Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Atur Keuangan Biar Gak Tekor Saat Jadi 'ATM Berjalan'

ilustrasi uang (vecteezy.com/ariaarmoko)
ilustrasi uang (vecteezy.com/ariaarmoko)
Intinya sih...
  • Buat anggaran khusus sebelum Lebaran untuk zakat, THR, mudik, makanan, dan hiburan agar keuangan terkelola dengan baik.
  • Bedakan antara kebutuhan dan keinginan saat belanja, buat daftar belanja sebelumnya, dan beri waktu 24 jam sebelum membeli barang yang tidak terencana.
  • Ubah mindset tentang Lebaran dari ajang pamer harta menjadi momen kebersamaan, alokasikan THR untuk tabungan atau investasi, dan berbagi dengan cara lain selain uang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lebaran itu momen yang dinanti-nanti banyak orang, tapi di balik kebahagiaannya, ada satu hal yang sering bikin pusing yakni keuangan yang tiba-tiba jeblok. THR yang baru masuk langsung ludes dalam hitungan hari, anggaran yang udah disusun rapi malah berantakan, dan akhirnya cuma bisa gigit jari sampai akhir bulan. Setiap tahun, skenarionya selalu sama. Rasanya seperti jadi 'ATM berjalan' buat keluarga besar, tetangga, dan teman-teman yang tiba-tiba muncul minta traktiran atau salam tempel.

Biar gak terus-terusan terjebak dalam siklus yang sama, ada baiknya mulai sekarang lebih bijak dalam mengelola keuangan saat Lebaran. Gak harus pelit atau menghindar dari tradisi berbagi, tapi ada cara lebih cerdas buat tetap berbagi tanpa bikin kantong jebol. Berikut ini beberapa strategi yang bisa diterapkan supaya kamu bisa menikmati Lebaran tanpa perlu khawatir saldo rekening menipis drastis.

1. Buat anggaran khusus lebaran

ilustrasi uang (vecteezy.com/onyengradar)
ilustrasi uang (vecteezy.com/onyengradar)

Banyak orang lupa kalau Lebaran bukan cuma tentang baju baru dan makanan enak, tapi juga soal manajemen uang yang baik. Sebelum masuk bulan Ramadan, sebaiknya mulai bikin anggaran khusus buat keperluan Lebaran. Tentukan pos pengeluaran, mulai dari zakat, THR buat keluarga, kebutuhan mudik, sampai biaya makan dan hiburan. Jangan sampai keuangan habis buat satu aspek aja dan malah bingung bayar kebutuhan lainnya.

Dengan adanya anggaran yang jelas, kamu jadi lebih disiplin dalam membelanjakan uang. Misalnya, kalau udah menentukan budget THR untuk keponakan hanya sekian, maka jangan tergoda untuk ngasih lebih hanya karena mereka merengek atau dibanding-bandingkan sama saudara lain. Ketegasan dalam berpegang pada anggaran bakal menyelamatkan kamu dari kondisi keuangan yang kritis pasca-Lebaran.

2. Prioritaskan kebutuhan, bukan keinginan

ilustrasi uang (vecteezy.com/ariaarmoko)
ilustrasi uang (vecteezy.com/ariaarmoko)

Momen Lebaran sering bikin orang jadi lebih konsumtif. Diskon besar-besaran di pusat perbelanjaan atau promo makanan khas Lebaran sering kali bikin kalap. Di sinilah pentingnya membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan itu seperti zakat, sedekah, atau tiket mudik. Sementara keinginan lebih ke arah barang-barang yang sebenarnya gak begitu mendesak, seperti gadget baru atau pakaian mahal hanya demi tampil beda saat kumpul keluarga.

Biar gak tergoda, coba buat daftar belanja sebelum pergi ke toko atau belanja online. Kalau ada barang yang gak masuk daftar tapi tiba-tiba pengen beli, beri waktu 24 jam sebelum memutuskan. Kalau setelah sehari masih merasa butuh, berarti memang penting. Tapi kalau cuma sekadar lapar mata, lebih baik tahan diri dan simpan uangnya untuk hal yang lebih berguna.

3. Jangan gampang terpengaruh tekanan sosial

ilustrasi uang kertas (vecteezy.com/miftachul_huda)
ilustrasi uang kertas (vecteezy.com/miftachul_huda)

Salah satu penyebab utama keuangan bocor saat Lebaran adalah tekanan sosial. Ada ekspektasi gak tertulis bahwa setiap orang harus berbagi, mengenakan pakaian baru, atau menjamu tamu dengan hidangan istimewa. Kalau gak kuat mental, bisa-bisa kamu mengeluarkan uang lebih dari yang seharusnya hanya demi memenuhi standar sosial yang sebenarnya gak wajib.

Biar gak terjebak dalam pola ini, coba ubah mindset tentang Lebaran. Gak ada aturan baku yang mengharuskan seseorang tampil mewah atau jadi yang paling royal dalam berbagi. Jika ada keluarga atau teman yang suka membanding-bandingkan, cukup senyum dan tetap berpegang teguh pada anggaran yang sudah dibuat. Lebaran itu soal kebersamaan, bukan ajang pamer harta.

4. Manfaatkan THR dengan bijak

ilustrasi uang THR (vecteezy.com/miftachul_huda)
ilustrasi uang THR (vecteezy.com/miftachul_huda)

THR sering kali dianggap sebagai uang tambahan yang bisa dihabiskan begitu saja. Padahal, kalau dikelola dengan baik, THR bisa jadi penyelamat keuangan setelah Lebaran. Sebelum buru-buru menggunakannya, alokasikan dulu sebagian untuk tabungan atau dana darurat. Setelah Lebaran berakhir, kamu gak perlu panik karena uang sudah habis semua.

Cara lain yang bisa diterapkan adalah membagi THR dalam beberapa pos. Misalnya, 50 persen untuk keperluan Lebaran, 30 persen untuk tabungan atau investasi, dan 20 persen untuk kebutuhan mendadak. Dengan metode ini, kamu tetap bisa menikmati Lebaran tanpa merasa khawatir keuangan bakal hancur setelahnya.

5. Mulai kebiasaan berbagi dengan cara yang lebih kreatif

ilustrasi memberi kado (vecteezy.com/yokhanomwan63362)
ilustrasi memberi kado (vecteezy.com/yokhanomwan63362)

Berbagi di momen Lebaran memang penting, tapi gak harus selalu dalam bentuk uang. Ada banyak cara lain yang bisa dilakukan, misalnya memberikan hadiah dalam bentuk barang, membantu memasak di rumah keluarga, atau berbagi ilmu dengan adik-adik yang masih sekolah. Dengan cara ini, kamu tetap bisa menunjukkan kepedulian tanpa harus merasa terbebani secara finansial.

Selain itu, kamu juga bisa menerapkan konsep berbagi yang lebih terencana. Misalnya, menabung sejak awal tahun khusus untuk dana berbagi saat Lebaran. Dengan begitu, saat waktunya tiba, kamu gak perlu mengorbankan keuangan pribadi hanya untuk mengikuti tradisi. Ini bukan soal pelit, tapi soal manajemen yang lebih baik agar keuangan tetap sehat.

Lebaran harusnya jadi momen yang menyenangkan, bukan malah bikin stres karena keuangan berantakan. Dengan perencanaan yang baik, kamu bisa tetap menikmati suasana Lebaran tanpa merasa seperti 'ATM berjalan'. Bila kamu mulai menerapkan langkah-langkah ini, Lebaran bakal lebih bermakna dan kamu pun bisa menikmati momen bersama keluarga tanpa beban keuangan yang berlebihan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us