. Idealnya, selama 500–1.000 km pertama, kamu pakai motor dengan kecepatan sedang dan stabil, sekitar 40–60 km/jam, tergantung jenis motornya.

2. Jangan dulu membawa beban terlalu berat

Ilustrasi naik motor (Pexels/Christine Blanchet)
Ilustrasi naik motor (Pexels/Christine Blanchet)

Di awal penggunaan, motor sebaiknya tidak dipakai untuk membawa beban berlebih, baik itu barang bawaan maupun boncengan dua orang dewasa. Beban berat bisa membuat kerja mesin dan sistem suspensi jadi lebih berat sebelum waktunya.

Efek jangka panjangnya bisa memengaruhi kenyamanan berkendara, bahkan mempercepat kerusakan beberapa komponen seperti shockbreaker dan kampas rem. Jadi, selama masa inreyen, lebih baik bawa motor sendirian dulu atau bonceng ringan saja.

3. Terlalu sering dibawa nanjak

Ilustrasi motor mogok (pexels/Mahsum Oğrak)
Ilustrasi motor mogok (pexels/Mahsum Oğrak)

Kalau rute harian kamu banyak tanjakan atau daerah perbukitan, sebaiknya cari jalur alternatif dulu di masa inreyen. Tanjakan curam membuat mesin harus bekerja ekstra keras, dan ini kurang ideal untuk komponen yang belum matang.

Kalau terpaksa lewat tanjakan, usahakan kecepatan tetap stabil, jangan terlalu pelan atau malah berhenti di tengah tanjakan karena itu justru bikin mesin lebih cepat panas.

4. Jangan lupa ganti oli pertama

Ilustrasi mengganti oli motor (gandharoil.com)
Ilustrasi mengganti oli motor (gandharoil.com)

Salah satu hal penting yang sering dilupakan adalah ganti oli pertama. Meski motor masih baru, oli pertama biasanya akan cepat kotor karena membawa serpihan logam halus hasil gesekan antar komponen mesin. Maka dari itu, banyak pabrikan menyarankan ganti oli di 500–1.000 km pertama.

Kalau kamu abaikan, kualitas oli bisa menurun dan melindungi mesin dengan kurang optimal. Dampaknya? Mesin bisa jadi kasar, cepat panas, bahkan berumur pendek.

5. Kurangi berakselerasi dan ngerem mendadak

Ilustrasi setang motor (freepik)
Ilustrasi setang motor (freepik)

Tarikan gas yang tiba-tiba atau rem mendadak bikin mesin dan sistem pengereman bekerja ekstrem. Selain tidak nyaman, hal ini juga bisa membuat komponen cepat aus. Selama masa inreyen, biasakan berkendara dengan santai, tarik gas perlahan, dan rem secara halus.

Masa inreyen itu cuma sebentar, tapi manfaatnya besar untuk jangka panjang. Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas, kamu membantu motor menyesuaikan diri dengan sempurna. Setelah itu? Baru deh kamu bisa gaspol dengan aman dan nyaman!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us