Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Negara Berkembang Asia yang Jadi Incaran Investor Dunia

Ilustrasi peta dunia menggunakan koin. (Pexels/Monsterat Productions)

Jakarta, IDN Times – Lembaga Milken Institute dalam laporannya menyatakan, meski negara-negara maju memberikan stabilitas, namun para investor dunia yang mencari keuntungan besar, menunjukkan minat pada negara-negara berkembang di Asia. 

Direktur Senior dari departemen riset di Milken Institute, Maggie Switek mengatakan, negara berkembang di Asia memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan kawasan lainnya. Menurut laporan Milken Institute, lebih dari separuh atau 53,2 persen dana yang mengalir ke negara-negara berkembang masuk ke negara-negara Asia antara 2018 dan 2022.

"Sementara negara-negara maju memberikan stabilitas, investor yang mencari keuntungan dengan pertumbuhan tinggi terus menunjukkan minat pada negara-negara berkembang," kata dia.

Negara berkembang di Asia yang paling banyak menjadi incaran investor adalah Malaysia. Negara ini rupanya muncul sebagai negara favorit para investor dunia, bahkan sampai menduduki peringkat pertama di kawasan Asia dan ke-27 secara global. 

Ada pula negara berkembang Asia lainnya yang juga menjadi incaran para investor dunia. Apa saja itu? Yuk, simak informasinya! 

1. 10 negara berkembang Asia teratas dalam Global Opportunity Index

ilustrasi uang (unsplash.com/Jonathan Borba)

Dikutip dari CNBC, berikut daftar 10 negara berkembang kawasan Asia teratas yang banyak diminati investor, menurut laporan Global Opportunity Index (GOI) dari Milken Institute: 

  1. Malaysia
  2. Thailand
  3. China
  4. Indonesia 
  5. Vietnam
  6. India
  7. Mongolia
  8. Sri Lanka
  9. Filipina
  10. Kamboja

2. Malaysia memiliki hak investor yang sangat kuat

Menara Kembar Petronas, Malaysia. (Pexels/Zukiman Mohamad)

Malaysia menempati peringkat pertama dari 10 negara berkembang di Asia  yang menjadi incaran investor. Menurut laporan Milken Institute Malaysia memiliki kondisi investasi terbaik di antara semua negara berkembang di kawasan Asia. Maggie menjelaskan bahwa sebagian besar alasannya adalah karena Malaysia memiliki hak investor yang sangat kuat. 

"Dan memiliki peringkat yang baik dalam kerangka kelembagaan, sebagian karena fakta bahwa negara tersebut memiliki hak investor yang sangat kuat," ujar Switek.

Menurut New York times, Malaysia kini juga merupakan eksportir chip terbesar keenam di dunia dan mengemas 23 persen dari seluruh chip di Amerika Serikat. 

Secara keseluruhan, negara berkembang di kawasan Asia menawarkan peluang menarik bagi investor yang tertarik pada pasar negara berkembang dengan potensi pertumbuhan yang menguntungkan.

3. Daya tarik China melemah

Shanghai, Cina pada malam hari (Pexels/Pixabay)

Laporan dari Milken Institute menyatakan bahwa meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China telah berdampak pada aliran masuk dana ke negara-negara berkembang di Asia, yang turun 75,4 persen pada 2022. China, sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, berada di peringkat ke-39 secara global dalam GOI. 

Menurut Switek, posisi tersebut mash cukup bagus. Ini mengingat China masih merupakan perekonomian Asia yang sedang berkembang, menurut Dana Moneter Internasional (IMF).

"Meskipun China menarik lebih dari separuh total arus masuk modal ke negara berkembang Asia antara tahun 2018 dan 2022, daya tariknya terhadap investor tampaknya telah menurun akhir-akhir ini, kemungkinan besar karena meningkatnya ketegangan geopolitik dengan AS," tulis laporan tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amara Zahra
Jujuk Ernawati
Amara Zahra
EditorAmara Zahra
Follow Us