Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenali Ciri Khas Bensin Oplosan, Waspada!

ilustrasi motor mogok (unsplash.com/John Canelis)

Tangan nakal memang bisa bergentayangan ke mana-mana, termasuk ke dunia perbensinan. Tangan-tangan nakal ini mengoplos bahan bakar yang tidak saja merugikan pengendara, tapi juga bisa menyebabkan kerusakan fatal pada mesin kendaraan.

Pengoplosan biasanya dilakukan dengan mencampurkan bensin berkualitas dengan bensin yang kurang berkualitas. Campuran bensin tersebut kemudian dijual dengan harga yang sama dengan harga bensin berkualitas.  

Nah, berikut tiga ciri utama yang biasanya terdeteksi dari bensin hasil oplosan.

1. Warna dan aromanya berbeda

Ilustrasi tangki motor (deltalube.com)

Salah satu tanda pertama dari bensin oplosan adalah perbedaan warna, aroma, dan konsistensi bahan bakar. Bensin berkualitas yang asli memiliki warna yang khas, biasanya agak bening hingga sedikit kekuningan, yang telah distandarisasi oleh pihak berwenang.

Jadi, kalau kamu menemukan bahan bakar yang warnanya terlalu pucat atau malah terlihat keruh, itu bisa menjadi pertanda bahwa bahan bakar tersebut telah dioplos. Selain itu, aroma bahan bakar asli memiliki bau yang khas dan tidak menyengat.

Jika bau bensin tercium lebih tajam, seperti adanya campuran pelarut atau zat kimia lain, hal ini patut dicurigai sebagai indikasi pertamax oplosan. Konsistensi atau kekentalan bahan bakar juga menjadi indikator penting.

Bahan bakar asli seharusnya homogen dan tidak menggumpal, sementara oplosan sering kali menunjukkan perbedaan konsistensi karena pencampuran dengan bahan yang lebih murah.

 

2. Bikin performa motor turun

Ilustrasi motor mogok (pexels/Mahsum Oğrak)

Penggunaan bensin oplosan biasanya akan berdampak langsung pada performa kendaraan. Sebab mesin yang menggunakan bahan bakar oplosan cenderung mengalami penurunan performa, seperti akselerasi yang tidak responsif, suara mesin yang tidak normal, hingga konsumsi bahan bakar yang meningkat secara tiba-tiba.

Kendaraan yang awalnya berjalan halus bisa mulai menunjukkan gejala misfire, knocking, atau bahkan overheat jika menggunakan bensin oplosan. Hal ini dikarenakan campuran oplosan sering kali mengandung zat-zat yang dapat mengganggu proses pembakaran optimal di dalam mesin.

So, jika kamu merasa performa kendaraan menurun drastis setelah mengisi bahan bakar di SPBU tertentu, sebaiknya lakukan pengecekan lebih lanjut, karena hal ini bisa jadi merupakan indikasi bahwa bahan bakar yang kamu gunakan tidak sesuai standar.

3. Harga yang tidak wajar

Ilustasi tangki motor (wahanahonda.com)

Harga juga menjadi indikator penting dalam mendeteksi bensin oplosan. Secara umum, bensin berkualitas memiliki harga yang relatif stabil sesuai dengan regulasi pemerintah dan kondisi pasar. Namun, jika ada SPBU yang menawarkan bensin berkualitas dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran, itu bisa menjadi tanda bahwa bahan bakar tersebut telah dioplos.

Ketersediaan bahan bakar oplosan biasanya terjadi di daerah yang tidak memiliki pengawasan ketat atau di daerah-daerah tertentu yang rawan adanya praktik ilegal. Jaid kamu harus selalu memperhatikan harga dan melakukan pembandingan antara beberapa SPBU untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan bahan bakar yang benar-benar berkualitas. Melaporkan penemuan SPBU yang mencurigakan kepada pihak berwenang juga merupakan langkah penting untuk mencegah peredaran bahan bakar ilegal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us