3 Tips Pulihkan Keuangan usai Lebaran, Anti Dompet Jebol!

- Meninjau kembali pengeluaran Lebaran, catat dan identifikasi biaya yang terpakai
- Rancang anggaran baru yang realistis, pangkas pengeluaran tidak penting, fokus pada kebutuhan utama
Jakarta, IDN Times - Lebaran telah berlalu dan banyak orang mulai menyadari kalau pengeluaran selama momen tersebut cukup menguras keuangan. Mulai dari belanja kebutuhan Lebaran, memberi THR, hingga biaya transportasi untuk mudik, dan itu telah membuat dompet jebol dan saldo rekening menipis.
"Tidak jarang pula muncul pengeluaran tak terduga yang membuat kondisi keuangan pasca-Lebaran menjadi tidak stabil. Situasi ini menimbulkan kegalauan, terutama ketika harus kembali menjalani rutinitas dan memenuhi kebutuhan harian," kata Head of IPOT Fund PT Indo Premier Sekuritas, Dody Mardiansyah dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Senin (21/4/2025).
Untuk menghindari kegalauan yang berkepanjangan, penting untuk segera melakukan langkah pemulihan keuangan. Salah satu langkah awal yang bisa dilakukan adalah mengevaluasi kondisi keuangan secara menyeluruh. Selanjutnya, prioritaskan pengeluaran yang sifatnya wajib dan mendesak.
“Jika ada pengeluaran yang bisa ditunda atau tidak terlalu penting, sebaiknya dikurangi sementara waktu,” kata Dody.
Lebih dari itu, masa pasca-Lebaran bisa menjadi momen refleksi untuk memperbaiki kebiasaan finansial. Jadikan pengalaman pengeluaran selama Lebaran ini sebagai pelajaran penting agar lebih bijak dalam merencanakan keuangan ke depan, termasuk menyiapkan dana khusus untuk Lebaran sejak awal tahun.
Dengan perencanaan yang lebih matang dan disiplin dalam pengelolaan keuangan, kamu bisa menjalani masa setelah Lebaran dengan lebih tenang dan stabil secara finansial. Nah, berikut ini sejumlah tips yang bisa membantu untuk melakukan recovery keuangan setelah Lebaran:
1. Evaluasi pengeluaran dan susun anggaran baru

Langkah awal untuk memperbaiki kondisi keuangan pasca-Lebaran adalah dengan meninjau kembali seluruh pengeluaran yang telah dilakukan. Catat semua biaya yang dikeluarkan, mulai dari belanja pakaian, pemberian hadiah, ongkos transportasi, hingga konsumsi. Dari hasil pencatatan ini bisa dilihat dan diidentifikasi seberapa besar dana yang terpakai dan area mana saja yang bisa lebih dihemat di waktu mendatang.
“Rekapitulasi seluruh pengeluaran saat Lebaran, kemudian sesuaikan dengan sisa dana yang tersedia. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penyusunan anggaran baru yang lebih realistis dan sesuai dengan prioritas kebutuhan yang sebenarnya,” kata Dody
Saat merancang anggaran baru yang realistis untuk bulan-bulan ke depan, pangkas pengeluaran yang tidak penting dan fokuskan anggaran pada kebutuhan utama. Tetapkan batas untuk setiap jenis pengeluaran, seperti kebutuhan makan, transportasi, dan hiburan karena disiplin dalam menjalankan anggaran yang telah disusun akan sangat membantu menjaga stabilitas keuangan.
2. Atur kembali utang dan tunda belanja besar

Jika berutang atau menggunakan kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan selama Lebaran, segera susun strategi pelunasan. Prioritaskan pembayaran utang dengan bunga tinggi dan sebisa mungkin hindari menambah utang baru. Bila memungkinkan, ajukan negosiasi untuk meringankan cicilan.
Untuk rencana belanja besar seperti membeli elektronik, liburan, atau renovasi rumah, sebaiknya tunda dulu sampai keuangan lebih stabil. Berikan waktu bagi diri kamu untuk memperbaiki kondisi finansial. Utamakan pengeluaran yang lebih penting dan pertimbangkan untuk menabung terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian besar.
“Pasca-Lebaran juga menjadi waktu yang tepat untuk meninjau kembali kebiasaan belanja. Kurangi pembelian yang sifatnya impulsif dan belajarlah untuk lebih selektif serta bijak dalam mengelola uang,” kata Dody.
3. Kembali prioritaskan tabungan dan investasi

Jika kondisi keuangan sempat terganggu akibat pengeluaran selama Lebaran, kini saatnya kembali menabung dan investasi. Tentukan kembali tujuan keuangan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, seperti dana darurat, biaya pendidikan atau persiapan pensiun.
Pilih jenis investasi reksa dana yang tepat untuk kondisi saat ini karena reksa dana menawarkan beragam jenis yang dapat disesuaikan dengan profil risikomu.
“Dengan menerapkan langkah dan tips di atas, keuangan akan terkelola dengan lebih bijak. Ingat bahwa proses pemulihan keuangan memerlukan kesabaran dan konsistensi, namun manfaatnya akan terasa dalam jangka panjang,” ujar Dody.