7 Kota Ini Bakal Lebih Dulu Rasakan Proyek Sulap Sampah Jadi Listrik

- Pemerintah optimis proyek WTE akan mendongkrak tenaga kerja dan perekonomian Indonesia.
- Pemerintah yakin proyek ini dapat menangani 55 juta ton sampah di Bantar Gebang tanpa proses pemilahan.
- Proyek PSEL di tujuh kota akan dimulai pada Maret 2026 setelah lelang dilakukan pada November 2025.
Jakarta, IDN Times - Pelaksanaan proyek waste to energy (WTE) atau pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) makin digencarkan. Proyek yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas itu akan diwujudkan lebih dahulu di tujuh kota, yakni Bali, Yogyakarta, Bogor Raya, Tangerang Raya, Kota Semarang, Bekasi Raya, dan Medan Raya.
Zulhas mengumumkan kabar terbaru proyek strategis Presiden Prabowo Subianto tersebut usai rapat koordinasi dengan Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani; Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol; sejumlah wakil pimpinan kementerian/lembaga; serta kepala daerah.
"Kita putuskan pelaksanaan pembangunan atau groundbreaking tempat pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy) di tujuh lokasi/daerah," kata Zulhas di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (24/10/2025).
1. Optimistis bakal dongkrak tenaga kerja

Pemerintah makin gencar menggarap proyek itu setelah lahir Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 terkait Penanganan Sampah Perkotaan. Hal itu makin terlihat dengan pernyataan Zulhas yang optimistis proyek itu akan memberikan dampak positif pada perekonomian Indonesia, selain memberikan sumber energi bersih, juga mendongkrak lapangan kerja.
"Lahirnya Perpres Nomor 109 Tahun 2025, Insya Allah akan berubah menjadi energi listrik, menambah lapangan kerja, dan menjadi sumber energi baru terbarukan," ujar Zulhas.
2. Pemerintah yakin masalah 55 juta ton sampah di Bantar Gebang teratasi
Danantara menjadi salah satu pihak yang mendukung penuh proyek ini. Rosan mengatakan, proyek itu akan menyulap tempat-tempat pemrosesan akhir atau TPA menjadi bersih. Salah satunya tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi yang menampung 55 juta ton sampah.
"Dan harapannya kayak TPA-TPA nanti ya menjadi lebih bersih, misalnya kayak contohnya nanti di Bantar Gebang, kan ada 55 juta ton pada saat ini," tutur Rosan.
Dengan teknologi terkini, nantinya PSEL yang ada di Indonesia bisa mengolah sampah menjadi listrik, tanpa harus ada proses pemilahan sampah khusus.
"Dan sampah itu tidak perlu dipisah-pisah lagi, jadi semua sampah juga bisa diambil," ucap Rosan.
Dukungan Danantara bukan diberikan secara cuma-cuma. Badan itu nantinya akan menjadi pemegang saham semua proyek tersebut.
"Danantara akan menjadi pemegang saham di semua proyek itu ya, untuk memastikan bahwa proyek itu jalan, berjalan dengan baik dan benar," tutur Rosan.
3. Pembangunan dimulai pada Maret 2026

Proyek itu disebut-sebut jadi perebutan ratusan pengusaha. Menurut Rosan, 204 perusahaan sudah menunjukkan minat untuk mengikuti lelang. Adapun proses lelang akan dimulai pada pertengahan November 2025 mendatang. Setelah itu, targetnya pembangunan PSEL dimulai pada Maret 2026.
"Target groundbreaking-nya bulan Maret akhir," ucap Rosan.

















