Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tambang Perak Terbesar di Dunia

ilustrasi industri tambang (pexels.com/Karl Gerber)
ilustrasi industri tambang (pexels.com/Karl Gerber)
Intinya sih...
  • KGHM di Polandia memimpin produksi perak dunia dengan 43,3 juta ons, Penasquito di Meksiko pulih dan kembali produktif, Juanicipio di Meksiko langsung melesat di tahun pertama
  • San Cristóbal di Bolivia mencatatkan produksi 15,36 juta ons perak pada 2024, Saucito menyumbang seperempat produksi perak Fresnillo, Zhezkazgan Complex di Kazakhstan menghasilkan 14,05 juta ons perak

Harga perak global pada pertengahan 2024 dibanderol 34 dolar Amerika Serikat (AS) per ons. Harga tersebut terus naik, harga perak global pada Sabtu (14/6/2026) telah menyentuh 36,30 dolar AS atau setara Rp591 ribu per ons.

Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari sektor industri dan minat investor terhadap aset yang dianggap aman di tengah ketidakpastian global. Dibanding emas, perak punya nilai tambah karena digunakan secara luas dalam industri, seperti panel surya, elektronik, dan kendaraan listrik.

Berdasarkan laporan The Silver Institute, permintaan perak global pada 2025 diprediksi mencapai 1,2 miliar ons, dengan sekitar 700 juta ons berasal dari kebutuhan industri. Sementara itu, produksi tambang perak juga naik ke titik tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Berikut daftar tambang perak terbesar di dunia pada 2024, dilansir dari Mining.com.

1. KGHM di Polandia memimpin produksi perak dunia

ilustrasi industri tambang (pexels.com/Tom Fisk)
ilustrasi industri tambang (pexels.com/Tom Fisk)

KGHM Polska Miedz mencatatkan produksi perak mencapai 43,3 juta ons sepanjang 2024. Produksi tersebut berasal dari enam lokasi tambang yang tersebar di Polandia, AS, dan Chili. Tambang-tambang itu meliputi Carlota, Lubin, Polkowice-Sieroszowice, Robinson, Rudna, dan Sierra Gorda.

Meski utama memproduksi tembaga, KGHM berhasil memaksimalkan ekstraksi perak sebagai produk sampingan. Strategi ini membuat KGHM menjadi pemain besar dalam pasar logam mulia global. Posisi ini juga membuktikan bahwa sektor tambang Eropa masih sangat kompetitif.

2. Penasquito di Meksiko pulih dan kembali produktif

ilustrasi industri tambang (pexels.com/Tom Fisk)
ilustrasi industri tambang (pexels.com/Tom Fisk)

Tambang Penasquito milik Newmont di Meksiko berhasil mencetak produksi sebesar 33 juta ons perak pada 2024. Tahun sebelumnya, tambang ini sempat mengalami gangguan operasional akibat aksi mogok kerja yang berlangsung lebih dari empat bulan. Namun setelah tercapainya kesepakatan dengan serikat pekerja, operasi kembali stabil.

Penasquito bukan hanya tambang perak, tapi juga penghasil emas terbesar di Meksiko. Peran strategis tambang ini menjadikan Newmont sebagai salah satu perusahaan tambang terkuat di dunia. Konsistensi produksinya pun menjadi kunci dalam menjaga pasokan global.

3. Juanicipio langsung melesat di tahun pertama

ilustrasi industri tambang (pexels.com/HONG SON)
ilustrasi industri tambang (pexels.com/HONG SON)

Tambang Juanicipio di Meksiko adalah hasil kerja sama antara Fresnillo (56 persen) dan Mag Silver asal Kanada (44 persen). Meski baru mulai beroperasi penuh pada akhir 2022, tambang ini langsung menghasilkan 18,57 juta ons perak di tahun 2024. Proyek ini sempat tertunda karena pandemi dan gangguan logistik.

Kini, Juanicipio menjadi salah satu tambang andalan bagi kedua perusahaan. Potensi cadangan yang besar dan teknologi pengolahan modern menjadi faktor keberhasilannya. Meksiko pun semakin mengukuhkan posisinya sebagai negara produsen perak terkemuka.

4. San Cristóbal di Bolivia kaya perak, timbal, dan seng

ilustrasi industri tambang (pexels.com/PPPS CZ)
ilustrasi industri tambang (pexels.com/PPPS CZ)

Tambang San Cristóbal di Bolivia mencatatkan produksi 15,36 juta ons perak pada 2024. Dikelola oleh San Cristóbal Mining, tambang ini terletak di wilayah Potosí yang dikenal sebagai kawasan tambang bersejarah. Selain perak, tambang ini juga menghasilkan timbal dan seng dalam jumlah besar.

San Cristóbal termasuk dalam tambang multifungsi dengan kontribusi signifikan terhadap ekonomi Bolivia. Posisi geografisnya yang berada di dataran tinggi Andes membuat pengelolaannya cukup menantang. Namun hasil produksinya tetap konsisten dan sangat kompetitif di pasar global.

5. Saucito menyumbang seperempat produksi perak Fresnillo

ilustrasi industri tambang (pexels.com/Aleksandar Pasaric)
ilustrasi industri tambang (pexels.com/Aleksandar Pasaric)

Saucito adalah salah satu tambang milik Fresnillo yang berlokasi di Meksiko dan memproduksi 14,47 juta ons perak pada 2024. Angka ini menyumbang sekitar 25,7 persen dari total produksi perak perusahaan sepanjang tahun. Tambang ini juga berkontribusi sekitar 20,9 persen terhadap pendapatan perusahaan secara keseluruhan.

Sebagai salah satu tambang paling produktif milik Fresnillo, Saucito dilengkapi dengan fasilitas pemrosesan modern. Investasi teknologi membuat tambang ini tetap efisien dan ramah lingkungan. Tak heran jika Saucito terus menjadi pilar penting dalam operasi global Fresnillo.

6. Zhezkazgan jadi andalan industri tambang Kazakhstan

ilustrasi industri tambang (pexels.com/Volker Braun)
ilustrasi industri tambang (pexels.com/Volker Braun)

Tambang Zhezkazgan Complex yang dikelola oleh Cuprum Holding menghasilkan 14,05 juta ons perak pada 2024. Tambang ini merupakan yang terbesar di Kazakhstan dan dikenal dengan kombinasi produksi tembaga serta perak. Lokasinya berada di wilayah tengah negara tersebut yang kaya mineral.

Sebagai tambang utama di Asia Tengah, Zhezkazgan memiliki peran strategis dalam pasokan perak regional. Produksi yang stabil dan infrastruktur pendukung membuatnya tetap kompetitif di pasar global. Kazakhstan pun semakin dikenal dalam industri logam mulia internasional.

7. Rubtsovskoye di Rusia tetap produktif meski berpindah tangan

ilustrasi industri tambang (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi industri tambang (pexels.com/Pixabay)

Rubtsovskoye di Rusia memproduksi sekitar 12,78 juta ons perak selama 2024. Tambang ini sebelumnya dimiliki oleh Polymetal, namun dijual ke perusahaan tambang emas lokal seharga 3,7 miliar dolar Amerika atau setara Rp55,5 triliun karena sanksi Amerika Serikat. Meskipun berpindah kepemilikan, operasional tetap berjalan normal.

Transisi ini menunjukkan bagaimana dinamika geopolitik dapat memengaruhi sektor pertambangan. Rubtsovskoye tetap mempertahankan statusnya sebagai salah satu tambang perak terbesar Rusia. Potensi cadangan jangka panjang membuatnya tetap relevan di industri.

Dominasi wilayah seperti Meksiko, Polandia, dan Kazakhstan menunjukkan pentingnya geografi dalam peta tambang perak global. Seiring meningkatnya kebutuhan industri terhadap perak, tambang-tambang besar ini akan memainkan peran kunci dalam menjaga pasokan dunia. Di tengah transisi energi dan inovasi teknologi, perak akan semakin bernilai strategis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us