119,5 Juta Orang Diperkirakan Lakukan Perjalanan Selama Nataru

- 119,5 juta penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026
- Mobil dan motor mendominasi perjalanan Nataru 2025/2026, dengan mobil pribadi sebesar 42,78% dan sepeda motor 18,41%
- Manajemen lalu lintas perlu diatur secara intensif, serta masyarakat perlu waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem selama perjalanan
Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi mengungkapkan, bakal ada 119,5 juta penduduk Indonesia yang akan melakukan perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Hal tersebut tercantum dalam survei Potensi Pergerakan Orang pada Masa Nataru 2025/2026 yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bekerja sama dengan BPS, Kemenkomdigi, dan Akademisi.
"Berdasarkan survei kita untuk Nataru tahun 2025 itu bahwa yang akan melakukan perjalanan itu adalah sebesar 119,50 juta penduduk atau 42,01 persen dari total penduduk Indonesia," ujar Dudy dalam media briefing di Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Dari angka tersebut, sekitar 21,8 persen atau 60,53 juta akan melakukan perjalanan untuk dua event, yakni Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
"Kemudian ada 7,09 persen atau 20,17 juta itu akan melakukan perjalanan di Natal saja. Kemudian ada 13,64 persen atau 38,80 juta itu akan melakukan perjalanan di Tahun Baru saja," kata Dudy.
1. Mobil dan motor mendominasi perjalanan Nataru 2025/2026

Survei Kemenhub juga menemukan, moda transportasi yang paling favorit digunakan dalam momen Nataru 2025/2026 ada kendaraan pribadi, baik roda empat maupun roda dua.
"Pilihan moda transportasi paling besar adalah mobil pribadi sebesar 42,78 persen atau sekitar 51,12 juta orang. Selanjutnya disusul oleh sepeda motor 18,41 persen (22 juta orang," ujar Dudy.
Setelah itu, ada yang menggunakan bus sebesar 8,17 persen atau 9,76 juta orang, mobil sewa sebesar 7,43 persen atau 8,87 juta orang, dan mobil travel sebesar 6,39 persen atau 7,64 juta orang.
2. Manajemen lalu lintas perlu perlu diatur secara intensif

Adapun moda lain, yakni pesawat sebesar 3,57 persen atau 4,27 juta orang, kereta api jarak jauh sebesar 3,29 persen atau 3,94 juta orang, kapal penyeberangan sebesar 3,14 persen atau 3,75 juta orang, kapal laut sebesar 2,20 persen atau 2,62 juta orang, dan commuter line sebesar 1,93 persen atau 2,30 juta orang.
"Tingginya minat mayarakat terhadap penggunaan kendaraan pribadi mengindikasikan perlunya manajemen lalu lintas yang lebih intensif, khususnya pada ruas tol dan akses menuju simpul transportasi,” kata Dudy.
3. Waspada cuaca ekstrem

Dudy pun mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap kondisi cuaca selama melakukan perjalanan pada libur Nataru 2025/2026. Dia menegaskan, pemerintah dalam menyelenggarakan periode Angkutan Nataru 2025/2026 ingin mencapai zero accident dan zero fatality.
"Yang paling penting, yang kami sampaikan adalah pada penyelenggaraan Angkutan Nataru kali ini yang perlu menjadi perhatian adalah kondisi cuaca yang cukup ekstrem. yang harus diwaspadai sehingga kita memerlukan kerjasama, kolaborasi yang sangat erat dari seluruh stakeholder supaya dalam penyelenggaraan angkutan Nataru dapat berjalan dengan baik," tutur Dudy.

















