7 Kebiasaan Buruk yang Bikin Motor Matic Cepat Rusak, Stop Sekarang!

Motor matic memang terkenal praktis dan nyaman buat keperluan harian. Namun sayangnya, masih banyak pengguna motor matic yang asal pakai tanpa tahu cara perawatan yang benar. Padahal, ada beberapa kebiasaan sepele yang tanpa sadar justru mempercepat kerusakan motor matic kamu.
Kalau terus dilakukan, kebiasaan-kebiasaan ini bukan cuma bikin motor berat tarikannya, tapi juga bikin kamu keluar uang lebih banyak buat servis dan ganti komponen. Supaya gak menyesal di kemudian hari, yuk kenali dan hentikan sekarang juga tujuh kebiasaan buruk yang sering bikin motor matic cepat rusak.
1. Langsung tancap gas setelah motor dinyalakan

Banyak orang yang buru-buru jalan setelah motor dinyalakan, apalagi saat pagi hari. Padahal, mesin butuh waktu beberapa menit untuk memanaskan oli dan menyebarkannya ke seluruh bagian mesin. Kalau langsung tancap gas, pelumasan belum maksimal dan gesekan antar komponen jadi kasar.
Kebiasaan ini bikin mesin cepat aus dan menurunkan performa motor dalam jangka panjang. Cukup panaskan motor 1–2 menit setiap pagi sebelum dipakai, biar oli bersirkulasi sempurna dan mesin siap digunakan tanpa risiko kerusakan.
2. Sering terlambat ganti oli mesin dan oli gardan

Oli adalah pelindung utama mesin dari gesekan dan panas. Sayangnya, masih banyak pengguna motor matic yang malas ganti oli atau nunggu sampai mesin terasa berat dulu baru ganti. Padahal, oli yang sudah kotor dan encer gak akan bekerja optimal.
Lebih parahnya lagi, banyak yang sama sekali lupa ganti oli gardan. Padahal komponen ini penting untuk menjaga gear tetap halus. Jika dibiarkan, gear bisa cepat rusak dan muncul suara kasar dari bagian CVT. Jadwalkan penggantian oli secara rutin sesuai anjuran pabrikan agar mesin tetap awet.
3. Mengisi bensin dengan oktan rendah secara terus-menerus

Bensin dengan oktan rendah memang lebih murah, tapi kalau terus-menerus digunakan bisa menyebabkan pembakaran gak sempurna. Akibatnya, ruang bakar kotor, mesin ngempos, dan motor terasa berat saat digas. Apalagi kalau motor matic kamu sudah injeksi, pemilihan bahan bakar harus lebih diperhatikan.
Gunakan bensin dengan RON sesuai standar pabrikan, biasanya RON 90 ke atas. Meskipun lebih mahal sedikit, tapi hasilnya lebih bersih dan mesin bisa bekerja dengan maksimal tanpa meninggalkan residu pembakaran yang merugikan.
4. Membiarkan motor matic kotor terlalu lama

Debu, lumpur, dan air hujan yang menempel di bodi dan komponen motor bisa menyebabkan korosi jika dibiarkan terlalu lama. Bahkan bagian seperti CVT, kampas rem, dan rantai roda (jika ada) bisa lebih cepat rusak jika terkena kotoran terus-menerus.
Jangan tunggu motor benar-benar kotor baru dicuci. Biasakan bersihkan motor seminggu sekali atau setelah terkena hujan dan jalan berlumpur. Motor yang bersih bukan cuma enak dilihat, tapi juga lebih tahan lama dan performanya lebih optimal.
5. Menarik gas dan rem secara mendadak

Motor matic punya sistem transmisi otomatis yang sensitif terhadap perubahan mendadak. Kalau kamu sering menarik gas dalam-dalam lalu tiba-tiba rem, beban kerja mesin dan CVT jadi gak seimbang. Ini bisa membuat v-belt cepat aus dan kampas rem cepat habis.
Apalagi kalau kamu terbiasa ngebut lalu rem mendadak saat di lampu merah atau belokan, itu bikin motor cepat rusak dan lebih berisiko kecelakaan. Biasakan tarik gas perlahan dan jaga jarak aman agar bisa mengerem secara halus.
6. Membawa beban berlebihan melebihi kapasitas motor

Motor matic dirancang untuk membawa beban dalam batas tertentu. Kalau kamu sering bawa beban berlebihan, seperti dua penumpang dewasa plus barang bawaan berat, itu bisa membebani suspensi, ban, bahkan rangka motor. Akibatnya, motor jadi cepat oleng, susah dikendalikan, dan butuh servis ekstra.
Beban berlebih juga bikin konsumsi bensin makin boros dan umur ban lebih pendek. Cek kapasitas angkut maksimal yang tertera di buku manual motor, dan usahakan gak melebihinya agar motor tetap aman dan nyaman dipakai.
7. Jarang servis dan cuek dengan gejala aneh di motor

Motor matic yang dibiarkan tanpa servis berkala akan kehilangan performa seiring waktu. Padahal servis rutin bukan cuma soal ganti oli, tapi juga pengecekan komponen penting seperti CVT, injektor, busi, dan rem. Banyak pengguna yang baru ke bengkel setelah motor benar-benar bermasalah.
Selain itu, jangan cuek kalau muncul gejala aneh seperti suara kasar, getaran berlebihan, atau tarikan brebet. Itu tanda ada bagian yang harus dicek segera. Lebih baik atasi lebih awal daripada nunggu kerusakan makin parah dan bikin biaya servis membengkak.
Motor matic bisa jadi sahabat terbaik buat mobilitas harian, tapi hanya kalau kamu memperlakukannya dengan benar. Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti yang disebutkan di atas sering dilakukan tanpa sadar, padahal efeknya bisa fatal buat kondisi motor dalam jangka panjang.
Mulai sekarang, yuk hentikan kebiasaan-kebiasaan tersebut dan rawat motormu dengan lebih bijak. Gak perlu jadi mekanik untuk punya motor yang awet dan tetap enak dipakai. Cukup disiplin, peduli, dan jangan malas servis. Karena motor yang sehat, bikin perjalanan kamu lebih aman, nyaman, dan hemat di kantong.