6 Strategi Jitu Mengurangi Financial Anxiety

- Milenial dan Gen Z cemas finansial akibat paparan media sosial dan krisis ekonomi.
- Hindari pemicu stres dengan aktivitas menenangkan seperti meditasi, yoga, atau berbicara dengan orang terdekat.
Generasi milenial dan Gen Z menghadapi tekanan serta kecemasan yang tinggi terkait keuangan pribadi. Mengapa hal ini terjadi? Kondisi dunia tempat mereka tumbuh dan berkembang menjadi faktor utama.
Mereka menyaksikan secara langsung bagaimana orang tua kesulitan menghadapi dampak krisis ekonomi besar, seperti Great Recession. Selain itu, paparan terus-menerus terhadap media sosial membuat kebiasaan menabung terasa semakin sulit.
Hal tersebut disebabkan kecenderungan membandingkan diri dengan teman sebaya yang tampak sukses dan menjalani gaya hidup mewah di platform digital, padahal di balik itu banyak yang menyembunyikan utang kartu kredit akibat pembiayaan gaya hidup tersebut. Situasi ini memperparah kecemasan finansial dan membuat generasi muda semakin sulit mengelola keuangannya secara sehat.
Jika kamu sedang menghadapi kesulitan finansial, kabar baiknya ada beberapa strategi efektif yang dapat membantu meredakan stres dan kekhawatiran terkait keuangan. Dengan menerapkan langkah-langkah praktis ini, kamu bisa mulai mengelola tekanan finansial dengan lebih baik dan membangun ketenangan pikiran.
Dilansir dari YourTango, berikut enam cara ampuh untuk mengatasi financial anxiety secara efektif dan berkelanjutan.
1. Kenali pemicu stres finansial

Siklus berita yang terus berjalan selama 24 jam sering membuat pikiran kita jadi lelah dan stres. Misalnya, kalau mendengar laporan pasar saham saat perjalanan membuat kamu cemas, cobalah ganti dengan mendengarkan podcast yang lebih santai dan menenangkan.
Begitu juga dengan pembicaraan soal utang yang sering membuat suasana jadi tegang saat ngobrol dengan keluarga, kamu bisa minta mereka untuk tidak membahas hal itu dulu. Mengenali hal-hal yang membuat kamu stres dan sebisa mungkin menghindarinya adalah langkah awal yang sangat penting agar kamu bisa merasa lebih tenang dan fokus.
2. Bangun ketahanan terhadap stres kronis

Meski terkadang kamu tidak bisa sepenuhnya menghindari pemicu stres, penting untuk menemukan aktivitas yang bisa menenangkan pikiran dan tubuh. Meditasi, yoga, atau berjalan santai di sekitar lingkungan bisa menjadi pilihan yang efektif.
Selain itu, beberapa orang merasa lebih nyaman dengan membaca buku atau menulis jurnal sebagai cara melepas penat. Melakukan hobi-hobi yang mampu menyeimbangkan emosi sebelum dan sesudah menghadapi situasi yang menegangkan akan membantu kamu membangun daya tahan yang lebih kuat terhadap stres dalam jangka panjang.
3. Andalkan dukungan komunitas

Setiap tahun, sekitar 40 juta orang dewasa di seluruh dunia mengalami gangguan kecemasan. Artinya, kamu tidak sendiri dalam menghadapi persoalan ini. Penting untuk menjalin komunikasi dengan teman atau keluarga yang bisa kamu percaya dan merasa nyaman berbicara tanpa takut dihakimi.
Percakapan yang terbuka dan jujur sering kali membantu kamu mengenali diri sendiri lebih baik serta mengelola perasaan yang sulit. Oleh karena itu, menjaga hubungan dengan orang-orang terdekat sangat penting agar kamu selalu mendapatkan dukungan emosional saat membutuhkannya.
4. Ubah pola pikir tentang uang

Keyakinanmu tentang uang sebenarnya sudah terbentuk sejak masa kecil, melalui pengalaman dan pengajaran yang kamu terima. Contohnya, kamu mungkin diajarkan untuk selalu menyimpan dana darurat, namun merasa dana tersebut tidak boleh digunakan meskipun sedang menghadapi kesulitan finansial.
Sikap seperti ini justru dapat menambah kecemasan dan tekanan batin karena kamu merasa terikat pada aturan yang kaku. Namun, jika kamu mengubah pola pikir tersebut menjadi, “Simpan untuk hari nanti, dan gunakan saat benar-benar diperlukan,” maka kamu memberi diri sendiri izin yang sehat untuk memanfaatkan tabungan saat situasi mendesak. Dengan begitu, tekanan mental terkait keuangan bisa berkurang secara signifikan.
5. Temukan rasa aman selain dari uang

Uang memang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti membayar sewa rumah, membeli makanan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Namun, rasa aman tidak hanya berasal dari saldo di rekening bank, kamu juga bisa merasa lebih tenang dan percaya diri karena memiliki kemampuan kerja yang mumpuni, jaringan profesional yang kuat, serta berbagai sumber daya lain yang pernah kamu gunakan saat menghadapi masa sulit.
Kemampuan dan dukungan ini memberikan jaminan tambahan yang tak kalah berharganya dengan uang. Dengan mengandalkan berbagai aspek tersebut, kamu bisa membangun rasa aman yang lebih kokoh dalam menghadapi tantangan keuangan.
6. Kendalikan pengeluaran

Penting untuk mulai mengumpulkan dana darurat yang cukup, setidaknya untuk menutupi kebutuhan hidup minimal selama tiga sampai enam bulan jika kamu mengalami masalah keuangan sementara. Cara terbaik untuk mencapai hal ini adalah dengan mengatur pengeluaran agar selalu lebih rendah dibandingkan dengan penghasilan yang kamu terima.
Meski terasa sulit dan menyakitkan pada awalnya untuk menahan diri dari pengeluaran berlebihan demi menabung, rasa sakit tersebut akan jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan tekanan dan kesulitan besar yang mungkin kamu alami di masa depan saat menghadapi krisis finansial yang tak terduga. Dengan dana darurat yang memadai, kamu bisa lebih tenang dan siap menghadapi segala tantangan ekonomi yang datang.
Mulailah langkah kecil dengan menerapkan strategi-strategi sederhana ini. Dengan kesabaran dan konsistensi, kecemasan finansial yang selama ini membebani bisa berubah menjadi kepercayaan diri yang membawamu menuju masa depan yang lebih stabil dan sejahtera. Ingat, kesehatan keuangan adalah kunci kebebasan hidup yang sebenarnya.