Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tahun Berjalan, Lulusan Prakerja Tembus 18,9 Juta Orang

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Acara Temu Alumni Prakerja di Kantor Kemenko Perekonomian. (IDN Times/Triyan).
Intinya sih...
  • Jumlah penerima Program Kartu Prakerja sudah mencapai 18,9 juta orang, mayoritas dari generasi millenial dan Gen-Z.
  • Program ini inklusif, menyasar kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan purna pekerja migran Indonesia, dengan usia peserta 18-35 tahun..

Jakarta, IDN Times -  Direktur Eksekutif Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengungkapkan, jumlah penerima Program Kartu Prakerja hingga saat ini sudah mencapai 18,9 juta orang. Mayoritas peserta program ini adalah millenial dan Gen-Z.

Adapun Program Prakerja menyasar kelompok rentan, seperti penyandang disanilitas, hingga purna pekerja migran Indonesia (PMI). 

"Program ini bertranformasi menjadi semi bansos untuk bantu daya beli. Jumlah peserta Prakerja sampai sekarang mencapai 18,9 juta orang. Inklusif bukan hanya dalam jumlah tapi sudah termasuk 514 Kabupaten/Kota se-Indonesia dan termasuk kelompok rentan penyandang disabilitas," ucapnya dalam acara Temu Alumni Prakerja di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (3/10/2024). 

1. Mayoritas peserta Gen Z

Distribusi pemilih berdasarkan Generasi di Sumatra Selatan (Dok. IDN Times)

Menurutnya, usia para peserta yang ikut dalam program ini berada di rentang 18 hingga 35 tahun. Dia menyebut, program ini inklusif karena diikuti oleh berbagai kelas ekonomi masyarakat.

"Usia peserta 18 sampai 35 tahun atau para Gen Z dan millenial, kelas ekonomi yang mengikuti cukup inklusif mencakup desil 1, aspire middle class, hingga middle class," tutur Denni.

2. Prakerja pertama kali diluncurkan April 2020

Ilustrasi Prakerja (Dok Prakerja)

Pemerintah meluncurkan Program Kartu Prakerja pertama kali pada 11 April 2020. Program ini diluncurkan tak lama setelah pemerintah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemik COVID-19.

Ketika baru diluncurkan, program ini dipadukan dengan program bantsos untuk membantu masyarakat yang ekonominya terganggu oleh pandemik COVID-19.

3. Bantu generasi muda menata karier

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Acara Temu Alumni Prakerja di Kantor Kemenko Perekonomian. (IDN Times/Triyan).

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai Program Kartu Prakerja dibutuhkan untuk membantu generasi muda menata karier ke depannya.

"Generasi muda ini perlu punya fleksibilitas untuk menata karier baru, pergantian profesi, maupun pembukaan lapangan kerja. Jadi, on-demand job itu sangat diperlukan, dan satu-satunya program yang bisa mengakomodasi kebutuhan ini adalah Kartu Prakerja," ujar Airlangga.

Menurutnya, banyak masyarakat yang tidak pernah menerima pelatihan usai menamatkan pendidikan, padahal proses belajar berlangsung seumur hidup, yang juga dibutuhkan untuk mengantisipasi perubahan zaman. Apalagi saat ini teknologi terus berkembang dengan disrupsi teknologi seperti kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI), dan mesin pembelajaran (machine learning).

Namun tak dimungkiri kehadiran AI tidak hanya mengancam pekerja kasar atau pekerja kerah biru (blue-collar worker), tetapi juga berpotensi memengaruhi pekerja kantoran atau pekerja kerah putih (white-collar worker).

"Jadi ini adalah sebuah prasarana yang diperlukan untuk mengurangi gap antara mereka yang baru lulus pendidikan dengan permintaan pada sisi pekerjaan," ucap Airlangga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us