Pilih Oli Encer atau Kental, Mana Paling Cocok Buat Buat Motormu?

Pemilihan oli yang tepat sangat penting untuk menjaga performa dan keawetan mesin sepeda motor. Salah satu pertimbangan utama saat memilih oli adalah tingkat kekentalannya, yang sering disebut dengan istilah viskositas.
Oli dapat dikategorikan menjadi oli kental dan oli encer, masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangannya tergantung pada kebutuhan motor dan kondisi penggunaan.
Nah, artikel ini akan membahas perbedaan antara oli kental dan encer, serta panduan untuk memilih yang paling sesuai.
1. Apa itu oli kental dan oli encer?

Viskositas oli diukur menggunakan kode SAE (Society of Automotive Engineers) yang tercantum pada kemasan, misalnya SAE 10W-40. Angka di depan "W" menunjukkan viskositas oli pada suhu rendah, sedangkan angka setelahnya menunjukkan viskositas pada suhu tinggi.
Oli encer memiliki viskositas yang lebih rendah, misalnya SAE 10W-30, sehingga lebih cair dan mudah mengalir, terutama saat mesin baru dinyalakan. Sementara oli kental memiliki viskositas yang lebih tinggi misalnya SAE 20W-50, sehingga lebih tebal dan memberikan pelumasan yang lebih stabil pada suhu tinggi.
2. Keunggulan dan kekurangan oli kental

Oli kental sangat baik melindungi komponen mesin pada suhu tinggi. Oli kental lebih tahan terhadap suhu tinggi dan memberikan lapisan pelindung yang lebih baik pada komponen mesin. Ini membuatnya cocok untuk sepeda motor yang sering digunakan dalam perjalanan jauh atau di medan berat.
Keunggulan lain oli mesin yang kental adalah perlindungannya yang lebih maksimal pada mesin yang sudah berumur. Sebab oli kental dapat membantu mengurangi kebocoran karena lebih sulit merembes melalui celah kecil di dalam mesin. Oli kental juga bisa membantu meningkatkan kompresi pada mesin yang sudah mengalami keausan, sehingga performa tetap terjaga.
Hanya saja, oli yang terlalu kental kurang efektif digunakan pada motor yang berada di daerah dingin. Sebab oli yang kental membutuhkan waktu lebih lama untuk melumasi komponen mesin saat kondisi dingin. Hal ini bisa menyebabkan aus berlebih saat mesin baru dinyalakan.
Selain itu oli kental yang terlalu kental juga membutuhkan lebih banyak tenaga dari mesin untuk bersirkulasi, yang dapat sedikit meningkatkan konsumsi bahan bakar.
3. Keunggulan dan kekurangan oli encer

Oli yang encer lebih cepat melumasi semua komponen mesin saat mesin baru dinyalakan, terutama di pagi hari atau pada suhu dingin, sehingga meminimalkan gesekan dan keausan. Dan karena lebih cair, oli encer memberikan resistansi yang lebih rendah saat bersirkulasi, sehingga mesin bekerja lebih efisien dan hemat bahan bakar.
Hanya saja, oli encer memiliki kekurangan, seperti performanya kurang stabil pada suhu tinggi. Sebab oli encer dapat kehilangan viskositasnya lebih cepat saat terapapar panas. Ini karena oli yang encer lebih cepat menguap dibandingkan oli yang kental.
Selain itu oli yang encer juga tidak bisa memberikan perlindungan pada pada mesin motor yang sudah tua atau memiliki celah komponen yang lebih besar. Menggunakan oli encer pada motor yang telah berumur berpotensi mengalami kebocoran dan kurang efektif dalam menjaga tekanan oli.
4. Jadi pilih oli kental atau encer?

Untuk memilih oli kental atau oli encer, sebaiknya periksa dulu buku manual motormu untuk mengetahui spesifikasi oli yang direkomendasikan oleh pabrikan. Biasanya, pabrikan sudah menentukan viskositas yang paling sesuai untuk mesin motormu.
Selain itu kamu juga mempertimbangkan kondisi mesin. Untuk mesin motor baru atau modern, oli encer biasanya lebih cocok karena toleransi komponen yang presisi. Sementara
untuk mesin motor tua atau yang sering digunakan dalam kondisi berat, oli kental dapat memberikan perlindungan tambahan.
Kamu juga bisa memilih oli dengan memperhatikan cuaca. Jika motor digunakan di daerah bersuhu rendah, oli encer lebih ideal karena lebih mudah mengalir. Sebaliknya, oli kental lebih cocok untuk daerah panas atau motor yang sering digunakan di jalan menanjak.