Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Membeli Motor Bekas, Waspadai 4 Hal Ini

ilustrasi motor (pexels.com/Khang Ngô Huỳnh | Nocte)
Intinya sih...
  • Mesin motor bekas bisa memiliki kerusakan dalam yang tidak terlihat dari luar, berpotensi menyebabkan biaya servis mahal di masa depan.
  • Ketidaklengkapan dokumen seperti STNK dan BPKB dapat menimbulkan masalah hukum, bahkan mengakibatkan pembeli kehilangan hak kepemilikan motor.
  • Odometer yang dimanipulasi dapat membuat pembeli kesulitan memperkirakan waktu servis selanjutnya dan berpotensi merugikan keamanan berkendara.

Membeli motor bekas memang bisa menjadi solusi hemat buat kamu yang dananya terbatas. Namun kamu harus ekstra jeli saat memilihnya. Sebab, membeli motor bekas mengandung risiko, salah satunya soal legalitas.

Karena itu, untuk meminimalisasi risiko, sangat penting membawa montir saat mengecek motor yang akan kamu beli. Nah, berikut beberapa risiko yang mungkin akan kamu temui saat membeli motor bekas.

1. Kondisi mesin yang tidak terlihat dari luar

ilustrasi mesin motor (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu risiko utama membeli motor bekas adalah kondisi mesin yang tidak terlihat baik dari luar, namun sebetulnya bisa saja menyimpan kerusakan yang cukup parah di bagian dalam. Mesin yang pernah turun atau pun mengalami modifikasi yang cukup ekstrem biasanya tidak akan langsung terdeteksi melalui pengecekan yang singkat, namun bisa menimbulkan biaya servis yang mahal di kemudian hari.

Tanpa adanya riwayat servis yang jelas dan juga dokumentasi yang lengkap, maka pembeli bisa saja mengalami kesulitan untuk memilih motor dengan kondisi mesin yang baik. Risiko ini dapat membawa dampak yang signifikan terhadap performa kendaraan, serta keselamatan pengguna ketika mengendarai motor untuk aktivitas harian.

2. Dokumen kendaraan yang tidak lengkap atau bermasalah

ilustrasi motor (pexels.com/Sven van Bellen)

Risiko lagi yang tidak kalah penting adalah adanya ketidaklengkapan atau pun masalah dalam dokumen yang dimiliki oleh kendaraan, seperti STNK, BPKB, atau bukti pajak. Motor bekas yang tidak memiliki adanya dokumen sah justru akan berpotensi menimbulkan masalah, sebab dapat dicurigai merupakan hasil dari tindak kriminal atau pun berada dalam status sengketa hukum.

Jika motor terbukti bodong atau memiliki adanya masalah hukum, maka pembeli mungkin akan kehilangan hak kepemilikan dan pada akhirnya dikenakan sanksi oleh pihak berwenang. Tidak heran apabila kamu harus mengecek keabsahan dari motor yang dibeli, termasuk dengan mengecek kelengkapan dokumen yang ada agar tidak sampai mengalami kerugian.

3. Odometer telah dimanipulasi

ilustrasi mengendarai motor (unsplash.com/Rajudin Hax)

Beberapa penjual yang tidak bertanggung jawab ternyata bisa memanipulasi odometer untuk menurunkan angka kilometer tempuh, sehingga motor pun terlihat masih jarang digunakan. Padahal angka pada odometer merupakan indikator penting untuk memahami tingkat keausan pada kendaraan secara umum.

Dengan odometer yang sudah diubah, maka biasanya pembeli akan rentan kesulitan dalam memperkirakan waktu servis berikutnya atau kapan komponen tersebut harus diganti. Hal ini juga dapat berpotensi merugikan dan membawa dampak buruk terhadap keamanan, serta kenyamanan dalam proses berkendara sehari-hari.

4. Biaya tambahan untuk perbaikan yang tersembunyi

ilustrasi bengkel motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Motor bekas biasanya memerlukan biaya tambahan untuk perbaikan minor yang mungkin tidak terdeteksi pada saat transaksi awal, seperti lampu mati, rem aus, hingga suspensi yang bocor. Masalah-masalah kecil bisa saja terkumpul menjadi pengeluaran besar apabila hal tersebut tidak segera diantisipasi dengan baik.

Ada beberapa kerusakan tersembunyi yang mungkin baru saja muncul setelah motor digunakan dalam periode beberapa hari atau minggu. Tidak heran apabila membeli motor bekas tanpa pengecekan menyeluruh tentu akan membawa biaya yang besar untuk melakukan servis, jika dibandingkan dengan membeli motor baru.

Membeli motor bekas memang bisa menjadi keputusan yang bijak secara finansial, namun harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Setidaknya dengan memahami risiko yang ada, maka pembeli bisa lebih cermat dalam mengecek berbagai hal terlebih dahulu sebelum membeli motor bekas. Jangan sampai menyesal di kemudian hari! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us