Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh. (dok. KCIC)

Jakarta, IDN Times - Sepanjang 2025, ada 32 perjalanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh terhambat karena benang layangan yang tersangkut pada jaringan listrik aliran atas (LAA) dan pantograf kereta.

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mengatakan benang layangan yang tersangkut pada LAA atau pantograf kereta bisa membahayakan perjalanan.

“Gangguan ini membuat kereta harus mengurangi kecepatan bahkan berhenti sementara untuk proses evakuasi dan pemeriksaan jalur sebelum dinyatakan aman melanjutkan perjalanan,” kata General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa dikutip Minggu, (27/4/2025).

1. Bisa sebabkan kerusakan listrik

Layangan putus yang tersangkut pada jaringan listrik aliran atas (LAA) di lintasan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh. (dok. KCIC)

Lebih lanjut, Eva mengatakan benang layangan yang melilit komponen LAA atau pantograf berisiko menyebabkan kerusakan listrik dan gangguan teknis.

Dalam beberapa kasus, KCIC perlu melakukan perawatan intensif hingga penggantian komponen, yang berdampak pada berkurangnya jumlah sarana yang siap operasi.

“Tentunya hal ini dapat membahayakan perjalanan dan menggangu kenyamanan perjalanan seluruh penumpang Whoosh,” ujar Eva.

2. KCIC ingatkan warga tak main layangan di sekitar jalur Whoosh

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) melakukan sosialisasi ke warga agar tidak bermain layangan di dekat lintasan Whoosh. (dok. KCIC)

Oleh sebab itu, KCIC mengimbau masyarakat untuk tidak bermain layangangan di sekitar jalur kereta cepat Whoosh karena berpotensi membahayakan perjalanan kereta dan merusak infrastruktur kelistrikan yang mendukung operasional Whoosh.

Untuk keselamatan, area sejauh 500 meter dari sisi kiri dan kanan trase Whoosh harus bebas dari aktivitas bermain layangan.

“Bermain layangan di dekat jalur Whoosh dapat membahayakan perjalanan kereta, merusak infrastruktur kelistrikan, dan mengganggu ribuan penumpang,” ucap Eva.

3. KCIC sosialisasi ke sekolah-sekolah dan permukiman warga

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melakukan sosialisasi kepada anak sekolah agar tak bermain layangan di dekat lintasan Whoosh. (dok. KCIC)

KCIC telah melakukan 34 kegiatan sosialisasi puluhan ke sekolah dan permukiman warga di sekitar jalur untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Selain edukasi langsung, KCIC bekerja sama dengan komunitas layang-layang dan pihak keamanan setempat untuk mengurangi potensi risiko dari aktivitas di sekitar jalur.

Secara internal, KCIC menyiagakan 530 petugas pengamanan yang berjaga selama 24 jam setiap 500 meter di sepanjang jalur Whoosh. Selain itu, jalur kereta cepat juga dilengkapi sistem deteksi benda asing serta 1.396 CCTV yang tersebar untuk memantau dan memastikan keamanan operasional.

“Seluruh pihak diimbau untuk mematuhi larangan bermain layangan dalam radius 500 meter dari jalur Whoosh dan ikut serta menciptakan lingkungan yang aman bagi transportasi masa depan Indonesia,” tutur Eva.

Editorial Team