Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Naik Motor di Atas Garis Putih Jalan, Bahaya!

ilustrasi naik motor (pexels.com/Khoa Võ)
ilustrasi naik motor (pexels.com/Khoa Võ)

Banyak pengendara motor merasa biasa saja berhenti atau bahkan memajukan motor di atas garis putih jalan. Padahal, garis putih ini bukan sekadar cat dekorasi, melainkan bagian dari rekayasa jalan yang sudah diperhitungkan dari sisi keselamatan. Saat motor berhenti tepat di atasnya, ada risiko teknis yang jarang disadari pengendara.

Selain soal aturan, garis putih seringkali punya karakter permukaan yang berbeda dengan aspal di sekitarnya: lebih licin, kadang sedikit lebih tinggi atau lebih rendah. Kombinasi licin dan beda ketinggian inilah yang dapat memicu tergelincir, terutama saat hujan atau ketika pengendara melakukan pengereman mendadak.

1. Risiko tergelincir di permukaan licin

ilustrasi touring naik motor (pexels.com/Zaur Takhgiriev)
ilustrasi touring naik motor (pexels.com/Zaur Takhgiriev)

Cat marka jalan, termasuk garis putih, biasanya menggunakan bahan khusus yang bisa memantulkan cahaya agar terlihat jelas di malam hari. Namun, sifatnya sering kali lebih licin dibandingkan aspal biasa. Ketika ban motor berada tepat di atas garis putih, daya cengkeram (traksi) ke permukaan jalan berkurang. Kondisi ini menjadi lebih berbahaya saat hujan karena air membuat lapisan tipis di atas cat, sehingga ban lebih mudah slip.

Situasi makin berisiko ketika pengendara melakukan pengereman mendadak di atas garis putih, misalnya karena lampu merah tiba-tiba menyala atau kendaraan di depan berhenti spontan. Ban depan yang kehilangan traksi dapat mengunci dan mengakibatkan motor tergelincir ke samping. Bahkan pada kecepatan rendah, jatuh di persimpangan sangat berbahaya karena di sekitar kita ada mobil, truk, dan pengendara lain yang mungkin tidak sempat menghindar.

2. Bahaya beda ketinggian dan kestabilan motor

ilustrasi marka jalan warna putih (unsplash/scottbridges)
ilustrasi marka jalan warna putih (unsplash/scottbridges)

Garis putih tidak selalu rata sempurna dengan aspal. Ada yang sedikit menonjol, ada pula yang justru membentuk cekungan tipis di pinggirnya. Perbedaan ketinggian ini mungkin tampak sepele, tetapi pada roda motor yang sempit, sedikit saja perbedaan elevasi bisa memengaruhi kestabilan. Saat motor berhenti dengan posisi ban tepat di perbatasan antara aspal dan garis putih, sebagian telapak ban bisa berada di permukaan yang berbeda tinggi.

Akibatnya, motor menjadi kurang stabil, terutama jika pengendara menginjak rem depan sambil memiringkan sedikit setang. Ketika lampu hijau menyala dan pengendara menarik gas sambil berbelok, kombinasi beda ketinggian dan permukaan licin dapat membuat ban “ngeloss” sesaat. Inilah momen berbahaya yang sering menyebabkan motor oleng, bahkan terjatuh di tengah kerumunan kendaraan lain.

3. Dampak jangka panjang pada kebiasaan berkendara

ilustrasi marka jalan warna kuning (unsplash/joshuahoehne)
ilustrasi marka jalan warna kuning (unsplash/joshuahoehne)

Selain bahaya teknis, kebiasaan naik motor di atas garis putih juga membentuk pola berkendara yang tidak tertib. Kalau hari ini terasa “aman-aman saja”, besok dan lusa perilaku itu akan terasa normal. Lama-lama, pengendara terbiasa maju ke depan, menutupi zebra cross, bahkan masuk terlalu dekat ke tengah persimpangan. Di titik ini, risiko kecelakaan bukan hanya datang dari licin dan beda ketinggian, tetapi juga dari posisi motor yang terlalu dekat dengan arus kendaraan lain.

Dengan membiasakan berhenti sebelum garis putih, pengendara menjaga traksi ban tetap maksimal di atas aspal, meminimalkan efek beda ketinggian, dan memberi ruang aman bagi pejalan kaki. Kebiasaan kecil ini mencerminkan kedisiplinan dan kepedulian terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain. Jadi, bukan cuma soal “takut ditilang”, tetapi soal memahami bahwa garis putih adalah batas aman yang sebaiknya tidak dilanggar—apalagi untuk sekadar maju beberapa centimeter.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Jangan Naik Motor di Atas Garis Putih Jalan, Bahaya!

23 Nov 2025, 21:05 WIBAutomotive