Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Menghadapi Drama Pertemanan Tanpa Harus Memihak 

ilustrasi perkumpulan sedang bermain (pexels.com/yankrukov)

Pertemanan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan sosial, namun tidak selalu berjalan mulus. Terkadang, konflik muncul dan menempatkan kita di tengah situasi yang serba sulit. 

Dalam kondisi seperti ini, penting untuk mengetahui cara bersikap yang bijak saat berada di tengah drama pertemanan, tanpa harus memilih kubu mana pun. Untuk itu, yuk ketahui cara menghadapi drama pertemanan tanpa harus memihak lewat artikel berikut ini!

1. Tentukan seberapa penting masing-masing pertemanan

ilustrasi kedua wanita bercengkrama (pexels.com/cliffbooth)

Sebelum memutuskan harus bersikap seperti apa, kamu perlu mempertimbangkan kedekatanmu dengan masing-masing teman yang berselisih. Apakah hubungan kalian sama-sama dekat atau ada satu yang lebih penting bagimu secara emosional? Penilaian ini bisa membantumu bersikap lebih jujur tanpa merasa terpaksa harus memihak.

Meski begitu, jangan gunakan ini sebagai alasan untuk menjatuhkan pihak lain. Kesetiaan memang penting, tapi bukan berarti harus berlaku kasar atau bersikap tidak hormat. Bersikap adil dan tetap menghargai batas bisa menjaga hubunganmu tetap sehat dengan kedua belah pihak.

"Loyalitas memang penting, tapi jangan sampai mengorbankan sikap baik dan rasa hormat kepada orang lain," ujar Barbie Atkinson, LPC, pendiri Catalyst Counseling di Houston, dilansir SELF.

2. Jangan paksa mereka berdamai

ilustrasi wanita Jepang (pexels.com/satoshi)

Melihat dua teman bertengkar memang tidak nyaman, apalagi jika kamu orang yang biasanya menyatukan grup. Namun, mendesak mereka untuk langsung berdamai bisa terasa memaksa dan bahkan mengabaikan emosi mereka. Yang terbaik adalah memberi ruang agar masing-masing bisa memproses perasaannya sendiri.

Kamu bisa memulai dengan mengajak mereka bicara secara pribadi dan menanyakan kesiapan mereka untuk berdamai suatu hari nanti. Sampaikan dengan nada lembut, seperti “Kalau kamu nyaman, mungkin suatu saat bisa ngobrol lagi dengannya.” Jika mereka belum siap, hormati keputusan itu tanpa mendesak.

3. Validasi perasaan mereka tanpa ikut bergosip

ilustrasi menghibur teman yang sedih (pexels.com/karolinagrabowska)

Menghadapi drama pertemanan tanpa memihak memang bukan hal mudah, terutama ketika emosi sedang memuncak. Salah satu cara efektif adalah dengan memvalidasi perasaan kedua pihak tanpa ikut terjebak dalam gosip atau menyebarkan komentar negatif. Dengan begitu, kamu menunjukkan empati sekaligus menjaga batasan agar tidak memperkeruh situasi.

Selain itu, mendengarkan keluhan teman dengan penuh perhatian dapat membantu mereka merasa didukung tanpa harus ikut menghakimi atau berpihak. Kamu bisa mengalihkan fokus pembicaraan pada perasaan mereka, bukan pada orang yang menjadi sasaran kritik.

"Banyak orang berpikir bahwa menjadi teman yang baik berarti cukup diam dan mendengarkan gosip," kata Dr. Patrice Le Goy, terapis pasangan di Los Angeles, dilansir SELF. "Padahal, kalau kamu ingin tetap berteman dengan kedua belah pihak, kamu perlu secara tegas mengatakan bahwa kamu tidak mau ikut campur," tambahnya.

4. Hindari membahas drama di belakang mereka

ilustrasi menghabiskan waktu bersama (unsplash.com/priscilladupreez)

Hindari membicarakan drama pertemanan di belakang teman untuk menjaga kepercayaan dan keharmonisan dalam kelompok. Membahas masalah kepada orang lain justru bisa memperburuk situasi dan memperbesar konflik. Sebaiknya, gunakan energi untuk menyelesaikan masalah secara dewasa tanpa melibatkan pihak ketiga yang tidak perlu.

Selain itu, mengobrol di belakang teman seringkali menimbulkan kesalahpahaman dan membuat suasana jadi kurang nyaman bagi semua anggota kelompok. Jika memang perlu membicarakan masalah, usahakan melakukannya secara langsung dan jujur dengan orang yang bersangkutan.

5. Pilih aktivitas yang bisa meredam ketegangan

ilustrasi cewek hangout (unsplash.com/brookecagle)

Kalau akhirnya dua temanmu hadir di acara yang sama, pikirkan aktivitas yang bisa membuat semua sibuk. Hindari pertemuan kecil yang membuat mereka harus duduk berdekatan atau terus berinteraksi. Pilih kegiatan seperti permainan seru, karaoke, atau nonton bareng yang bisa mengalihkan perhatian dari ketegangan.

Semakin banyak orang yang hadir, semakin kecil kemungkinan dua orang ini harus berhadapan langsung. Dengan suasana yang ramai dan kegiatan yang menyenangkan, situasi bisa jadi lebih cair. Intinya, kamu menciptakan ruang netral yang aman bagi semua.

6. Siap turun tangan kalau suasana memanas

ilustrasi kedua wanita bercengkrama (pexels.com/ekaterinabolovtsova)

Kadang, meskipun semua sudah diatur sebaik mungkin, suasana tetap bisa memanas. Komentar pedas bisa muncul tiba-tiba, atau suasana bisa berubah saat salah satu masuk ruangan. Jika itu terjadi, jangan panik dan ambil alih kendali secara halus.

Namun, turun tangan bukan berarti memihak salah satu pihak, melainkan bertindak sebagai penghubung yang netral dan berusaha menciptakan ruang diskusi yang sehat. Kamu bisa mengalihkan topik pembicaraan atau mengajak teman untuk beristirahat sejenak agar suasana mereda.

Tidak mudah berada di tengah-tengah konflik teman, apalagi jika kamu peduli pada keduanya. Tapi dengan empati, komunikasi yang jujur, dan strategi yang tepat, kamu bisa menjaga hubungan tanpa harus memihak. Pada akhirnya, jadi penengah bukan berarti harus jadi penonton, tapi menjadi teman yang benar-benar bisa diandalkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us