3 Infrastruktur Andalan Jabar untuk Atasi Banjir, Warga Sejahtera!

Jabar Juara banget dalam mengatasi banjir

Banjir telah menjadi salah satu ancaman serius ketika musim hujan tiba. Itulah kenapa setiap pemerintah, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat, selalu mencari cara untuk mengatasinya, terutama bagi wilayah-wilayah yang sudah jadi langganan banjir.

Namun, kini masyarakat di Kabupaten Bandung bisa bernapas lega. Pasalnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, bekerja sama dengan pemerintah pusat dan pihak terkait membangun tiga infrastruktur pengendali banjir yang sekarang sudah bisa dirasakan manfaatnya. Ketiga infrastruktur itu adalah Kolam Retensi Andir, Kolam Retensi Cieunteung, dan Sodetan atau Floodway Cisangkuy.

Ketiga proyek ini juga sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Minggu (5/3/2023) lalu didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Lantas, seperti apa profil ketiga infrastruktur andalan Jawa Barat dalam memerangi banjir ini?

1. Kolam Retensi Andir

3 Infrastruktur Andalan Jabar untuk Atasi Banjir, Warga Sejahtera!Kolam Retensi Andir (dok. jabarprov.go.id)

Retensi Andir berada di Kecamatan Dayeuhkolot. Kolam ini dibangun di lahan seluas 4,85 hektare dengan luas genangan 3,4 hektare dan volume tampungan hingga 160.000 meter kubik. Selain itu, Kolam Andir juga didukung dengan lima polder.

Pertama ada Polder Cipalasari-1 dengan area tangkapan 29,79 hektare dan volume tampungan 1.125 meter kubik. Kedua, Polder Cipalasari-2 dengan area tangkapan 11,79 hektare dan volume 1.125 meter kubik. Ketiga, Polder Cijambe Barat 78,20 hektare dan volume 1.125 meter kubik. Keempat, Polder Cijambe Timur (58,60 hektare dan volume 1.125 meter kubik). Terakhir, Polder Cisangkuy dengan area tangkapan 7,85 hektare dan volume 450 meter kubik.

Sekarang, banjir yang biasa menggenang wilayah Dayeuhkolot dan Baleendah bisa dikendalikan, lalu dipompa kembali ke sungai. Alhasil mampu mereduksi banjir sebesar 210 hektar atau setara 1.250 kartu keluarga (KK).

Pembangunan Kolam Retensi Andir ini dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Direktorat Jenderal (Ditjen) SDA Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov). Kontraktor yang membangun adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk sejak Desember 2020 dan selesai pada 2021 dengan nilai kontrak konstruksi Rp141,5 miliar.

Baca Juga: 5 Wisata Andalan Jawa Barat 2023, Ada yang Baru Direvitalisasi!

2. Kolam Retensi Cieunteung

3 Infrastruktur Andalan Jabar untuk Atasi Banjir, Warga Sejahtera!Kolam Retensi Cieunteung (dok. jabarprov.go.id)

Kolam ini berada di Kecamatan Baleendah dengan polder-polder di Terowongan Nanjung. Pada 2018, Kolam Retensi Cieunteung selesai dibangun dengan volume tampung 190.000 meter kubik per detik dan luas genangan 4,7 hektar. Selain itu, juga digunakan sebagai tempat wisata dan olahraga oleh warga sekitar.

Pasalnya, tersedia trek sepanjang 1.357 meter yang mengelilingi kolam untuk berlari, senam, bahkan memancing. Infrastruktur ini mampu mereduksi banjir seluas 91 hektare atau sekitar 1.250 bangunan atau rumah. Tak hanya itu, banjir yang sering menggenang di jalur transportasi antara Banjaran-Baleendah menuju Kota Bandung juga telah teratasi.

Kolam Retensi Cieunteung dilengkapi dengan empat pompa. Keempatnya terdiri dari satu pompa harian berkapasitas duameter kubik per detik dan tiga pompa banjir kapasitas 3,5 meter kubik per detik. Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero)-PT Barata dengan skema kerja sama operasi (KSO) dan nilai kontrak Rp203 miliar.

3. Floodway Cisangkuy

3 Infrastruktur Andalan Jabar untuk Atasi Banjir, Warga Sejahtera!Floodway Cisangkuy (dok. jabarprov.go.id)

Floodway Cisangkuy merupakan sodetan sepanjang 5,45 kilometer untuk mengurangi beban Sungai Citarum di Dayeuhkolot. Lokasinya di Kecamatan Katapang-Pameungpeuk, memanjang di Sungai Ciranjeng dari Sungai Cisangkuy yang dialirkan ke Sungai Citarum.

Sodetan Cisangkuy mengalirkan debit banjir sebesar 230 meter kubik per detik, yang semula bermuara Baleendah-Dayeuhkolot menjadi bermuara ke Pameungpeuk (hilir). Alhasil, genangan di daerah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir, dan sekitarnya cepat surut.

Floodway Cisangkuy satu sistem dengan normalisasi upstream Citarum, Embung Gedebage, Kolam Retensi Cieunteung, dan Terowongan Nanjung. Peningkatan kapasitas Sungai Citarum ini akan mengurangi luas genangan seluas 700 hektare. Jadi, total luasan genangan banjir yang semula 3.461 hektare berkurang menjadi 2.761 hektare.

Floodway Cisangkuy mulai dibangun pada 2015 dan selesai pada 2020. Adapun pelaksana pembangunannya adalah kontraktor PT PP (Persero) Tbk dengan anggaran sekitar Rp631 miliar.

Kini warga di sekitar Kabupaten Bandung bisa bernapas lega karena ketiga infrastruktur ini telah beroperasi secara optimal. Jadi, banjir bisa teratasi dengan cepat dan luasan genangan berkurang. #JabarJuara mengatasi banjir, nih!

Baca Juga: Alasan Liburanmu akan Seru di Desa Baros Jawa Barat

Robertus Ari Photo Verified Writer Robertus Ari

Sedang mengetik...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya